Lamaran

2.2K 203 7
                                    

Tok tok tok

"Silahkan masuk." 

Shikamaru membuka pintu kantor Hokage, dan di depannya tampak Rokudaime sedang membaca novel icha icha kesukaannya.

"Oh selamat datang Shikamaru, apa rapatnya berjalan lancar ?" sapaan basa basi meluncur dari mulut sang Hokage tanpa ada nada bersalah sedikitpun karena sudah bersantai dan membiarkan dokumen dokumen di depannya terbengkalai.

Shikamaru menghela napas dan menarik kursi si dekatnya untuk duduk, jujur saja ia masih lelah karena baru saja menempuh perjalanan yang cukup jauh.

"Ada apa ? apa ada masalah ?" Kakashi menutup buku kesukaannya dan mulai menatap sang asisten.

"Tidak ada masalah sih, hanya saja...."

"Pernikahanmu dengan Temari ?" tebak kakashi. Shikamaru sedikit merona mendengarnya.

"Y-ya, begitulah." Shikamaru menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal.

"Memangnya kenapa ? kalian kan tinggal menikah saja." ujar kakashi enteng.

"Tapi mereka menyuruhku melakukannya senatural mungkin." Shikamaru agak sebal karena Kakashi sepertinya agak tidak mengerti dengan perasaannya. Apa mungkin karena ia belum pernah melamar seseorang dan menikah ?

"Maksudmu mereka menyuruhmu untuk melamarnya terlebih dahulu ?" Shikamaru mengangguk malu malu.

"Kalau yang seperti itu sih gampang." Shikamaru menoleh ke arah sang hokage dengan tatapan tak percaya.

"Benarkah ?"

Kakashi mengangguk "Aku bisa merekomendasikan beberapa cara dari buku ich-"

"Saya menolak, lebih baik saya segera bertanya kepada Kaa - san, permisi." Shikamaru cepat cepat kabur, ia tak ingin mendengar sesuatu dari buku mesum itu lagi.

---------000----------

"Aku pulang." ucap Shikamaru.

"Selamat datang, ayo kemarilah Shikamaru, kau pasti lelah, Kaa - san tadi membuat kue kering loh." Shikamaru segera menghampiri ibunya di ruang keluarga. Disana ibunya sudah duduk sambil tersenyum manis ke arahnya.

Shikamaru duduk dengan lesu sambil menyesap ocha yang sudah dibuatkan oleh sang nyonya Nara.

"Ada apa ?"

"Bagaimana ya caranya ?" gumam Shikamaru. Sepertinya ia tak mendengarkan pertanyaan ibunya.

"Maksudmu ?"

"Bagaimana cara melamar seorang gadis ?" Shikamaru bergumam tanpa sadar.

"Memangnya siapa yang akan kau lamar ?" Yoshino berniat menggoda putranya tapi ia juga memanfaatkan keadaan putranya yang setengah sadar. Mungkin sebentar lagi ia akan punya menantu.

"Temari."

Byuur

Yoshino menyemburkan teh yang ada di mulutnya.

"Hah ?" suara Yoshino agak meninggi karena tak percaya.

"Kau akan melamar Temari ?" 

"Bagaimana caraku untuk melamar Temari ya ?" Shikamaru masih bergumam dan tidak mendengar ucapan ibunya dari tadi

"KAU AKAN MELAMAR TEMARI ?! HEI SHIKAMARU !" Yoshino mengguncang guncangkan tubuh putranya dan mengembalikan kesadaran Shikamaru seutuhnya.

"E-eh apa ?" Shikamaru bertanya dengan tampang bodoh.

"Kaa - san tanya sekali lagi, apa kau akan melamar Temari ?!" Yoshino menurunkan volume suaranya.

"I-iya." Yoshino mematung mendengarnya.

Wedding Mission ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang