26. Latihan

1.4K 116 4
                                    

Aku terbangun dari tidurku di pagi hari yang sangat cerah ini.

Sinar matahari menyinari seluruh ruangan dengan sinar yang menyegarkan.

Aku teringat bahwa hari ini adalah hari pertama Mayumi berlatih dengan Kushina.

Yup, tentu saja aku akan berlatih sendiri. Aku ingin mencoba meningkatkan kemampuan tombak petir ku.

Jangan salah, kemampuan tombak petir itu mempunyai banyak tingkatan.

Untuk tingkatkan yang paling rendah adalah jutsu tombak petir yang ada dari lengan sampai ke jari.

Saat jutsu tombak petir ini mencapai puncaknya atau tingkat tertinggi nya.

Aku bisa mengalirkan Cakra petir ke seluruh tubuhku.

Sekilas, jutsu ini sangat mirip dengan jutsu tubuh petir milik Raikage.

Jadi, aku menamai jutsu ini dengan sebutan

*Tubuh Tombak Petir*.

Mungkin butuh waktu 1 tahun agar aku bisa menyempurnakan jutsu ini.

Saat latihan sendiri nanti, aku ingin berlatih agar aku bisa menyalurkan seluruh tombak petir ku ke kedua tanganku.

Untuk step step selanjutnya akan aku coba secara berkala.

Setelah semua nyawaku terkumpul saat bangun tidur, aku langsung keluar dan dengan niat membangunkan Mayumi.

Yah mungkin saja dia belum bangun.

Akhirnya, aku pun membuka pintu kamar dan saat pintu kamarku terbuka, aku mencium aroma makanan yang sangat lezat.

Lalu, aku melihat bahwa aroma makanan yang sangat lezat itu berasal dari makanan yang dibuat oleh Mayumi.

Yah ternyata Mayumi sudah bangun :v.

Raijuu :"Selamat pagi Mayumi".

Mayumi :"Selamat pagi kakak, lihat aku mencoba membuat makanan baru. Aku yakin makanan ini pasti sangat enak".

Raijuu :"Memang Mayumi, aku sudah bisa mencium aroma kelezatannya dari dalam kamarku:v".

Mayumi :"Hehehe, sudahlah ayo kita sarapan pagi dulu. Aku tidak ingin di hari pertamaku berguru dengan Kakak Kushina aku sampai terlambat".

Raijuu :"Ayo".

Akhirnya, aku dan Mayumi lun sarapan pagi.

Menu baru yang dibuat Mayumi adalah daging sapi yang di olah dengan berbagai macam rempah rempah.

Jujur, saat gigitan pertama masakan Mayumi, aku merasa bahwa makanan ini sangat enak.

Raijuu :"Makanan ini sangat lezat Mayumi".

Mayumi :"Hehe, terima kasih kakak. Tapi, apakah kakak nanti akan berlatih sendiri".

Raijuu :"Yup, aku ingin menyempurnakan jutsu *Tubuh Tombak Petir* ku. Aku akan berlatih di hutan sebelah Utara desa".

Setelah pembicaraan singkat kami, kami pun melanjutkan sarapan kami dan setelah selesai sarapan, aku dan Mayumi bersiap untuk pelatihan kami sendiri.

Setelah itu, aku dan Mayumi keluar rumah berjalan ke tempat latihan kami sendiri.

Aku pergi bersama Mayumi sampai ke tempat latihan yang sudah disiapkan oleh Kushina.

Setelah mencapai tempat latihan, aku dan Mayumi mendapati bahwa Kushina sepertinya masih belum datang.

Raijuu :"Mayumi, aku pergi berlatih dulu. Ohh jika ada yang mengganggumu kamu hajar saja mereka, tidak perlu menahan diri. Tapi, kamu harus mencari waktu yang tepat untuk melakukannya. Seperti biasa, kita adalah pemburu".

Mayumi :"Baik kakak, aku akan mengingat itu".

Raijuu :"Bagus".

Setelah itu, aku pun pergi dari tempat latihan Mayumi menuju ke hutan di sebelah Utara untuk berlatih.

Setelah beberapa saat aku pergi, ternyata Kushina sudah berada di tempat latihan itu dari tadi.

Tapi, aku sama sekali tidak merasakan hawa keberadaan nya.

Hmph, Uzumaki memang layak sesuai namanya.

Di Tempat Latihan Mayumi

Tiba tiba, setelah Raijuu pergi, Kushina keluar dari balik semak.

Mayumi sangat kaget melihat Kushina yang keluar dari balik semak.

Mayumi sangat heran karena tidak bisa merasakan hawa keberadaan Kushina.

Padahal, teknik sensorik Clan Chinoike sudah sangat hebat.

Yah ada banyak faktor yang mempengaruhi ke efektifan jutsu Sensorik.

Salah satunya adalah kemampuan personal orang itu tersendiri.

Memang Raijuu dan Mayumi masih belum menguasai 100% jutsu Sensorik itu.

Oleh karena itu, masih terdapat banyak celah dalam penggunaan jutsu Sensorik itu.

Mayumi :"Salam Guru, aku sangat bersemangat memulai pelatihan hari ini".

Kushina :"Hoho, bagus bagus, aku sangat suka semangatmu Dattebane. Aku tidak mengira bahwa Raijuu ternyata akan berlatih sendiri. Aku pikir Raijuu hanya mau berlatih saat masuk ke akademi".

Mayumi :"Kakak memang seperti itu guru, karena kami berdua tinggal di tempat yang keras maka kami berdua harus melatih kekuatan kami agar bisa bertahan hidup".

Kushina :"Ohhh, apakah kamu sudah pernah membunuh orang".

Mayumi :"Sudah guru".

Kushina :"Yaa sudahlah, ayo kita mulai pelatihan kita, pasti kamu sudah pernah diajari jutsu penyegelan Clan Uzumaki kan dari orang tuamu. Oleh karena itu aku akan mengajarimu jutsu penyegelan tingkat tinggi dari Clan Uzumaki. Ini tidak mudah loh".

Mayumi :"Baik guru, terima kasih. Tapi, aku tidak melihat kakak Minato, di mana kakak Minato sekarang".

Kushina :"Minato sedang melakukan misi khusus yang diberikan Hokage ke-3 ke Sunagakure. Hust sudahlah, ayo kita berlatih sekarang Dattebane".

Setelah itu, dengan ekspresi penuh semangat, Mayumi dan Kushina mulai berlatih jutsu penyegelan Clan Uzumaki.

Hutan Utara Tempat Berlatih Raijuu

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, aku akhirnya sampai ke hutan Utara.

Di hutan ini, banyak pohon pohon besar yang tinggi.

Yah, walaupun tidak sebesar pohon yang ada di Kumogakure, tapi pohon pohon ini sudah cukup besar.

Aku pun langsung mencari tempat yang sekiranya nyaman untuk ku.

Sampai akhirnya aku menemukan tempat di bahwa pohon beringin yang cukup besar untuk tempat berteduh.

Setelah itu, aku langsung berlatih dengan menggunakan

*Gaya Petir : Tombak Petir*

Aliran petir mulai mengalir di lengan bagian kanan ku.

Kemudian, aku mencoba mengalirkan tombak petir di tangan kiri ku.

Tapi, aku sama sekali belum bisa melakukan.

Raijuu :"Hmm ini tidak semudah yang aku kira. Coba coba coba.....(berpikir).......... Ohhh aku tahu. Jika aku mengurangi jumlah tombak petir ku yang tadinya dari lengan sampai jari, sekarang aku turunkan hanya mengalir di sekitar telapak tangan, mungkin saja itu bisa berhasi. Baiklah ayo kita coba teori ku".

Setelah itu, aku membuktikan hipotesis ku dengan mengurangi jumlah tombak petir menjadi hanya mengalir di telapak tanganku.

Setelah menguranginya, aku lantas langsung mencoba mengalirkan tombak petir di tangan kiri ku.

Kemudian, kilatan petir berwarna kuning terbentuk di ujung jariku, sampai akhirnya Tombak Petir itu mampu mengalir sempurna di kedua telapak tanganku.

Yah, warna Cakra petirku bisa berubah warna dari biru, merah, dan kuning.

Raijuu :"Berhasil!!!!!!!!!!".

The Strongest Legend Of HokageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang