Chapter 12

52K 3.4K 450
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

Kediaman Wiranata

Seorang pria dewasa memasuki rumah bak istana atau yang disebut mansion.
Dia adalah Davidson Wiranata, cucu pertama di keluarga ini.

Melangkahkan kaki menuju
ruang tengah. Ia melihat seluruh keluarganya kecuali satu orang sudah ada dimeja makan, tanpa sepatah kata ia langsung duduk dikursi yang kosong.

"Akhirnya kamu pulang juga sayang." Ucap mommy Fera

"Tumben pulang biasanya juga lembur" sindir Bunda Lestari.

Selama sebulan ini memang David tidak pernah pulang ke rumah karena dia selalu lembur di kantor atau memilih pulang ke apartemen nya.

"Kerjaan udah selesai." ucap David datar.

"Lanjutkan makan kalian!" perintah Grandpa tegas membuat mereka semua melanjutkan makan dalam diam.

Selesai makan mereka berkumpul diruang tamu, hanya sekedar untuk berbincang mengetahui aktivitas masing-masing.

"Bagaimana perkembangan pencariannya Kenan?" tanya Grandpa memulai pembicaraan.

"Belum ada hasilnya pah." Kata kenan lesu.

"Sampai kapan dad? mommy takut dia menjadi membenci kita karena tidak merawatnya dari kecil, bahkan kita melewati masa kecilnya." Fera menangis sesenggukan.

"Kita hanya perlu bersabar lagi dan menyuruh para detektif itu untuk mempercepat pekerjaan mereka."
Sahut Kenan.

Semua orang hanya diam bersedih. Dalam pikiran mereka masing-masing tentu berharap Queen mereka akan kembali bersama mereka.

Apalagi sekarang Queen mereka pasti sudah tumbuh besar, ingin sekali melihat seperti apa wajahnya sekarang.

"Tadi aku liat kalung punya Mommy dijalan." ujar David.

Ya Semua anak di keluarga ini akan menggunakan aku kamu hanya saat ada orang tua.

"Oh ya? tapi kalungnya selalu ada dileher mommy." ujat Fera heran sambil menyentuh kalungnya dileher.

"Dimana kamu melihatnya?" tanya Bagas serius.

"Didekat kafe yang aku kunjungi." jawab David menatapnya.

"Kamu sudah mengeceknya langsung?"
Tanya Kenan.

"Saat aku ingin mengambilnya kalung itu sudah hilang." jelas David.

"Seperti apa ciri-cirinya?" Tanya grandpa ( Feri ) yang sedari tadi mendengarkan.

"Sepertinya rantai kalungnya terbuat dari emas dan ada ruby warna merah ditengahnya." Ujar David panjang lebar.

Seketika Feri ingat sekali dulu ia pernah memakaikan cucu perempuannya sebuah kalung sehari sebelum diculik.

"Itu milik Queen." Ucapnya tiba-tiba membuat semua orang menatapnya dengan heran.

"Maksudnya grandpa?" tanya Fito, cucu ketiga.

"Dulu grandpa sempat memakaikan Queen sebuah kalung sama persis seperti milik Fera sebelum dia diculik. Hanya beda warna rubynya." jelas Feri.

"Itu artinya Queen kita ada disini."
Tebak Fera semangat.

Semua orang bernafas lega. Akhirnya sebentar lagi orang yang mereka tunggu akan kembali, dia jantung hati mereka semua.

"Secepatnya suruh anak buah kalian untuk menyelidiki tempat itu!" Perintah Feri pada Kenan dan Bagas.

🦄🦄🦄

Seseorang yang sedari tadi berguling
ke sisi kanan ke kiri kasur, dia adalah Novaleo yang sedari tadi tak kunjung bisa tidur.

"Argh kenapa gue gak bisa tidur." Kesal Noval sambil mengacak rambutnya kesal.

Dia bangkit dari kasurnya mengambil gitar kesayangannya lalu duduk di balkon sambil membawa selembar foto.

"Lagu ini spesial buat lo Queen." Monolog Noval menatap selembar foto mereka berdua saat dipasar malam kemarin.

Sebenarnya waktu itu dia belum menanyakan namanya tapi setelah mendengar setiap kata yang diucapkan,dia jadi tahu namanya adalah Queen

Petikan gitar dimulai.

"Senyuman mu yang indah bagaikan candu"

"Ingin terus ku lihat walau dari jauh"

"Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku"

"Yang berkhayalak kan bisa bersamamu"

Nyanyian nya dihadiahi dengan senyuman puas Noval.

"Entah kenapa setiap bayangin senyum lo, gue ngerasa senang dan ingin selalu liat senyuman indah lo." batin Noval menatap bulan.

Dia segera meletakkan kembali gitarnya, menyimpan foto dimeja.
Ia berbaring di kasur berharap segera tidur agar bisa memimpikan gadis yang telah berhasil membuatnya tersenyum malam itu.

Baru saja akan terlelap terdengar suara deringan disampingnya. Noval segera mengambil dan membuka isi pesan tersebut.

Mami

Sayang besok hari anniversary
mami dan papa, kami harap kamu datang ya

Kalaupun kamu gak mau datang, mami yang akan jemput kamu

Good night boy🌙

Setelah membaca pesan dari Mami nya, Noval langsung membanting HP-nya kelantai tidak peduli jika rusak bisa beli lagi.

"Mood gue hancur." Noval emosi melempar semua barang yang ia ambil.

***

Bonus foto

-Feriden Wiranata (kakek)-Kenanda Wiranata (Dady)-Bagastian Wiranata (ayah)-Ferana Dwina Arelo (Mommy)-Lestari Niasa Svenio (Bunda)-Davidson Wiranata (cucu pertama, anak Kenan dan Fera)-Anggara Wiranata (cucu kedua, anak Lestari dan Bagas)-Fitosva...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Feriden Wiranata (kakek)
-Kenanda Wiranata (Dady)
-Bagastian Wiranata (ayah)
-Ferana Dwina Arelo (Mommy)
-Lestari Niasa Svenio (Bunda)
-Davidson Wiranata (cucu pertama, anak Kenan dan Fera)
-Anggara Wiranata (cucu kedua, anak Lestari dan Bagas)
-Fitosvan Wiranata (cucu ketiga, anak kedua Lesari dan Bagas)
-Kevanda Wiranata (cucu keempat, anak kedua Kenan dan Fera)
-Kevinda Wiranata (cucu kelima, anak ketiga Kenan dan Fera)

🦄🦄🦄

Yuk spam emot fav 👉

Vote dan komen

Sekian..

QUEENERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang