Chapter 24

44.3K 3.2K 526
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

"Seharusnya kalian tidak usah menungguku." David datang bersama Queen. Keluarga Wiranata memusatkan perhatiannya pada Queen.

Pakaian kemeja kebesaran dan celana jeans membuat Queen terlihat mungil, di tambah bedak yang terlihat berantakan di wajahnya seperti anak kecil, membuat Queen semakin terlihat imut.

Si kembar tertawa pelan melihat penampilan adik perempuannya itu.

Angga melirik mata Queen yang berkaca-kaca, seakan mengerti si kembar menertawai dirinya.

"Duo Kev berhenti tertawa, lihat kalian membuat Queen hampir menangis." ucap David menyadarkan si kembar.

"Queen maaf." kompak si kembar.

"Sudah. Queen, ayo makan." Fera sudah menyiapkan sepiring nasi dengan lauk dan sayurnya untuk Queen.

Queen menatap sayuran hijau di piringnya. Taukah kalian dia tidak suka sayuran. Baginya sayuran itu pahit.

"Mommy, Queen tidak suka sayur." kata Queen.

"Benarkah, maafkan mommy tidak tau, kamu makan lauknya saja" balas Fera.

David membantu menyingkirkan sayuran di piring Queen agar adiknya itu bisa cepat makan.

Sarapan selesai, satu persatu anggota keluarga Wiranata pergi untuk berangkat ke kantor.

Kecuali si kembar dan Queen yang masih absen masuk sekolah. Queen berdiri mengambil tas selempang yang ia bawa.

"loh Queen mau kemana?" Tanya Fera heran, ia baru saja datang dari dapur bersama Lestari.

"Mau kerja." jawab Queen dengan polosnya.

"Queen masih bekerja?"

Keluarga Wiranata sudah tau tentang Queen kerja. Mereka menyelidiki gadis di kafe waktu itu ternyata benar itu adalah Queen.

"Queen gak perlu kerja lagi sekarang."
Kata Lestari.

"Kenapa?"

"Kan udah ada kakek, daddy, ayah dan kak David yang kerja jadi Queen gak perlu kerja lagi." sahut Kevan yang sedang memakan buah pisang.

"Tapi Queen harus cari uang buat panti" gumamnya tidak dapat di dengar.

"Kamu bilang apa sayang?" ucap Fera.

"Queen harus cari uang buat keluarga panti yang ngerawat Queen dari kecil."
Kata Queen.

"Nanti keluarga panti diusir karena gak bisa bayar hutang Queen gak mau itu terjadi" lanjutnya seketika bersedih saat mengucapkannya.

Fera melirik Lestari mengkode untuk membicarakan ini dengan anggota Keluarga Wiranata nanti.

🦄🦄🦄

Usai membicarakan dengan anggota keluarga Wiranata. Akhirnya mereka memutuskan pergi ke panti asuhan tempat Queen di rawat.

Keluarga Wiranata bersama Queen sampai di panti saat malam hari.

Saat ini mereka tengah makan malam di rumah panti, mereka akan berbicara masalahnya setelah ini.

"Jadi kalian benar keluarga kandung Queen?" tanya Bunda panti.

"Iya, kami juga sudah melakukan tes DNA dan hasilnya positif" jawab Fera sambil menyerahkan surat hasil tes DNA waktu di rumah sakit.

"Lalu kenapa dulu saya menemukan Queen di jalanan, apakah kalian membuangnya?" ujar bunda panti menyelidik.

"Tidak bukan seperti itu, dulu Queen diculik oleh pesaing bisnis keluarga kami. kami tidak berniat untuk membuangnya sama sekali, kami sudah berusaha untuk mencarinya selama ini. Pada akhirnya kami menemukan Queen kembali." Sahut Kenan tegas.

"Terima kasih telah merawatnya dan mendidiknya sampai saat ini." Ucap Fera.

"Sudah tugas saya setiap kali ada bayi dalam keadaan tidak baik, itu artinya saya harus menolongnya dan memberikannya kehidupan lebih baik." ucap Bunda panti.

"Kata Queen panti ini akan segera di jual?" Ucap Lestari.

"Iya, karena saya tidak bisa menebus kembali tanah ini." Bunda menunduk sedih.

"Keluarga kami siap membantu...
Anggap saja sebagai ucapan terima kasih telah menjaga Queen selama ini."

🦄🦄🦄

Keluarga Wiranata menginap di panti mengingat hari sudah sangat malam dan tidak mungkin melakukan perjalanan.

Saat ini Queen sedang berbaring di kasurnya dengan di apit si kembar.

"Queen tau gak?" Tanya Kevan. Queen menggeleng tidak tahu.

"Main tebak-tebakan yuk." ajak Kevin.

"Ayo." Balas Queen semangat.

"Gue duluan... Burung Burung apa yang suka nolak?" Tanya Kevan.

"Burung kecil yang ada di jalanan, Queen mau ngambil burung itu tapi udah terbang duluan, berarti menolak kan?" Kevan dan Kevin melongo mendengar ucapan Queen.

"Itu namanya burung Gereja di atas genting airnya turun, balon meletus,
Orang terkaget dor." nyanyi Kevan tak jelas.

"Diam, lanjut " potong Kevin.

"Yaudah, tebak lagi coba apa jawabnya?" Tanya Kevan.

"Burung punya Lo, kan suka nolak sentuhan lo sampai gak bisa berdiri" jawab Kevin asal.

"Astagfirullah kembaran gue, disini ada Queen, gak baik ngomong gitu. adik kita masih polos." ujar Kevan melotot.

Queen tidak mengerti omongan si kembar yang ia tahu mereka sedang membahas burung.

"Jadi Kak Kevan punya burung, nanti Queen boleh lihat ya?" Sahut Queen.

Si kembar panik, Astaga adiknya mendengar.

"Eh gimana ya?" Pikir Kevan, dia sedang mencari alasan yang tepat agar Queen tidak bertanya-tanya lagi. Menatap Kevin mengisyaratkan untuk membantunya.

"Gak boleh ya?" Queen menunduk sambil memainkan jari-jarinya. Si kembar gelagapan tidak ingin Queen sedih.

"Boleh kok tapi nanti kalau udah pulang ke mansion." Ucap Kevin mencoba menenangkan.

"Benarkah?" Ada tatapan binar di mata Queen, Si kembar mengangguk bersamaan.

Si kembar kompak bertatapan, untuk saat ini aman, biarlah nanti mereka membeli burung asli untuk diperlihatkan kepada Queen bukan burung punya mereka.

🦄🦄🦄

Dua hari ini Noval sangat bosan di sekolah padahal biasanya tidak seperti itu walaupun hari-harinya memang membosankan setiap saat.

Menaruh kopinya di lemari kecil dekat kasurnya. Noval memegang sebuah bingkai foto keluarganya.

Mengingat kembali masa dimana keluarganya utuh sebelum mereka memutuskan untuk berbahagia masing-masing dan tidak memikirkan perasaan anak mereka sendiri.

Tanpa sadar tangannya mengepal erat, air matanya menetes. Noval tidak suka disaat seperti ini. Menangis, hanya saat mengingat keluarganya.

Noval membanting bingkai itu kelantai hingga pecah. Membaringkan tubuhnya dikasur. Kenapa pikirannya malah lari kepada gadis yang ia rindukan saat ini.

Entahlah kemana saja gadis itu? Sudah dua hari Noval tidak melihatnya di sekolah. Membuat lelaki itu rindu saja.

"Kemana gadis itu, tidak taukah ada yang menahan rindu disini."

Noval tertawa sendiri, seperti ada setan yang merasukinya. Kemudian terlelap.

🦄🦄🦄

Vote dan komen

Follow ig juga: nazzara_

QUEENERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang