Chapter 16

45.5K 3.4K 191
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

"Alamatnya gak salah?"

"Ini kan gedung bukan rumah" ujar Queen bingung sendiri.

Lama mematung didepan gedung besar itu, ada salah satu satpam yang menghampiri dirinya.

"Dek ngapain berdiri disitu?" tanya satpam itu.

"Eh." Queen gugup saat ditanyai.

"Kamu mau bertemu seseorang?"

"Eh iya ini alamatnya benar
disini bukan ya pak?" tanya Queen sembari menyerahkan selembar kertas alamat yang diberikan Noval tadi.

"Bener dek kamu masuk aja, tanya
sama resepsionis yang ada" Queen mengangguk permisi setelah mengambil kembali kertas itu.

Sudah masuk kedalam, disana
Queen melihat wanita yang sedang menunduk ditempat kerjanya.

"Em, permisi kak" ujar Queen.

Wanita yang menjadi resepsionis itu mendongak lalu tersenyum ramah.

"Ada yang bisa dibantu dek?"

Queen memberikan selembar kertas itu pada resepsionis.

"Lantai 6, kamar no 10, kamu bisa naik lift sebelah sana." Resepsionis itu menunjukkan lift yang berada disebelah kanan.

Queen berjalan menuju lift, dirinya berhenti melirik tombol yang menempel disebelah lift.

Queen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dirinya tidak tau harus berbuat apa agar pintu lift terbuka.

Tidak ingin berlama-lama ia kembali menuju resepsionis untuk meminta bantuannya.

"Kak." panggil Queen.

"Loh kenapa balik lagi dek?"

"Queen gak tau cara masuk lift."

Resepsionis itu terdiam sebentar kemudian melangkah menuntun Queen kedalam lift. Sepertinya gadis ini berasal dari desa, pikirnya.

🦄🦄🦄

Tok tok

Queen mengetuk pintu didepannya usai diantarkan kakak resepsionis tadi.

Pinti terbuka, Noval muncul mempersilahkan Queen masuk lalu gadis itu duduk disofa dan mengeluarkan buku dari tas sekolahnya.

Noval dan Queen saling diam,hanya fokus pada buku yang dibaca juga sesekali mengerjakan soal dikertas yang kosong.

Queen menengok, is melihat Noval sedang sangat serius mengerjakan sesuatu.

"Kak Valo." panggil Queen.

Noval tidak mendengar tetap fokus pada soal yang memiliki banyak angka juga rumus yang membingungkan itu.

"Kak." panggilnya lagi.

Kali ini Noval menengok dengan bertanya. "Apa?"

"Queen haus." ucap Queen polos.

Noval mengerutkan keningnya ia lupa belum menyiapkan minuman untuk tamu.

Noval mengambil es jeruk dikulkas memberikannya pada Queen yang diterima dengan senang hati.

"Makasih."

"Soal yang lo bilang kemarin." Noval menggantung ucapannya.

"Yang mana?" tanya Queen setelah menghabiskan minumannya.

"Lo butuh uang banget?"

"Heem"

"Tenang aja walaupun kita kalah, gue bisa kasih lo uang itu"

"Hah?" tunggu Queen tidak mengerti tapi menurutnya ucapan Noval sedikit menyinggungnya.

"Tunggu disini gue mau ambil makanan didepan" Noval berlalu pergi ke lobby, mengambil makanan pesanannya untuk mereka berdua.

Queen bediri dari duduknya, ia melihat-lihat isi apartemen Noval namun tiba-tiba kakinya menyandung lemari kecil.

Prakk

Queen tidak sengaja menjatuhkan sebuah bingkai foto milik Noval yang terpajang dilemari kecil pojok dekat sofa.

Tepat saat itu Noval sudah masuk dan langsung berlari mengambil bingkai foto yang pecah.

"Apa yang lo lakuin!"

"Ma--maaf kak Queen gak sengaja."

"lo gak pernah diajari sopan santun sama orang tua lo!" bentak Noval.

Bahu Queen bergetar menahan tangisnya ia menatap Noval dengan sendu.

"Queen..Gak punya orang tua" lirihnya lalu mengambil tas.

"Kakak jahat, Queen gak suka orang yang kasar." Teriak Queen lalu pergi keluar.

Berniat mengejar tapi Queen sudah terlebih dahulu masuk kedalam lift.

"Jadi dia yatim piatu" batin Noval merasa bersalah.

🦄🦄🦄

Seminggu kemudian

"Kalian harus bisa membanggakan nama sekolah kita"ucap guru pembimbing yang menemani Noval dan Queen mengikuti olimpiade.

"Pasti Bu"ucap mereka berdua yakin.

Tringgg

"Jangan lupa berdoa dulu sebelum mengerjakan"nasehat guru pembimbing mereka lalu melenggang pergi.

Noval dan Queen masuk ke kelas yang sudah disiapkan dan duduk semeja di ruangan itu.

Beberapa menit sudah banyak para
Peserta yang mewakili sekolah mereka masing-masing datang dan duduk ditempatnya.

"Dilarang mencontek,kerjakan soal kalian dengan teliti juga benar!"

Para peserta mulai fokus mengerjakan soal yang diberikan

2 jam berlalu semua murid sudah keluar menyisahkan para guru yang akan mengecek jawaban mereka.

🦄🦄🦄

Noval, Queen dan bu Rani guru pembimbing mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah berhasil memenangkan olimpiade dengan meraih juara ke-2.

"Kalian boleh langsung pulang" Bu Rani memberi tahu.

"Oh ya, uang beserta hadiah olimpiade nanti kalian bagi dua."

"Buat dia semuanya bu."

"Kenapa?"

"Saya gak terlalu butuh uang bu, dia lebih butuh uang itu" kata Noval dan membuat Queen terkejut.

"Eh, bukan gitu." sanggah Queen.

"Gak papa bu, kasih aja semua ke dia." Noval tak menghiraukan Queen,
ia tetap pada keputusannya.

Queen akan menyela namun suara
Bu Rani menghentikannya.

"Oke cukup."

Tidak ada percakapan lagi didalam mobil itu hanya ada keheningan hingga tiba di apartemen Noval dan sekarang giliran mengantarkan Queen.

"Bu saya berhenti didekat gang itu."
Tunjuk Queen.

"Kenapa gak sampai rumah?"

"Saya ngontrak bu dan itu masuk gang kecil." jawab Queen, bu Rani mengerti.

Mobil berhenti, Queen pun turun dan mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih bu." Queen tetap berdiri disana sampai mobil sudah menjauh baru ia berjalan menuju kontrakannya.

"Alhamdulillah, Queen bisa bantu bunda buat bayar hutang panti." katanya dalam hati.

Queen tersenyum lebar selama di perjalanan.

🦄🦄🦄

Jangan lupa Vote dan komen
Follow juga akunnya!

Sekian...

QUEENERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang