• • •
SU JIN termangu, menatap cup mie instan yang barusan ia seduh dengan beribu tanda tanya.
Mengapa Joon Jae malah memilihnya? Mengapa Joon Jae tak mengantar Rachel? Mengapa—ah, kau mulai berharap lagi Su Jin.
Mata kecil gadis itu beralih menatap sofa ruang tamu yang tengah ditempati Joon Jae. Lelaki itu tengah sibuk menyimak layar beradiasi di pangkuannya. Setahu Su Jin, Joon Jae selalu memeriksa email yang masuk padanya, sebagian merupakan tawaran dari perusahaan macam-macam produk yang menginginkan Joon Jae sebagai brand ambassador-nya.
Joon Jae terlihat serius sampai-sampai Su Jin tak berkenan untuk bertanya.
"Ada apa menatapiku?" Di luar dugaan, Joon Jae menyadari tatapan Su Jin, ia bertanya dengan mata yang masih terpaku pada layar laptop.
"A-ani ...." tukas Su Jin, berbohong.
"Tanyakan saja," imbuh Joon Jae, dengan nada dingin seperti biasa.
Su Jin menghela napasnya berat, ia mengumpulkan pundi-pundi keberanian dalam hatinya, sebelum melempar satu pertanyaan, "Kenapa kau memilih untuk tetap di rumah?"
Joon Jae mendadak menghentikan aktivitasnya, kemudian menatap Su Jin dengan tatapan yang sukar di artikan.
"Apa kau pikir aku baru saja memilihmu?" Pertanyaan kelewat menusuk itu seakan mengejek perasaan Su Jin. Ia seakan baru saja dibangunkan dari mimpi tinggi yang tak mungkin terjadi.
Su Jin menyunggingkan senyuman, mentertawakan kebodohannya sendiri. "Bukan seperti itu. Aku bertanya soal Rachel."
"Kenapa dengannya?" lagi. Pertanyaan Joon Jae seakan merendahkan penuturan Su Jin.
"Sudahlah, lupakan saja!" ujar Su Jin. Ia nampak lebih tertarik pada mie instannya yang sudah mengembang, kemudian mengaduknya sebentar.
"Aku tidak mengantarnya karena ini sudah malam. Yoo Jung hyung dan Rachel berada di lingkungan apartemen yang sama. Lagi pula, aku perlu mengawasi pekerjaanmu," jelas Joon Jae.
Sudah Su Jin duga. Keputusan yang Joon Jae ambil memang demi kebaikan Rachel.
Secinta itu Joon Jae pada Rachel.
Dan tololnya, seonggok debu seperti Su Jin berharap banyak pada sebongkah berlian seperti Joon Jae.
Su Jin menyantap mie-nya tanpa selera. Setiap kata yang Joon Jae lontarkan sudah cukup merenggut napsu makannya.
"Kapan kau akan menyelesaikan semua itu?" Joon Jae menunjuk sebagian photocard yang belum tertanda tangani.
"Nanti ..." jawab Su Jin lirih, pikirannya sudah cukup lelah dengan kejadian hari ini, di tambah fisiknya yang juga lelah karena harus menanda tangani foto-foto memuakkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married a Rude Actor
Romance[COMPLETED] Karena satu alasan, Joon Jae yang merupakan aktor terkenal seantero negeri, menikahi seorang gadis biasa, Su Jin secara diam-diam. Pernikahan palsu yang tidak pernah diharapkan keduanya. Jadilah saksi kisah mereka di sini. ___________...