27. Gaya Petir Baru

1.3K 118 1
                                    

Akhirnya setelah melakukan percobaan yang cukup banyak, yah kira kira aku melakukan sekitar 10 kali percobaan.

Dalam 10 kali percobaan itu, aku menghabiskan hampir 80% dari cadangan Cakra ku.

Aku baru menyadari bahwa sangat sulit untuk mempertahankan tombak petir di kedua tanganku.

Saat ini, aku sangat kagum dengan Raikage yang dapat dengan mudah mengalirkan petir ke seluruh tubuhnya.

Ohh dan aku sekarang tahu bagaimana menggunakan warna ketiga petir itu.

Warna biru untuk jutsu jutsu petir dasar yang dilepaskan dan harus menggunakan segel tangan, sebagai contoh, *Gaya Petir : Sengatan Petir*.

Jutsu sengatan petir adalah jutsu yang digunakan menggunakan segel tangan yang kemudian mengalirkan sengatan / aliran petir ke tubuh lawan.

Jutsu ini juga merupakan jutsu dasar yang bila sudah menguasai jutsu ini sampai tingkat tinggi, maka akan memunculkan aliran petir yang sangat kuat.

Warna Kuning bisa aku gunakan untuk melapisi bagian tubuhku, sebagai contoh jutsu tombak petir ini.

Sedangkan untuk warna merah, aku bisa membuat warna petir menjadi warna merah apabila aku mengaktifkan mata Ketsuryugan.

Karena warna dasar Cakra dari mata Ketsuryugan adalah merah, jadi, jika warna Cakra ku bersentuhan dengan warna Cakra Ketsuryugan, maka warna Cakra ku berubah menjadi merah sama seperti warna Cakra dari Ketsuryugan.

Setelah merasa cukup lelah, aku pun beristirahat lagi di bawah pohon beringin itu sekaligus mengisi kembali cadangan Cakra ku.

Setelah beristirahat selama 1 jam, cakraku akhirnya sudah pulih, dan aku saat ini ingin mencoba melihat bagaimana dampak dari serangan Tombak Petir apabila mengenai pohon.

Raijuu :"Yosh, saatnya uji coba jutsuku yang sebenarnya".

Setelah itu, aku berdiri lalu berjalan mencari pohon yang cocok untuk aku jadikan alat percobaan.

Aku akhirnya menemukan pohon itu. Pohon itu cukup besar dan terlihat sangat kokoh.

Setelah memilih pohon ini, aku bersiap siap untuk menyerangnya.

Aku lalu memusatkan aliran Cakra di tangan kiri ku, lalu aku menebas batang pohon itu.

*Tombak Petir*

Kataku sambil menebaskan tanganku ke batang pohon itu.

*Sringgg Duarrgh*.

Terdengar suara setelah aku menebas batang pohon itu.

Aku sangat kagum dari dampak yang aku timbulkan dari serangan ku karena aku mampu memotong pohon itu menjadi dua dalam satu kali tebasan halus.

Raijuu :"Hahaha, akhirnya aku berhasil. Huft aku tidak mengira jutsu ini sangat kuat, aku sangat menyukai nya. Ohhh aku masih punya satu jurus lagi yang ingin aku uji coba hehe".

Setelah itu, aku berjalan menuju pohon satunya dan kemudian memulai kuda kudaku.

Aku menggunakan jutsu yang membuat kedua telapak tanganku di aliri cakra petir.

Berbeda dengan Tombak Petir, penggunaan jutsu ini cukup berbeda, karena membuat jari jariku menjadi seperti cakar naga.

Karena bentuk jari yang aku gunakan saat menggunakan jutsu ini, jutsu ini aku namakan.

*Cakar Naga Petir*.

Kemudian aku membuat gerakan mencengkeram kemudian kemudian aku mengarahkan nya ke batang pohon itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian aku membuat gerakan mencengkeram kemudian kemudian aku mengarahkan nya ke batang pohon itu.

*Krack Duargh*

Lagi lagi pohon itu terbelah menjadi 2. Tapi, ada perbedaan dalam penggunaan kedua jutsu ini.

Jika jutsu Tombak Petir menggunakan gerakan yang halus untuk memotong pohon dan membuat potongan batang pohon itu menjadi rapi.

Itu berbeda untuk jutsu *Cakar Naga Petir*. Dalam penggunaannya, *Cakar Naga Petir* membuat banyak riak / retakan di sekitar pohon yang terlihat seolah olah seperti jalan yang terbelah karena gempa bumi.

Jadi, dapat di pastikan 100% bahwa Tombak Petir adalah serangan halus dan Cakar Naga Petir adalah serangan yang kasar.

Setelah itu, aku mulai melatih teknik ku lagi agar aku semakin terbiasa untuk menggunakan nya.

Tak terasa, saking semangatnya aku berlatih, hari sudah mulai sore dan sudah waktunya aku pulang ke rumah.

Raijuu :"Apakah Mayumi sudah selesai latihan yah".

Pikirku. Aku sedikit mengkhawatirkan Mayumi karena menurut ku Mayumi masih belum hafal semua tempat di Konoha.

Di Tempat Latihan Mayumi

Terlihat 2 orang gadis sedang berbincang bincang di bawah Pohon.

Kedua gadis itu mempunyai warna rambut yang sama yaitu rambut mereka sama sama berwarna merah.

Yah, kedua gadis itu adalah Mayumi dan Kushina.

Kedua guru dan murid itu masih khusuk membahas tentang jutsu penyegelan unik milik Clan Uzumaki.

Mayumi :"Wow, aku baru tahu Clan Uzumaki mempunyai banyak sekali jutsu penyegelan. Guru.".

Kushina :"Haha, benar sekali Dattebane. Clan Uzumaki kita masih mempunyai jutsu penyegel yang sangat kuat. Bahkan saking kuatnya segel itu sampai bisa menyegel Biju / Makhluk berekor".

Mayumi :"Kakak, apa itu Biju. Aku pernah mendengar kakak Raijuu pernah berbicara tentang makhluk berekor".

Kushina :"Ohhh, bahkan kakakmu tahu tentang Biju, sepertinya kakakmu mempunyai pengetahuan yang luas yah. Yahh secara mudahnya Biju adalah kumpulan Cakra yang sangat besar yang kemudian mengambil wujud binatang ber ekor. Ada 9 Biju di dunia ini. Masing masing dari mereka sangat kuat".

Mayumi :"Ohhh, jadi Biju adalah makhluk yang sangat kuat yah. Tapi, apakah semua Biju itu di segel".

Kushina :"Entahlah, tapi di setiap desa mempunyai orang yang bertindak sebagai Jinchuuriki yang menjadi wadah Biju".

Mayumi :"Ahh aku mengerti aku mengerti. Pantas saja Kakak selalu memberitahu bahwa jangan pernah ber urusan dengan orang yang memiliki Cakra yang buas".

Yup, seperti yang ada sebelumnya bahwa kemampuan sensorik Raijuu dan Mayumi berada di atas kemampuan sensorik lainnya.

Kushina :"Yah, kita sudahi dulu pelajaran hari ini, jangan lupa besok kita akan berlatih setiap hari di sini".

Mayumi :"Baik guru".

Setelah itu, Mayumi dan Kushina pun berpisah Kemudian pulang ke rumah masing masing.

Di Tempat Raijuu

Saat ini, aku sedang berada di pasar untuk membeli makanan untuk makan malam kami berdua.

Aku kemudian membeli Ramen jumbo 4 bungkus dan juga 6 buah Onigiri.

Yah, karena aku tahu Mayumi pasti akan makan 2 mangkok. Sedangkan untukku, aku paling banyak hanya bisa menghabiskan 1,5 mangkok jumbo Ramen.

Yah mungkin sudah mengalir dalam darah Uzumaki yang membuat nafsu makan mereka menjadi lebih banyak dari yang orang lain makan.

Setelah selesai belanja, aku langsung melanjutkan perjalanan pulang.


The Strongest Legend Of HokageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang