• • •
"KAU baik-baik saja, kan?” Yoo Jung melempar pertanyaan itu pada Su Jin yang tengah duduk berhadapan dengannya.
Wanita berambut kepang itu terus saja melamun, atau sesekali menampilkan sorot sedih. Setelah Yoo Jung menegurnya, Su Jin sedikit tersentak lantas membenarkan posisi duduknya. “Ah, ya, aku baik,” elaknya diwarnai nada canggung.
Su Jin itu gampang ditebak, dia wanita polos yang tak pandai berbohong, Yoo Jung tahu itu. Ia tahu betul jika Su Jin tak seperti apa yang dikatakannya. Su Jin sedang gundah karena perceraiannya dengan Joon Jae.
“Kalau kau masih mencintai Joon Jae. Kenapa tidak kembali saja padanya?”
Mendengar pertanyaan yang lebih seperti saran itu sontak membuat Su Jin mengangkat kepalanya, menghembuskan napasnya perlahan kemudian tersenyum teduh. “Aku suka rembulan, entah itu sabit atau purnama. Tapi, aku tak bisa membawanya pulang, itu mustahil ... Begitupun dengan Joon Jae, aku mencintainya, sisi baik atau buruknya, tapi tak bisa memilikinya. Jadi, untuk apa memperjuangkan hal yang mustahil?” jawabnya seraya menerobos pandangan ke atas langit malam, membidik bulan purnama yang menggantung sempurna bersama ribuan bintang.
“Tapi kembali pada Joon Jae tak semustahil kau membawa pulang rembulan, Sunn-ie.” Yoo Jung menanggapi.
“Tidak bagi orang yang egois dan terlalu terobsesi pada kebahagiaan. Bagiku yang terlalu naif, Joon Jae sama mustahilnya dengan bulan itu. Terlihat dekat, padahal begitu jauh.”
Yoo Jung memandang Su Jin lamat-lamat. Tiba-tiba, hatinya turut berdesir saat menyaksikan Su Jin yang berusaha terlihat setegar mungkin. Manik perempuan itu berbinar, memandangi bulan penuh harap, seakan tengah memanjatkan doa terbaik untuknya lewat isyarat. Tadinya Yoo Jung tak percaya kata-kata ini, namun malam ini, ia percaya jika manusia berhati malaikat itu nyata. Akan tetapi, Yoo Jung cukup tahu, bukan dirinyalah pria yang mampu membahagiakan wanita sebaik Su Jin, melainkan Joon Jae.
“Apapun yang terjadi, aku yakin, kau dan Joon Jae akan kembali bersama. Aku sendiri yang akan memastikannya,” ujar Yoo Jung, begitu pasti.
“Itu tidak mungkin!” sangkal Su Jin segera.
“Akan kubuat yang mustahil menjadi mudah, Sunn-ie, Percaya saja padaku ....”
Drrrt Drrt~
Dering ponsel milik Su Jin menyela perbincangan yang cukup serius itu. Ponsel yang terletak di atas meja sempat membuat Yoo Jung melihatnya. Itu adalah sebuah pesan. Dari Rachel.
Su Jin menjentikkan jemarinya di atas benda pipih berlayar persegi itu. Membuka pesan dari sesosok wanita yang belakangan ini membuatnya gusar, pesan itu berisi;
Rachel:
[Aku ingin kita bertemu, Su Jin. 30 menit lagi di tempat yang akan aku tentukan. Kuharap kau datang sendiri, mengingat hal yang nanti dibahas bersifat rahasia.]
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married a Rude Actor
Romance[COMPLETED] Karena satu alasan, Joon Jae yang merupakan aktor terkenal seantero negeri, menikahi seorang gadis biasa, Su Jin secara diam-diam. Pernikahan palsu yang tidak pernah diharapkan keduanya. Jadilah saksi kisah mereka di sini. ___________...