Chapter 23

45K 3.5K 401
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

Kemarin saat dibawa seseorang berbaju hitam, ternyata Queen belum makan apapun hingga menyebabkan jatuh pingsan.

Keluarga Wiranata memutuskan membawa Queen pulang ke rumah sesudah di periksa dokter dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Saat membuka mata, Queen ada di sebuah kamar mewah. Ia turun dari kasur yang lebih besar dari kasurnya sebelumnya. Sedikit bingung karena Queen melupakan kejadian kemarin atau lebih tepatnya Queen hanya menganggap itu sebagai mimpi
indah.

Dimana ia berada sekarang? Bukankah harusnya mimpi itu sudah berakhir? Dalam mimpi itu Queen sangat bahagia bisa bertemu keluarganya. namun sekarang, apakah ia masih bermimpi?

Queen berulang kali mengucek kedua matanya, memastikan agar ia bangun dari mimpi tapi tetap saja tidak ada yang berubah. Queen mencubit pipinya sendiri. Sakit' itu berarti ini nyata.

"Jadi kemarin Queen gak mimpi beneran ketemu sama keluarga kandung Queen." gumam nya.

"Berarti Ini rumah orang tua kandung Queen, tapi kok besar banget yah" ucap Queen bingung, ia menatap lampu kamarnya yang seperti di istana.

"Queen"

Pintu di buka oleh Fera, Queen mematung hanya tersenyum kikuk.
Fera berjalan mendekati Queen. Ia tersenyum lembut sambil mengusap rambut Queen.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Tanya Fera, dia sangat khawatir setelah kejadian kemarin.

"Aku baik-baik saja, hm, mo"- Queen ragu untuk memanggilnya.

"Mommy" potong Fera cepat.

"Jadi Queen beneran sudah bertemu dengan keluarga kandung Queen" tak sadar ia bertanya itu pada Fera.

"Tentu sayang, memang kamu kira itu mimpi" ucap Fera.

"Awalnya Queen mengira ini mimpi Karena terbangun di kamar yang luas ini" balas Queen.

"Kamu suka kamar ini?" Fera melihat di mata Queen yang berbinar.

"Suka, Queen suka sangat suka"

"Wah ada boneka Doraemon, boneka kesukaan Queen" Mata Queen beralih pada boneka itu, boneka kesukaannya dari kecil.

"Tunggu Queen"

Fera menggenggam kedua tangan Queen lalu menciumnya.

"Maafkan mommy seharusnya saat di sekolah itu, mommy sudah menemukan mu dan membawa mu tapi kami malah membawa orang lain ke mansion ini"

"Gapapa mom, waktu itu kan mommy gak tau jadi Queen gak menyalahkan mommy, tapi mension itu apa?"
Queen mengerjapkan matanya saat bertanya pada Fera.

Astaga. Fera jadi gemas sendiri melihat wajah Queen saat bertanya padanya.

"Kamu gatau, katanya pintar sampai bisa dapat beasiswa" Sindir Fera. Ia hanya bercanda untuk membuat Queen kesal.

"Ih mommy, kalau di pelajaran kan gak ada tuh belajar tentang mansion, memang mansion itu rumus matematika ya?" Tanya Queen polos.

"Hahaha, aduh sayang kamu lucu banget sih, mansion itu rumah, tapi bedanya itu mansion lebih besar dari rumah"

Fera dengan gemas menciumi pipi Queen berulang kali membuat sang empu sampai kegelian.

"Aduh mom udah, geli" rengek Queen, tetap saja Fera tidak berhenti malah bertambah dengan mencubit pelan pipi Queen yang chubby.

'kruk' suara perut, mengehentikan aksi Fera, dia melirik Queen yang menundukkan kepalanya malu.

"Mom, Queen lapar" ucap Queen sambil menunduk memegangi perutnya.

QUEENERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang