Setelah mandi dan bersiap siap, aku dan Mayumi pun akhirnya siap untuk berjalan jalan menyusuri Konoha.
Aku dan Mayumi sangat senang karena akhirnya kami bisa melihat tempat yang banyak ataupun ramai dikunjungi oleh orang orang.
Sebelumnya, bahkan saat pertama kali aku ber reinkarnasi di dunia ini aku terbangun di reruntuhan Clan yang sudah hancur.
Yah memang sebelumnya aku pernah mampir ke sebuah desa untuk mampu atau beristirahat sebentar.
Tapi, jumlah penduduk di desa itu dengan di Konoha bisa di analogikan seperti semut memandang gajah.
Dan juga di desa itu tidak menjamin keamanan walaupun ada banyak ninja / Shinobi dari Kumogakure yang menjaga desa tersebut.
Bisa di lihat dari banyaknya para bandit yang membuat perkemahan di hutan sekitar desa itu.
Aku yakin 100% jika tidak ada satu pun ninja yang berjaga di desa itu pasti desa itu sudah rata dengan tanah karena invasi dari para bandit.
Yah, walaupun aku akui bahwa teh yang dibuat di desa itu adalah teh yang paling enak yang pernah aku minum dalam seumur hidupku.
Bahkan teh di gedung Hokage Konoha tidak selezat teh di desa itu.
Setelah beberapa saat, aku dan Mayumi pun keluar dari kamar kami masing masing.
Kami berdua sudah sangat siap untuk berkeliling dan berbelanja di desa baru kami yaitu Konoha.
Raijuu :"Mayumi, apakah kamu sudah siap".
Mayumi :"Pasti dong kakak, aku sudah menunggu momen ini selama berbulan bulan. Sudah lama sekali aku tidak berbelanja dengan tenang".
Raijuu :"Baiklah, ayo kita berangkat".
Setelah itu, aku dan Mayumi pun keluar dari rumah kami.
Aku dan Mayumi langsung berjalan ke pusat / komplek perbelanjaan di Konoha.
Saat berjalan, aku dan Mayumi tidak pernah sekalipun melihat tindakan kriminal yang terjadi di sini.
Yah walaupun aku melihat tuan muda Wuxia Uchiha yang membuli / mengejek orang lain karena para Uchiha menganggap Clan Uchiha mereka adalah Clan yang paling agung di seluruh desa atau bahkan di seluruh dunia.
Aku hanya melirik sekilas anak anak Uchiha sebelum melanjutkan perjalanku lagi untuk berbelanja.
Di hari pertamaku, aku tidak ingin membuat masalah yang tidak perlu atau bahkan masalah receh yang tidak layak di sebutkan.
Aku juga tidak terobsesi menjadi pahlawan yang pasti akan selalu dihampiri oleh masalah, yang bahkan jika masalah itu dibuat oleh orang lain.
Yah jujur karena aku sekarang hanya peduli dengan Mayumi yang aku sudah pastikan dan aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah membuatnya terlibat dalam masalah besar.
Aku juga sangat tidak terobsesi dengan masalah orang lain yang membuatku seperti pahlawan kesiangan yang naif.
Yah aku menilai diriku bukan sebagai orang jahat tetapi bukan juga sang Budha yang selalu berbuat baik.
Bukan hanya di dunia Shinobi. Bahkan di bumi pun jika anda adalah orang yang sangat atau terlalu baik anda hanya akan menjadi alat yang bisa digunakan dengan iming iming anda adalah orang baik.
Jadi, aku tidak terobsesi menjadi orang baik ataupun menjadi orang jahat.
Memang, tadi saat aku berjalan jalan menyusuri gang, aku dan Mayumi di hadang oleh anak anak (4) berakal pendek yang mungkin berusia 7-9 tahun.
Karena aku sangat malas untuk mendengarkan bacotan mereka yang hanya bisa menggunakan mulut tanpa menggunakan akal.
Aku dan Mayumi lalu memukuli mereka sampai babak belur, yah aku dan Mayumi hanya mematahkan beberapa tulang mereka hehe.
Tapi, saat mereka hampir pingsan, ke 4 anak itu aku masukan ke dalam Genjutsu ku menggunakan mata Ketsuryugan ku untuk merubah muka aku dan Mayumi menjadi orang lain di ingatan mereka.
Yup, itu adalah salah satu kemampuan Ketsuryugan yang baru baru ini aku temukan.
Tentu saja kemampuan ini hanya bisa digunakan untuk menjebak orang orang dengan kemauan hidup yang rendah.
Jika mereka memiliki kemauan hidup yang tinggi, besar kemungkinan Genjutsu ku bisa dipatahkan.
Setelah membuat mereka ber empat melupakan wajahku dan Mayumi dan hanya mengingat wajah orang lain.
Ohh aku menggunakan Genjutsu wajah dari ninja Kumogakure yang sebelumnya pernah aku bunuh.
Dengan begini, aku menyelesaikan masalah tanpa meninggalkan jejak / masalah yang akan datang lagi.
Setelah itu, aku dan Mayumi meninggalkan mereka di gang dan kemudian mampir ke sebuah toko ramen.
Raijuu :"Mayumi, ayo kita coba ramen itu. Aku merasa bahwa ramen di sana sangat enak".
Mayumi :"Baiklah kakak, aku juga penasaran dengan rasa dari ramen itu sendiri".
Aku dan Mayumi pun akhirnya berjalan ke tempat toko ramen itu.
Saat sampai di depan toko ramen, aku dan Mayumi membaca bahwa nama dari toko ramen itu adalah Ramen Ichiraku.
Aku baru tahu bahwa toko ramen ini sangat berbeda dengan yang aku lihat saat Naruto kecil.
Setelah itu, aku dan Mayumi pun masuk ke toko ramen itu untuk mencicipi ramen Ter enak di Konoha.
Dan setelah mencicipi ramen ini, rasanya anj*ng banget (Luar biasa enak).
Aku akhirnya mengerti kenapa rata rata para ninja di Konoha (Angkatan Naruto ke bawah) sangat menyukai yang namanya ramen.
Kami berdua juga berkenalan dengan pemilik toko ramen Ichiraku
Huft aku dan Mayumi akhirnya selesai makan ramen dan akhirnya kami meninggalkan toko ramen ini untuk selanjutnya pergi ke toko pakaian.
Aku sudah mempunyai gambaran bahwa aku ingin membeli haori.
Selain desain nya yang bagus, haori juga merupakan pakaian yang mudah digunakan saat bergerak.
Yah dengan kata lain haori bisa di pakai saat bertarung maupun sebagai pakaian sehari hari.
Aku dan Mayumi pun berpamitan dengan pemilik toko ramen itu.
Kami berdua pun akhirnya berjalan jalan lagi untuk mencari toko pakaian yang sedang kami cari.
Sampai kami akhirnya sampai ke sebuah toko Pakaian yang sudah kami cari cari sejak tadi.
Yah itu adalah toko haori.
Raijuu :"Mayumi, aku ingin membeli haori, bagaimana denganmu".
Mayumi :"Kakak, aku juga ingin membeli haori, sebelumnya aku pernah dibuatman haori oleh ibuku dan rasanya sangat nyaman saat di pakai".
Raijuu :"Baiklah, ayo kita masuk".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Legend Of Hokage
ПриключенияNamaku adalah Mitsunari Raijuu. Aku tidak menyangka bahwa setelah kematianku aku mendapatkan kesempatan ke-2 untuk bereinkarnasi. Aku tidak menyangka bahwa aku akan deberikan 2 permintaan oleh dewa itu.. Dan aku terlahir kembali 10 tahun sebelum Per...