Chapter 14

48.6K 3.3K 312
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

"Eh bener bukan sih soalnya mirip dari belakang." lanjutnya.

"Bentar gue perhatiin dulu."ucap Vano serius memperhatikan Queen yang sudah berjalan menjauh dari kantin.

Noval diam dengan pikirannya yang tidak tenang jika sahabatnya tau memang benar itu perempuan yang ada difoto bersamanya.

"Menurut gue sih bener mirip kalo dari belakang, soal rambutnya panjang tapi dia di kuncir."

"Memang mirip" Raka menyetujui ucapan Vano.

"Tapi apa iya, soalnya orangnya keliatannya polos gitu" timpal Arcan.

Mereka bertiga Raka,Vano dan Arcan terdiam berpikir. bingung memikirkan apakah benar itu orangnya.

"Ngapain kalian mikir kalau ada orang yang bisa jawab." seru Kevan menyadarkan mereka bertiga.

Arcan yang pertama kali tersadar, langsung menepuk jidatnya.
"Gue lupa kalau ada orang yang juga bersangkutan disini."

"Jadi dia perempuan yang difoto
sama lo?" Vano to the point.

Noval diam sebentar kemudian menghela nafas sebentar, kali ini ia akan berbohong dulu mungkin nanti
baru akan jujur.

Sahabatnya masih menunggu jawaban dari Noval begitupun sikembar menatap Noval seakan tahu jika ia akan berkata jujur atau bohong.

"Bukan" jawab Noval lalu memusatkan pandangannya ke si Kembar agar mereka percaya.

"Kok gue gak yakin sama ucapan lo." Ujar Kevin melihat tatapan Noval.

🦄🦄🦄

Kediaman Wiranata

Mobil yang dinaiki si kembar Kevan dan Kevin berhenti dirumah besar keluarga Wiranata.

Mereka berdua turun dari mobil, mulai memasuki mansion yang didepan pintu sudah di sambut beberapa pelayan yang menyambut mereka.

Kevan dan Kevin menyerahkan tas nya pada pelayan itu.

"Semua orang dimana?" tanya Kevin pada para pelayan.

"Semua keluarga ada diruang tengah." jawab salah satu pelayan dengan menunduk.

Kevan dan Kevin hanya mengangguk lalu berjalan menuju ruang tengah.

🦄🦄🦄

"Ada kabar apa hari ini?" Tanya sang kepala keluarga Wiranata.

"Kami sudah meminta cctv kafe tempat kemarin." Seorang detektif yang duduk didepan mereka menjawab.

"Lalu bagaimana hasilnya?" Ujar cucu ketiga-Fito bertanya.

"Anda bisa melihat sendiri."

detektif itu menyerahkan sebuah laptop yang menampilkan tayangan cctv.

Semua anggota keluarga Wiranata mendekat ke laptop untuk melihat.

"Wajahnya tidak terlihat." komentar cucu kedua-Angga.

"Benar, tapi kalian melihat disana
ada tuan David yang berdiri didekat jalan lalu tiba-tiba ada gadis yang mengambil sesuatu."

"Lalu coba perhatikan barang yang diambil itu." jelas Detektif tersebut lalu
men zoom bagian itu.

Semua anggota diam memperhatikan
Barang yang diambil seorang gadis adalah sebuah kalung yang sama persis dengan milik Fera.

"Itu sudah pasti adalah cucuku." ucap Feri yakin.

Fera mengangguk antusias.
"ya! kalungnya sama persis seperti kalungku."

"Lalu bagaimana kita mengetahui keberadaannya jika tidak mengetahui wajahnya?" Tanya David menatap detektif.

"Dari cctv terlihat sepertinya gadis
itu baru saja dari kafe tapi kembali untuk mengambil kalungnya yang jatuh." jawab detektif itu.

"Kamu sudah mencari tau didalam kafenya." ujar Kenan.

"Sudah,ada orang yang melihat dia keluar dari kafe beberapa menit lalu, otomatis harusnya tuan David sudah melihat dia."

"Aku tidak terlalu memperhatikan karena fokus bekerja." ucap David
mengerti ia sedang ditanyai.

"Grandpa tidak menaruh alat pelacak pada kalung Queen?" ucap Kevin yang muncul lalu duduk disisa sofa yang kosong bersama Kevan.

"Ada."

"Kenapa tidak kita lacak saja."ucap Kenan bingung.

"Pelacak itu tidak bisa berfungsi
jika tidak dibuka." semua anggota mengernyit mendengarnya.

"Aku memberikannya sebuah kalung dan gelang,dan kalungnya akan terbuka saat disatukan dengan gelang itu."

Senyum anggota keluarga luntur
saat mereka masih belum bisa menemukan titik terang keberadaan jantung hati mereka semua.

Queenera adalah jantung hati mereka semua. Jantung mereka masih berdetak itu artinya Queen mereka masih hidup, tanpa jantung mereka akan mati dan tanpa Queen mereka tidak akan bahagia.

🦄🦄🦄

"Jadi bagaimana dengan rencananya?" Tanya wanita yang duduk didepan meja kantor seorang pria.

"Kita masih melanjutkan rencana kita." Jawaban itu membuat sang wanita muak.

"Kapan? waktu itu kenapa kamu melepaskannya saat anak itu sudah ada ditangan kita." bentaknya.

"Sabar sayang." Pria itu berdiri lalu menatap kaca yang memperhatikan pemandangan jalan juga rumah-rumah.

"Lalu?" Tanya wanita menatapnya.

"Keponakanku yang akan menjalankan rencana kita kali ini"

Pria itu berbalik badan lalu mendekati wanita, menunduk lalu berbisik di telinganya.

"Benarkah?" Tanya wanita itu ragu dengan rencana yang dibisikkan pria itu.

Pria itu tersenyum lalu berbisik lagi.
"Tentu saja, jadi sambil menunggu sebaiknya kita bersenang-senang dahulu."

🦄🦄🦄

Klik ⭐ dan juga komen!

Follow juga

Ig: nazzara_

Sekian, terima kasih.

QUEENERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang