Toko Buku

42.8K 5.1K 1.2K
                                    

Kageyama ingin mengenal Hinata lebih jauh lagi. Dia sudah mengenal lelaki itu selama hampir dua bulan. Mereka begitu asik berbicara tentang voli hingga sore hari.

Kageyama sering mampir ke perpustakaan. Dia selalu berada disana. Kadang menunggu Hinata, kadang menemui Hinata. Selama berbulan-bulan ini, Kageyama selalu menemani Hinata. Mereka cukup puas berbicara tentang voli. Namun, Kageyama sesekali ingin membahas hal lain.

Dia pergi ke toko buku.

Hinata itu suka membaca buku. Jadi, Kageyama inisiatif ingin membelikan buku untuknya. Sudah dua jam Kageyama hanya mondar-mandir disana tanpa membeli satupun buku. Dia bimbang. Dia tidak memperhatikan selama ini Hinata membaca apa.

Kageyama ingin membelikan novel, namun dia tidak tahu genre kesukaan Hinata apa.

"Hey hey hey Kageyama!"

Kageyama tersentak ketika seseorang menepuk bahunya.

Lelaki dengan senyum lebar menyapanya. Bokuto Kotaro. Dia juga masuk klub voli di Universitasnya.

Ya, singkatnya Bokuto teman satu timnya.

"Hey juga Bokuto-san." Kageyama mencoba menjawab dengan sopan. Bokuto menepuk-nepuk punggungnya.

"Aku tidak tahu kau suka membaca buku Kageyama-kun." Bokuto nyengir lebar, dia menatap buku-buku yang berada di rak.

"Bokuto-san kenapa ada disini?" Kageyama bertanya. Pasalnya, bertemu Bokuto di toko buku adalah hal yang langka. Maksudnya, siapa yang menyangka lelaki seperti Bokuto bertemu dengannya di toko buku?

"Aku hanya menemani Akaashi." Bokuto menunjuk seorang lelaki yang tengah berada di rak lain. Ditangannya terdapat beberapa buku yang mungkin akan dia beli.

"Menemani atau Bokuto-san yang memaksa ikut?" tanya Kageyama memastikan.

Bokuto cemberut.

"Kau ini peramal ya."

Kageyama tak menjawab. Dia kembali memilih beberapa buku yang berjejer di rak.

"Kau mau beli novel apa?" Bokuto belum pergi, dia masih berada di dekat Kageyama, penasaran.

"Ini sebenarnya bukan untukku." Kageyama mengambil beberapa Novel fantasi.

"Jangan-jangan untuk Hinata?"

Kageyama menjatuhkan buku ditangannya. Bokuto terkaget, dia langsung memungut buku itu.

"Ah maaf," Kageyama menerima buku yang diambilkan Bokuto.

"Haha tidak apa, tapi apakah benar untuknya?" tanya Bokuto.

Kageyama memalingkan wajahnya. Dia menaruh kembali buku-buku itu di rak-nya.

"Kenapa Bokuto-san tahu? bukankah Bokuto-san berbeda fakultas dengannya?" ya, itu benar, Bokuto memang berada di tahun yang sama dengan Hinata. Namun, setahu Kageyama, Bokuto bukan berada di fakultas farmasi.

Bokuto tersenyum.

"Akaashi satu fakultas dengannya." Dia mengikuti Kageyama yang berpindah rak buku.

"Akaashi bilang padaku kalau dia sering melihat Hinata denganmu di perpustakaan, kau tahu bukan Akaashi juga suka baca buku." Bokuto menyangga belakang kepalanya dengan kedua tangan.

Kageyama memilih-milih buku novel aksi.

"Aku tidak tahu tentang itu, kami selalu berbicara di bangku belakang jadi kupikir aku selalu berdua saja di perpustakaan itu." Ya, Kageyama tak pernah tahu ada orang lain yang datang ketika dia mengobrol dengan Hinata.

"Heh sampai lupa keadaan, kalian pasti berbicara dengan sangat seru ketika berdua." Bokuto ikut mengambil satu novel dengan sampul yang menarik perhatiannya.

"Ya begitulah, kami sama-sama maniak voli, jadi kami selalu berbicara tentang voli, bagiku Hinata-san adalah orang paling menyenangkan jika diajak bicara tentang voli." Kageyama mengambil lagi buku lain setelah sebelumnya dia menaruh kembali buku lain.

Bokuto terdiam beberapa saat. Tak ada satupun kata keluar darinya.

Hingga,

"Kau bicara tentang voli dengan Hinata?" Bokuto berucap dengan nada tak percaya.

Kageyama menatapnya bingung.

"Iya, dia sangat antusias tentang itu."

Bokuto menatap Kageyama dengan pandangan serius.

"Kageyama kau tidak tahu kenapa Hinata berhenti bermain voli?"

Kageyama terdiam. Dia menggeleng. Selama ini dia tak berfikir tentang itu. Kageyama selalu menduga alsan Hinata berhenti main voli hanya karena ingin dan tak mau melanjutkan permainannya. Hanya itu.

"Kageyama, Hinata sakit, kau tidak tahu?"

Mata Kageyama terbelak sempurna.

"Aku dengar dari Kenma, dia satu SMA dengan Hinata dulu, dan kudengar darinya Hinata pernah dioperasi." Bokuto menatap serius Kageyama.

Kageyama ingin bertanya sesuatu, namun Akaashi datang, dia melambai pada Bokuto, menyuruhnya mendekat padanya.

Bokuto bangkit, dia mengikuti Akaashi, melambai pada Kageyama sambil berkata, "sebaiknya kau dengar sendiri darinya Kageyama-kun!"

Kageyama masih terbelak pada posisinya.

Hinata sakit?

Dioperasi?

Kenapa dia tidak memberitahukan hal sepenting ini padanya?

TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang