Percayalah padaku

1.7K 175 12
                                    

Shikamaru menunggu kedatangan Temari di tengah jalan menuju altar. Sesuai adat Sunagakure, pengantin pria harus menunggu pengantin wanitanya di tengah jalan menuju altar dan berjalan bersama ke altar.

Shikamaru menatap pintu kayu yang masih tertutup itu dengan gugup, ia tak sabar melihat penampilan 'calon istrinya' dalam balutan kimono pengantin khas Sunagakure.

Pintu kayu itu akhirnya terbuka dan menampakkan 2 Saudara Sabaku yang berjalan  dengan ritme teratur ke arah Shikamaru.

Shikamaru tercengang dengan penampilan Temari. Ia terlihat sangat cantik dengan kimono pengantin berwarna putih yang dipadukan dengan corak emas, pertanda ia adalah keluarga Kazekage. Pipinya yang merona dan tampangnya yang sedikit gugup itu melengkapi kecantikan Putri Suna hari itu.

Shikamaru terus menatap Temari tanpa berkedip, sampai sampai ia tak sadar bahwa Temari sudah berada tepat di depannya.

"Shikamaru," panggilan dari Kankurou membuat kesadarannya kembali. Ia melihat adik dari Temari itu tersenyum kepadanya. Senyum yang sangat dipaksakan.

"Haah aku serahkan Nee - san kepadamu, tolong, tolong jaga dia baik baik dan buat dia bahagia."  Kankurou akhirnya bicara setelah dari tadi diam, memantapkan hatinya untuk melepaskan kakak perempuannya.

"Dia adalah Nee - san kami yang berharga, dia adalah sosok ibu bagi kami, jadi tolong...." Kankurou berusaha tersenyum, ia mengeratkan genggaman tangannya pada Temari.

"Kankurou," lirih Temari, ia benar benar terharu, ia tahu perasaan Kankurou sekarang bukanlah sandiwara.

"Aku pasti akan menjaga dan membahagiakannya, aku janji." ucap Shikamaru dengan yakin.

"Tolong jaga dan bahagiakan Nee - san." Kankurou menghela napas berat.

"Percayalah padaku." tak ada sedikit pun keraguan dalam ucapan Shikamaru.

"Khe, mau tidak mau aku memang harus percaya bukan ?  Kankurou terkekeh kecil.

"Tentu saja."

"Tapi aku juga yakin kau tahu konsekuensinya kalau samapi kau membuat Nee - san terluka atau bersedih." Kankurou menatap Shikamaru dengan tatapan membunuh.

"Tenang saja, aku masih tidak mau menjadi salah satu boneka kugutsumu dan pajangan di ruang keluarga Sabaku." ucap Shikamaru tenang.

"Baguslah kalau begitu, kami akan menitipkan Nee - san kepadamu, tolong jaga dia baik baik." 

Temari tidak bisa berkata apa apa, ia terlalu terharu dengan ucapan tulus yang keluar dari mulut adiknya. Shikamaru mengangguk dan mengulurkan tangannya di hadapan Temari, menunggu sang Putri membalas uluran tangannya dan membawanya ke altar.

Temari hanya menatap uluran tangan Shikamaru, ia mulai tidak yakin. Kankurou meletakkan tangan Temari yang ia genggam ke atas tangan Shikamaru. Kankurou tersenyum sambil membalas tatapan kakaknya. Hari itu, Kankurou tidak memakai riasan kabuki di wajahnya, sehingga ia terlihat sangat mirip dengan Yondaime Kazekage, Sabaku no Rasa.

Temari hanya pasrah saat Shikamaru mulai menggenggam tangannya. Temari melihat ke arah Shikamaru yang tersenyum ke arahnya, Temari membalas senyum Shikamaru dan mulai memantapkan hatinya untuk melangkah.

Ya, sepertinya mereka sudah lupa bahwa pernikahan ini hanyalah sandiwara.

Shikamaru dan Temari berjalan menuju altar bersama sama. Mereka mengucapkan janji suci dengan perasaan bahagia. Mereka saling mencintai tetap mereka tidak tahu hal itu.

Setelah pengucapan janji suci dan pelaksanaan beberapa adat, mereka kini berdiri di depan sambil menyambut beberapa tamu.

"Selamat untuk kalian, Dattebayo." ucap Naruto saat giliran mereka yang mengucapkan selamat kepada Shikamaru dan Temari.

Wedding Mission ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang