🦄 QUEENERA 🦄
Pagi ini keluarga Wiranata dihebohkan dengan teriakan si tengah dan si bungsu yang seharusnya bersiap untuk pergi ke sekolah.
"MOMMY KAOS KAKI KEVIN YANG SEBELAH GAK KETEMU!"
"MOMMY KUNCIRIN RAMBUT QUEEN!"
Teriakan bergantian terjadi, Fera yang dipanggil hanya bisa menghela nafas.
Di meja makan sudah ada Feri, Kenan, Bagas, Lestari serta Fito Angga dan Kevan.
"Tadi malam aja sok mau begadang, ujungnya kebingungan sendiri mereka." Gerutu Fito yang sedang mengoles slai ke roti.
Disebelahnya Kevin sudah anteng memakan sarapannya dengan tenang.
"Mau aku bantu Fera?"
"Bantu Queen saja. Aku akan mengurus Kevan dulu."
"Baiklah."
Fera dan Lestari berjalan beriringan menaiki tangga menuju lantai dua.
Begitu masuk ke dalam kamar putra keduanya, Fera memberi lirikan tajam yang dibalas cengiran andalan Kevan.
"Peace mom, nanti Kevan beresin kok."
Bagaimana tidak mau marah jika kondisi kamar Kevan benar-benar acak-acakan, seprei di singkap, bantal tergeletak bahkan semua baju yang di lemari ikut dikeluarkan.
Fera menahan geram. "Mommy tanya kamu cari apa Kevan?"
"Kaos kaki putih mom." Jawab Kevan lugu.
"Kaos kaki ya?"
Fera berjalan menuju laci yang berisikan macam-macam kaos kaki yang Kevan punya.
Memang ternyata tidak ada di sana. Langkah kaki Fera kini mendekat ke arah rak sepatu.
Matanya memincing berusaha memindai, hingga ia menemukan
bahan berwarna putih. Fera langsung mengambilnya yang ternyata terselip di samping sepatu paling pojok bawah."Ini apa Kevan?!"
Kevan gusar sembari mengusap leher belakangnya khas orang gugup.
"Eh, tadi udah aku cari disana, beneran gak ada disitu mommy."
"Terus ini apa? Mata kamu itu yang teliti dong, lain kali letakin di tempatnya yang bener."
"Dan mommy gamau tahu kamar ini harus segera diberesin!." Ujar Fera dengan nada tegas.
"Iya mommy nanti ak-" Perkataannya langsung dipotong.
"Gak boleh minta tolong bibi, beresein sendiri. Belajar mandiri karena kamu yang berantakin sendiri!"
Kevan melemas mendengar perintah itu.
"Baik mom."
🦄🦄🦄
Queen bersenandung riang sambil mengemut permen rasa strawberry yang baru dibelikan oleh Kevin dari kantin.
"Dah sana masuk kelas, nanti jangan telat baris buat upacara ya."
Kevin memegang bahu Queen agar menghadapnya lalu mengelus pelan rambut Queen.
Didepan pintu kelas Queen yang membuat para siswa didalamnya menyaksikan sontak memekik gemas dengan adegan itu.
"Okey, dadah kakak."
Kevin berlalu menuju kelasnya, sendirian karena Kevan masih di rumah harus membereskan kamarnya dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENERA
Short StoryQueenera, seorang gadis yang sejak kecil terpisah dari keluarganya dan dibesarkan di panti asuhan. Dia berhasil mendapatkan beasiswa sekolah di Jakarta. Di kota itu Queen berharap bisa bertemu dengan keluarga kandungnya. Novaleo, seorang laki-laki...