28. Suspicious || 의심 많은

1.3K 189 121
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

SEPASANG mata itu terbuka karena suara gemuruh hujan di pagi hari mengganggu indra pendengarannya. Rasa pening terasa menjalar di seluruh bagian kepalanya sesaat setelah dirinya bangkit untuk duduk.

"Awh, apa yang terjadi?" lirih Rachel seraya memegangi kepalanya.

Ia mengedarkan pandangannya, menemukan botol-botol minuman dan sebuah kemeja biru yang kotor di lantai. Ia juga baru sadar jika dirinya tertidur di sofa.

Sebuah note kecil tergeletak di atas meja. Tangan Rachel meraih benda itu kemudian membacanya;

“Bersihkan pakaianku!”
—YJ

Sepenggal memori saat dirinya memuntahi pakaian Yoo Jung tadi malam mendadak melintas di benaknya. Membuat wanita itu mengutuk dirinya sendiri.

"Aishh, bagaimana kalau aku mengatakan hal yang tidak-tidak!"

Rachel yang terlihat dewasa dan dingin di depan Yoo Jung selama ini, bisa-bisa tercoreng harga dirinya jika ia melakukan hal macam-macam tadi malam.

• • •

Manik Su Jin memancarkan binar takjub saat melihat butir demi butir percikan air dari atas langit, melebur bersama gerisik dedaunan dan kuncup bunga di pepohonan, membasahi tanah hingga timbul aroma khas hujan yang menenangkan.

Hujan di pagi musim semi menjadi hal yang agak langka. Hal itu yang membuat Su Jin tak ingin melewatkan momen ini begitu saja.

"Sepertinya menikmati hujan di balkon menyenangkan." Ia mengutarakan sarannya pada sang suami yang tengah terduduk di sofa.

Joon Jae mendengarnya, namun pandangannya yang terhalang kaca mata bening, masih terpaku pada layar ponsel. "Di luar dingin, Sayang," balasnya, masih nampak sibuk memeriksa pesan masuk.

Su Jin menghembuskan napasnya, merasa kecewa dengan penolakan mentah-mentah dari Joon Jae.

"Ya sudah kalau tidak mau, aku akan ke balkon sendiri," ujarnya, kemudian bergegas menuju lantai atas.

Namun, baru tiga langkah ia berjalan, suara Joon Jae menghentikannya. "Tunggu, Sunn-ie!"

"Apa?" tanya Su Jin, memasang ekspresi malas.

Kali ini Joon Jae menaruh ponselnya, mengambil jaket miliknya yang terselampir di punggung sofa.

Lelaki berkemeja putih itu mendekati sang istri, memakaikan jaket itu padanya.

Badan Su Jin sedikit oleng saat Joon Jae menarik resletingnya. Jaket kebesaran itu terlihat kontras dengan ukuran tubuh Su Jin, lengannya saja sampai tak terlihat. Terlihat lucu, seperti anak kecil yang tengah dipakaikan pakaian hangat oleh orangtuanya.

"Di luar dingin, biar hangat pakai jaketku saja. Ayo!" Joon Jae menggenggam lengan Su Jin, menuntunnya menuju balkon.

"Katanya tidak mau menemaniku?"

So I Married a Rude ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang