Studi Banting ke Konoha

207 15 25
                                    

Warning: banyak bocil yang bukan dari universe Kimetsu tydack Yaiba.

Pagi-pagi, para murid 2-2 udah berkumpul dilapangan selapang dada orang sholeh. Mungkin kalian bertanya, untuk apa? Tanyakan lah pada rumput yang dangdutan~

Oke, mereka mau Studi Banting ke Konoha.
Tanjidor, selaku ketua kelas 2-2 sedang meng absen teman-temannya dengan baik dan benar.

"Genya ada... Kanao ada... Inosuke ada... Zenitsu ada... Atsushi ada... Aoi ada... Kyouka ada... Akutagawa ada... Ranpo ada... Eren ada... Mikasa ada... Armin ada... SIAPA LAGI YANG BELOM DIABSEN AMJENCK!?" Tanya Tanjidor dengan ngegas.

"Santai maz, Nakasu sama Toyama kaga ikut gegara sakit... Terus Rin sama Len pulang kampung... Buset banyak amat yang bolos!" Kata Kanao.

"Pancidor! Tadi subuh gw liat Rin sama Len maen di Warnet Hyung!" Kata Inosuke.

"Hhh... Yaudah kuy berangkat!" Mereka pun naik ke bus rasa pesawat first class.

Pembimbing mereka itu... Yah, guru kesayangan kita semua, dia juga ngambil part time job jualan cilok. Siapa? Ya! Tomioka Giyuu!

"Hmm... Konoha kek gimana ya...?"

"Entahlah, mungkin banyak manisan!" Ranpou.

"Surganya obat batuk..." Akutagawa

"Heh, udah gw bilang kalo Studi banting bawa obat kan?"

Sementara di bangku paling belakang, Mikasa udah kek emak yang nanya-nanyain dua sohibnya.
"Eren, lu ga mabok kan?"

"Armin, lu ga kesurupan monyet kan?"

"Eren, butuh minyak tanah?"

"Min, lu ga cepirit kan?"

"Ren, ga kena TBC kan?"

Tak jauh dari sana, ada Kanao, Aoi, sama Kyouka ghibah.
"Gaes, pernah denger gak? Katanya ni ye... Bapaknya Boruto, itu pesugihan rubah!" Kata Aoi.

"Hish, makanya adeknya Boruto matanya bisa jadi putih kan? Itu hasil ngilmu!" Kyouka.

"Emang ni yah, udah firasat aja kalo satu keluarga kaga bener!" Tambah Kanao.
"Ya... Ga niat ngegibah nih, cuman jadi pelajaran aja buat kita!"

"Eh katanya juga nih ya, tau kan Mitsuri-senpai?" Mendengar Bacotan Kanao, Kyouka sama Aoi ngangguk aja.

"Saya pernah liat... Di apa tuh? Situsnya? Oh iya, Nhentai. Kalo ga salah produsernya Eromazun, itu emang ga bener kakak kelas kita!"

"Weh serius!? Astaghfirullah... Gimana orang tuanya ya?" Aoi langsung usap dada begitu denger begituan.

Sementara Atsushi dipojokan bus ngenolep, oh kasiannya maung gemoi yang satu ini. Mau Author temenin tapi beda dimensi.

***

Setelah satu abad berangkat naek bus, mereka sampai juga di tempat yang dituju.

"Wau mati, gerbangnya bagus!" Kata Inosuke.
"Ngawur lu, kita udah di Kantor Hokage nya goblo!" Balas Zenitsu.

Ya, mereka dah di depan kantor Hokage. Disana, mereka bertemu jounin-jounin absurd yang luntang-lantung kesana-kesini membawa alamat.

"Errr... Mas, Ruang Hokage dimana ya?" Tanya Tanjirou dengan sopan ke Zoro.

"Lah, mana gw tau. Emang gw dimana?" Balas Lord Nyasar.

"Ah, oke makasih mas-." Kata Tanjirou sambil mengisyaratkan teman-teman satu kelasnya untuk cabut.
"Hmm, benar-benar alam yang berbeda..." Sebagai nak rajin nomor tiga dikelasnya, Kyouka mulai nulis catetan.

KnY dengan SEGALA kegabutannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang