• • •
SINAR mentari nampak menjalar memenuhi ruang persegi itu. Sebilah cahaya muncul dari balik celah, menerpa wajah sendu Su Jin yang tengah memejamkan mata, membuatnya terusik.
Hal pertama yang ia lihat ketika membuka mata adalah dinding-dinding kayu yang sempit.
"Di mana ini?" gumamnya, setengah sadar.
Sekilat bayangan kejadian tadi malam mendadak muncul bagai potongan film yang tak utuh. Menyakitkan, semua ini benar-benar sulit dimengerti.
Su Jin tidak mengerti mengapa tubuhnya bisa selemah ini. Tidak mengerti mengapa dia malah pingsan semalam.
Wanita itu membuka pintu lemari, keluar dari sana, matanya menatap nanar pada dua insan yang tengah tertidur lelap di atas ranjang.
Ya, ternyata benar itu Joon Jae, dan wanita lain.
Seluruh tubuhnya bergetar, lidahnya kelu untuk sekadar berucap, jangan pernah tanyakan bagaimana air mata itu tak henti-hentinya turun. Semua itu, menggambarkan betapa tak berdayanya wanita malang itu.
"Neo ... Neo michinsaekki!" Semua kata-katanya tertahan di ujung bibir. Kemarahan terlalu menguasainya.
"Sunn-ie?" Joon Jae baru saja membuka matanya, ia terperanjat saat menemukan Su Jin tengah menatapnya dengan kebencian. Akan tetapi, ia lebih terkejut lagi saat menemukan Rachel ikut terbangun di sisinya.
Sungguh. Joon Jae tak ingat apa yang telah terjadi semalam. Apa mungkin dia dan Rachel—
Ah, tidak!
"S-sunn-ie ... A-aku, aku tidak tahu apa yang terjadi!" jelas Joon Jae dengan perasaan tak menentu.
Rachel menimpali, "Apalagi, Jae ... Semalam kita—"
"SUDAH CUKUP!!" Su Jin berteriak. "AKU MELIHAT SEGALANYA! JADI JANGAN JELASKAN APAPUN!!"
"Tidak, Sunn-ie ... Aku—"
"KALIAN BERDUA BRENGSEK! TAK TAHU MALU! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGAMPUNI KALIAN BERDUA!" pekik Su Jin, meluapkan seluruh emosinya. Kemudian ia meninggalkan kamar itu dengan perasaan kesal, marah, kecewa yang berkecambuk menjadi satu dalam hatinya.
Benar-benar memuakkan.
"Sunn-ie! Su Jin!" Joon Jae yang melihat itu berniat menyusul, ia mengambil pakaiannya, memakainya asal, kemudian berlalu pergi.
Sementara Rachel hanya menanggapi situasi ini dengan datar, tak terbesit rasa menyesal sedikit pun. Lalu dirinya mengambil ponsel, menghubungi seseorang.
"Rencana kita berhasil, Jung. Kau tidak lupa dengan kesepakatan kita, bukan? Kau benar-benar sudah menghapus bukti di ponselnya Yi Kyung, kan?"
Pria di seberang sana tertawa puas. "Aku memang sudah menghapusnya di ponsel itu. Tapi, aku punya salinannya, jadi jangan senang dulu. Kau masih dalam kendaliku Yoo Rachel ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married a Rude Actor
Romance[COMPLETED] Karena satu alasan, Joon Jae yang merupakan aktor terkenal seantero negeri, menikahi seorang gadis biasa, Su Jin secara diam-diam. Pernikahan palsu yang tidak pernah diharapkan keduanya. Jadilah saksi kisah mereka di sini. ___________...