Kedua pemuda itu jalan bersama menelusuri koridor rumah sakit, setelah beberapa saat, mereka tiba di depan sebuah ruangan VIP.Keduanya langsung masuk ke dalam, dan sedikit terkejut ketika mendapati ada pemuda lain di dalam sana.
"Bang Yeonjun," panggil Yedam pelan seraya mendekat.
Yeonjun menoleh dan memberi senyum tipis, setelah itu dia kembali mengalihkan atensinya pada Hyunsuk yang terbaring lemah dengan berbagai alat penunjang hidup terpasang di badannya.
Entah sampai kapan, laki-laki itu tidak kunjung memberi indikasi siuman dari koma.
"Udah lama?" Junkyu bertanya.
"Belum lama banget," balas Yeonjun.
Junkyu menghela napas, mengalihkan pandangannya pada Hyunsuk. Perasaannya selalu sesak ketika menatapi Hyunsuk yang kondisinya seperti sekarang.
"Ayo siuman, Bang. Kita semua kangen sama lo..." lirih Junkyu seraya meraih tangan Hyunsuk yang tidak terinfus dan mengusapnya pelan.
"Tau gak, Bang? Kosan jadi sepi gada lo, gue sama anak-anak lain jadi keseringan bangun di atas jam delapan pagi gara-gara gak ada yang bangunin," ujar Yedam dengan sesugukan.
Entahlah, perasaan Yedam selalu sensitif jika menemui Hyunsuk di rumah sakit. Hatinya sesak melihat keadaan Hyunsuk.
Yedam dan yang lainnya merindukan omelan Hyunsuk, juga ceramah dan wejangan dari laki-laki itu.
Kosan tanpa Hyunsuk rasanya hambar sekali, Jihoon pun jadi agak pendiam setelah kejadian 6 bulan lalu.
"Gue beneran bingung, dokter bilang bang Hyunsuk gak ada luka dalam, tapi kenapa dia bisa koma selama ini?" tanya Junkyu.
Yeonjun berdeham.
"Gue tau mungkin agak aneh bagi kalian, tapi gue udah mikirin ini sejak dulu," kata Yeonjun.
Yedam dan Junkyu kompak menoleh.
"Maksudnya, apa, Bang?" tanya kedua pemuda itu bersamaan.
"Gue punya pemikiran, gejala koma yang dialami Hyunsuk sebenarnya jiwa dia tersesat di pikirannya," ujar Yeonjun pelan.
Yedam dan Junkyu kompak mengernyit bingung, tidak mengerti maksud dari ucapan Yeonjun. Namun mereka tetap akan mendengarkan apa pun yang akan Yeonjun katakan.
"Apa yang dialami Hyunsuk, adalah gejala koma yang langka, kasusnya baru 3 orang yang alamin, dan 2 sama Hyunsuk."
"Apa ada cara supaya dia bisa siuman dari komanya, Bang?" tanya Junkyu.
"Ada," jawab Yeonjun. "Tapi cuma Hyunsuk yang bisa jalanin cara itu."
"H-hah? Maksudnya gimana? Emang kita gak bisa bantu?"
Yeonjun menggeleng.
"Nggak, cuma Hyunsuk sendiri yang bisa bantu jiwanya bisa bebas dari pikirannya," kata Yeonjun.
"Selama ini, Hyunsuk punya banyak pertanyaan dalam otaknya, banyak hal yang membuat dia bingung, bahkan sampai sekarang dia masih mempertanyakan jati dirinya," imbuh Yeonjun, "dan supaya dia bisa bebas dari pikirannya, dia harus menemukan setiap jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya selama ini."
Junkyu dan Yedam terenyak mendengar tuturan Yeonjun, mereka bingung sekaligus khawatir, dan setelah mendengar ucapan Yeonjun bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk abangnya membuat mereka berdua semakin hopeless.
Mereka takut, apa yang terjadi jika Hyunsuk tidak bisa menemukan jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaannya seperti yang dikatakan Yeonjun?
"Nyawanya bisa terancam," kata Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge 2 | TREASURE
Fanfiction"Apa yang terjadi selama ini bisa aja gak akan terjadi di masa yang akan datang."