BAGIAN 10

20.7K 5K 3.9K
                                    




"Minta hape dong, males banget gue dikurung mulu kayak sapi."

Jeongwoo mendekati laki-laki misterius itu yang sedang duduk di anak tangga, kebetulan rumah laki-laki misterius itu berlantai dua.

"Oh iya, kasih tau nama lo dong, gue kalo mau manggil lo jadi bingung, mau gue panggil oi kesannya mau ngajak gelud," tutur Jeongwoo.

"Panggil aja Yoshi."

"OTTOKEK?!"

"Gak usah kaget, gue udah tahu semuanya, tahu juga tentang dia yang udah mati." Laki-laki misterius itu terkekeh.

"Lo ngagetin gue njim! Untuk sejenak gue kira lo beneran bang Yoshi, tapi gak mungkin lah, bang Yoshi kan udah... hmm...." Jeongwoo menggantung ucapannya.

"Lo membuka luka lama gue aja, dah," imbuhnya.

Melihat Jeongwoo tiba-tiba murung, laki-laki misterius tersebut berdiri dan mengusap bahu Jeongwoo.

"Udah jangan sedih, tadi gue cuma bercanda, lo bebas mau manggil gue apa," kata orang itu.

"Oli Londo."

"Maksudnya?"

"Gue mau manggil lo Oli Londo aja, soalnya lo ngeselin kayak muka Oli Londo," kata Jeongwoo.

"Tapi lo belum liat muka gue."

"Emang sih, tapi gue ngebayangin visualisasi lo kayak Oli Londo."

"Yaudah terserah lo," finish laki-laki misterius itu.

Jadi fix, mulai sekarang laki-laki misterius itu kita panggil Oli saja.

Oli mengeluarkan benda persegi panjang dari jaket parkernya, dan menyerahkannya pada Jeongwoo.

Mata Jeongwoo berbinar melihat benda elektronik tersebut, sudah seminggu dia tidak memegangnya, dan rasanya sangat hampa tanpa memegang hape sehari saja.

"Itu hape gue, gak pake kartu data," kata Oli.

Jeongwoo mendelik.

"Lah, percuma dong lo kasih gue kalo gada datanya!"

"Emang gada kartu datanya, tapi Wifi rumah gue lancar, paling lambat 30mbps per second, paling cepat 100mbps persecond."

Penuturan dari Oli sekali lagi membuat Jeongwoo mendelik.

"Seriusan lo?! Woi itu 30mbps gak lambat! Malah udah masuk kecepatan internet tercepat anjer!"

Oli hanya memasang wajah cuek.

"Btw, hape lo ini ada Tiktoknya gak?" tanya Jeongwoo.

"Belum ada apa-apa di hape itu," jawab Oli.

"Lah, terus lo make hape buat apa coba?"

"Gue baru beli hape itu kemarin, sekalian sama Wifinya, soalnya gue tau lo pasti bosen tanpa hape."

"Astaga Oli...." Jeongwoo speechless, tidak menyangka Oli ternyata sebaik ini.

"Udah gak usah terharu gitu, udah jadi tugas gue buat lindungin lo dan ngasih lo kenyamanan," ucap Oli.

"Serius, Li, lo gak mau cerita ke gue gitu, siapa yang suruh lo jagain gue?" Jeongwoo berkata dengan binar-binar di matanya, dia benar-benar penasaran.

"Gak bisa, udah sana lo main hape," kata Oli seraya berjalan pergi menuju ke pintu utama.

"Lo mau ke mana?"

"Keluar," jawab Oli lalu membuka pintu rumah.

Tapi dia kembali masuk lagi ketika teringat sesuatu.

Revenge 2 | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang