Baca offline dulu baru online pt.2"Ssst...."
Renjun dengan cepat membekap mulut Yedam sebelum laki-laki bersuara emas itu berteriak lantang.
"MMMPPPH!" Yedam memberontak, berusaha melepas bekapan Renjun, namun tenaga Renjun terlalu kuat.
"Diem dulu!" desis Renjun.
"Gue bukan Renjun," imbuhnya.
Mendengar penuturan itu, sontak membuat bola Yedam membulat sempurna.
Terus kalau bukan Renjun, siapa?
"Gue Yeonjun," lanjutnya usai mendengar isi batin Yedam.
Yedam ingin bertanya bagaimana bisa laki-laki itu menyamar jadi Renjun dan untuk apa Yeonjun menyamar, namun mulutnya dibekap.
Alhasil, dia hanya menggumam tak jelas, sudah tidak memberontak lagi karena dia tau tidak akan terjadi apa-apa padanya.
"Gue ke sini mau ngasih info penting," mulai Yeonjun, wajahnya masih kloningan Renjun.
"Jangan percaya sama semua yang Renjun bilang, jangan mau pergi bareng dia kalo semisal dia ngajak lo ke sebuah tempat pas Bina Akrab nanti," tutur Yeonjun. "Gue gak bisa kasih tau dia siapa, karena resikonya tinggi, gue juga gak bisa bantu banyak, gue cuma bisa ngingetin ke kalian buat berhati-hati."
Maksudnya apa sih? Emang Renjun kenapa? Renjun mau ngapain ke gue emang?
"Dia bahaya bukan cuma ke lo doang, tapi ke kalian semua yang ada di kosan ini," kata Yeonjun.
"Tapi mirisnya, gue gak bisa kasih tau ke kalian dia siapa, dan gue gak bisa bantu banyak ke kalian di depan Renjun, itu bakal bahayain kalian semua," tutur Yeonjun lagi.
Tolong, Bang! Kasih tau yang jelas! Ada apa sebenarnya?! Renjun ada hubungannya sama peneror itu, ya?!
"Lo bakal segera tau, Dam," katanya. "Hitung mundur aja dari sekarang."
"Hari pembalasan itu akan segera tiba, karena mau bagaimana pun, semua ini harus segera berakhir," imbuh Yeonjun lagi.
Setelah berkata demikian, terdengar langkah kaki seseorang yang mendekati pintu kamar Yedam.
Meraba itu, segara Yeonjun mengambil ancang-ancang untuk berteleportasi.
"Percaya sama gue, Dam," imbuh Yeonjun sebelum menghilang, meninggalkan sisa-sisa partikel menyerupai kertas yang dibakar menjadi abu.
Tak lama setelah kepergian Yeonjun, Renjun datang mengetuk kamar Yedam, lalu masuk sambil membawa kertas HVS dan kresek berisi chips serta minuman kaleng.
Dengan ketakutan Jeongwoo berlari ke arah dapur, napasnya ngos-ngosan. Sosok menyeramkan bermata merah itu mengejarnya dari belakang.
Mengambang di udara seperti layangan sambil terkikik yang membuat Jeongwoo semakin ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge 2 | TREASURE
Fanfiction"Apa yang terjadi selama ini bisa aja gak akan terjadi di masa yang akan datang."