Parody: bawang marun dan bawang bombay

313 30 18
                                    

Di suatu pedesaan, hiduplah keluarga yang damai jeung tentram. Namun suatu ketika, ibu dari keluarga tersebut meninggal.

"Anakku, janganlah engkau bersedih" Kata Kanae.

"Huhuhu.... Ibuuu, bagaimana aku tidak bersedih..." Kata Zenitsu alias bawang Bombay.

Setelah itu, sang ayah. Sanemi, langsung menikah dengan janda beranak. Janda tersebut bernama Giyuu. (Giyuu disini cewek lohhh)

Sang ibu tiri memiliki anak laki-laki bernama Tanjidor atau lebih biasa dipanggil bawang marun.

Kehidupan keluarga itu bahagia, jika ada sang ayah. Tapi jika sang ayah bertugas, bawang Bombay ditindas habis-habisan.

"Cepat! Cuci baju-baju kotor ini!" Kata sang ibu tiri sambil memegang Bokuto dari berliannya.

"I-iya ibu..." Kata bawang Bombay.

"Jangan panggil ibuku ibu! Panggil dia nyonya!" Kata bawang marun.

"I-iya tuan, saya undur diri Nyonya" Kata bawang Bombay sambil menunduk. Dan membawa keranjang berisi baju kotor nan butek menuju sungai terdekat.

Sesampainya...

Bawang Bombay AKA Zenitsu mencuci pakaian dengan menangis tersedu-sedu. Eits, jangan salah. Ia menangis karena kalah main gundu di perjalanan tadi.

Karena terlalu fokus dengan pikirannya, tanpa sadar deterjen nya menjelma jadi sabun cuci piring. Eh, maksudnya salah satu kain
bling-bling milik ibunya hanyut terbawa air sungai.

"Oh tidak! Itu kain kafan termahal dengan merek Luis Betina milik nyonya! Aku harus mengejarnyaaa" Kata bawang Bombay dengan dramatis.

Namun sayang, kain itu sudah entah kemana. Setelah berlari ala Naruto selama 30 menit, ia bertemu nenek tua bernama Tsunade.

Tsunade akan memberikan Zenitsu kain kafan bling-bling milik ibu tirinya dengan 1 syarat, yaitu membantunya mengurus Mansion sang Yondaime Hokage tersebut selama seminggu full alias 24/7.

Setelah seminggu full mengurus Mansion Neneq-neneq, Kain kafan yang dijanjikan Tsunade diberikan kepada Bawang Bombay.

"Uwaahh, makasih Tsunderee" Kata bawang Bombay dengan nada bicara yang terbilang gembira.

"Namaku Tsunade, Tsu... Na... De." Kata Tsunade.

"Eh iya, maklum Autocorrect keyboard Author hehehe... Yauda, saya izin undur diri ya" Kata Zenitsu.

"Iyo... Monggo. Eh, tunggu sebentar, saya akan memberi anda hadiah lain" Kata Tsunade.

Bawang Bombay yang udah mau balik kanan bubar jalan membalikkan lagi badannya.

"Silahkan, diambil labunya..." Kata Tsunade.

"Makasih ya... Aku ambil yang kecil deh!" Kata Zenitsu sembari mengambil labu yang kecil.

Zenitsu pun kembali ke rumah dengan ekspresi doki-doki literature club. "Oi bawang Bombay, dari mana aja kamu!" Semprot bawang marun saat Bawang Bombay menginjakkan kakinya di lantai rumah mereka.

Sang ibu tiri keluar dari tempat bertelur nya. Dan mereka segera Unboxing labu yang dibawa Bawang Bombay. Saat dibuka...

"Uwahhhh, full photocard Muse's dan Aquors, cih! Ini sih belum seberapa!" Kata bawang marun iri.

"Dimana kamu menemukannya!" Tanya Giyuu dengan keras pada bawang Bombay.

Bawang Bombay menceritakan darimana saja ia plus, dimana ia mendapatkan labu itu.

Bawang marun dan ibunya menuju sungai tempat Bawang Bombay mencuci baju. Dan meniru skenario yang dialami oleh Zenitsu.

Lalu mereka bertemu Tsunade, dan peraturan yang diberikan Tsunade sama.

Setelah seminggu, mereka diberi labu yang lebih besar dan kain bling-bling.

Karena tydac sabhar, Bawang marun dan Giyuu unboxing labu yang diberikan Tsunade.

Setelah dibuka...

DOENGG...

"Surprise Madafaka!" Kata Zetsu yang muncul dari labu itu.

Hidup bawang Bombay pun dan tentram dengan bisnis buka Olshop...

KnY dengan SEGALA kegabutannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang