20. Treason || 반역

1.3K 178 156
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

JAM menunjukkan pukul 7 malam di kota Busan. Su Jin dan Joon Jae kini sedang menyiapkan diri mereka di kamar hotel untuk pesta yang akan diselenggarakan beberapa jam lagi. Pesta itu akan dilaksanakan tepat di aula hotel bintang lima itu.

Su Jin baru saja menggulung habis semua rambutnya. Ia memandangi pantulan dirinya pada cermin dengan begitu cermat, takut ada yang kurang.

Make up sesederhana mungkin adalah ciri khasnya. Dengan dress hitam di atas lutut, sekarang ia tinggal menalikan beberapa tali di bagian belakang dress yang mengekspos sebagian besar punggung putihnya itu. Sulit sekali karena tangannya tak sampai pada tali-tali itu.

"Sunn-ie ... Kau sudah selesai?" Joon Jae yang sengaja mengambil satu kamar hotel untuk mereka berdua, sudah siap dengan setelan jasnya.

"Sedikit lagi ..." balas Su Jin, tetap berusaha menalikan tali itu.

Joon Jae yang melihatnya kemudian menghampiri, membantu Su Jin menalikan tali-tali yang menghubungkan kedua sisi dress di bagian belakang tubuh Su Jin. Ia sempat tertegun menyaksikan betapa putih dan mulusnya punggung itu. Tidak tahu lagi, sampai sulit rasnya untuk bernapas.

Ayolah, Jae! Sadarlah!

"Sudah selesai!" ujar Joon Jae.

"Terima kasih ...."

Joon Jae hanya tersenyum, tidak mengerti mengapa istrinya itu terlihat sangat cantik malam ini.

Su Jin yang merasa tak nyaman dengan tatapan itu bertanya, "Kenapa malah menatapku?"

"Tidak apa-apa. Hanya saja, aku tidak mengerti mengapa kau begitu cantik malam ini."

"Aku memang sudah cantik sejak awal. Kau saja yang baru menyadarinya," tukas Su Jin, mencoba untuk tidak termakan oleh rayuan satu makhluk di hadapannya ini.

Joon Jae terkekeh lantas bergumam, "Galak seperti biasanya."

Pria itu kemudian menarik pinggang Su Jin untuk mendekat, menatapnya intens sampai-sampai Su Jin dibuat terkesiap.

"M-mau a-apa kau??!" Su Jin terlanjur panik, terakhir kali seperti ini adalah kemarin malam saat di mana pria bongsor itu menciumnya secara paksa.

"Memangnya mau apa? Aku hanya ingin menyingkirkan debu di rambutmu." Benar saja, Joon Jae membuang sejumput debu yang hinggap di ujung rambut Su Jin. "Memangnya kau pikir aku mau lakukan apa. Hm?"

Menyebalkan, menyebalkan!

Su Jin sudah terlanjur percaya diri.

Dengan kesal, Su Jin menginjak ujung sepatu Joon Jae, membuatnya mengaduh kesakitan. Su Jin memutuskan untuk pergi lebih dulu.

Dasar pemberi harapan palsu! Padahal, Su Jin sudah berharap Joon Jae akan melakukan 'sesuatu'.

Sedangkan, Joon Jae dibuat senang bukan main dengan reaksi Su Jin. Menggemaskan sekali.

So I Married a Rude ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang