🦄 QUEENERA 🦄
Si kembar berada di mobil bersama dua orang tercinta mereka, mommy dan bundanya yang sudah merencanakan akan datang ke sekolah mereka pagi ini.
Sebuah mobil berhenti membuat murid-murid yang ada di halaman sekolah penasaran dengan pemilik mobil mewah itu.
Setelah mereka berempat keluar, murid-murid semakin heboh bertanya-tanya ada hal apakah membuat calon mertua (halu) mereka datang kemari atau ada masalah yang di perbuat oleh mereka sendiri.
"Kelas kamu di mana?" Tanya Lestari.
"Masa bunda lupa." kata Kevin.
"Iyalah kan gak pernah ke kelas kamu."
"Bulan lalu juga ke sini"
"Udah ayo tunjukkin aja" kata Fera
Lalu berjalan melewati murid-murid yang penasaran menatap mereka.Di lorong Kevin meminta izin untuk ke toilet namun sang kembaran juga izin ikut menemani. udah besar masih aja gak malu berduaan ke toilet.
Fera sedang melihat-lihat kelas 10 sambil berjalan melewati kelas itu.
Bertepatan itu ada Queen yang sedang mencuci tangannya yang terkena tinta spidol kelas saat mengisi ulang isi spidol.
Tidak sengaja pandangan Fera teralih pada Queen, poninya yang panjang menutupi wajahnya membuat Fera tidak bisa melihat Queen. Tapi sebuah sinar di baju milik gadis itu menyita perhatian Fera.
Kalung itu... adalah kalung yang sama seperti miliknya atau... ia salah melihat. Baru saja mau menghampiri gadis itu suara Kevan menghentikannya.
"Ayo mommy, sekarang ke kelas kami" seru Kevan yang baru datang.
Fera menengok kembali, gadis itu sudah pergi.
"Ayo." ucap Fera pelan.
Baru beberapa langkah, tidak tahan dengan hal yang menganggu pikirannya, Fera menyuarakan isi pikiran yang membuatnya bimbang.
"Tadi mommy melihat kalung seperti ini di leher siswi perempuan."
"Apa mom?" Kevin berseru.
"Mommy yakin?" sahut Kevin di setujui Lestari.
"Iya, mommy yakin yang memakai kalung itu pasti adalah Queen kita." kata Fera.
"Bisa saja kamu salah lihat." imbuh Lestari.
"Tapi aku sangat yakin." ujar Fera, entahlah kenapa sekarang ia menjadi sangat yakin padahal tadi ia sempat bimbang.
"Yasudah kita cari dia sama-sama." ajak Lestari
🦄🦄🦄
Fera menelpon anggota keluarga yang ada di rumah untuk datang ke sini. Kebetulan sekali hari ini adalah hari libur khusus untuk keluarga Wiranata.
"Perhatian anak-anak kalian di wajibkan datang ke aula ada informasi yang ingin di sampaikan langsung oleh pemilik sekolah ini. Segera datang ke aula sekarang juga, terima kasih atas perhatiannya"
Semua siswa SMA Galaksi langsung berkumpul, beberapa anggota keluarga Wiranata mulai naik ke atas panggung.
Di atas panggung sudah ada Fari, Kenan, Bagas, Fera, Lestari dan Angga yang sudah datang. David tidak bisa datang, sedangkan si kembar memilih berdiri bersama teman-temannya di aula.
"Jadi saya ingin memberitahukan bahwa kelurga Wiranata sedang mencari sebuah kalung, dan kata nyonya Wiranata tadi ia melihat kalung itu ada di leher salah satu siswi sekolah ini" Ucap guru tersebut menggunakan pengeras suara.
Queen yang mendengar ucapan sang guru, menjadi ingat perkataan sang bunda dulu di panti."Lihat Queen di belakang kalung mu ada huruf W mungkin itu nama marga keluarga mu sayang"
'W' apakah itu Wiranata, pikir Queen.
"Siapa yang mempunyai kalung ini?" Kata guru itu lagi menunjukkan kalung milik Fera ditangannya.
"Maaf pak memang ada apa dengan pemilik kalung itu?" salah satu siswa bertanya.
"Pemilik kalung itu adalah cucu perempuan saya yang hilang 15 tahun lalu" jawab Feri tegas.
Murid-murid SMA Galaksi terkejut, baru mengetahui bahwa keluarga Wiranata mempunyai cucu perempuan yang hilang, karena kabar itu tidak pernah tersebar di media manapun sejak dahulu.
Queen dari tengah barisan sana ikut melihat kalung itu, sedikit berpikir namun ia mengeluarkan kalung di lehernya yang di tutupi oleh seragamnya.
Kalungnya tidak ada. Queen panik apakah kalungnya hilang, tadi pagi ia masih memakai kalungnya. lalu sekarang kemana?
Queen gelisah ia menengok ke
arah bawah, kondisi yang ramai membuatnya sulit mencari, Queen pergi ke koridor sekolah mencari kalungnya yang mungkin terjatuh di sana."Queen mau kemana?" Tanya Feli di sampingnya.
"Queen mau ke toilet" itu hanya alasan saja.
Ia tergesa-gesa mencari kalungnya. Bolehkah ia berharap bahwa mereka adalah keluarga kandung yang selama ini dia rindukan. Apakah mungkin ia cucu dari keluarga tersebut.
Akhirnya Queen menemukan kalungnya terjatuh di dekat pot bunga.
"Hah ini kalungnya." Queen memeluk kalung itu erat.
Di sisi lain
"Saya pak saya punya kalung yang seperti itu." seorang siswi mengangkat tangannya.
"Coba tunjukkan."
Perempuan itu naik ke atas panggung menyerahkan kalungnya.
"Bagaimana pak?" tanya sang guru pada Keluarga Wiranata yang mengecek kalungnya.
"Apakah ini milik Queen ayah." ucap Kenan berbisik.
"Iya itu mirip sekali dengan milik Queen yang aku berikan, tapi--" belum selesai Feri berbicara, Fera memotongnya.
"Yasudah ayah berarti pemilik kalung ini adalah Queen kita" putus Fera mutlak.
Queen berlari menaiki panggung namun terhenti saat melihat keluarga Wiranata memeluk seseorang.
"Dia adalah cucu keluarga Wiranata yang dulu hilang namanya sekarang adalah Queenera Saraswati Wiranata"
Queen harus menelan pil pahit, kecewa dengan dirinya yang terlalu berharap bahwa ia adalah cucu dari keluarga tersebut, kenyataannya adalah itu bukan dirinya tapi orang lain.
Masih berdiam diri melihat momen haru keluarga Wiranata, akhirnya Queen pergi sambil berlari. Mengusap air matanya yang terkadang keluar sendiri padahal ia tidak ingin menangis.
~Mungkin tuhan belum bisa mempertemukan Queen dengan keluarga kandungnya yang sebenarnya~
🦄🦄🦄
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak vote dan komen.
Follow Ig: nazzara_
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENERA
Short StoryQueenera, seorang gadis yang sejak kecil terpisah dari keluarganya dan dibesarkan di panti asuhan. Dia berhasil mendapatkan beasiswa sekolah di Jakarta. Di kota itu Queen berharap bisa bertemu dengan keluarga kandungnya. Novaleo, seorang laki-laki...