Bersama teman, memang menyenangkan. Tapi bersama lo lebih menyenangkan. Karena lo cewek, temen gue cowok semua wkwk.
-Devano Matteo Adhitama-
Suara alarm yang berbunyi dari handphonenya, menarik Vani dari alam mimpi. Setelah tersadar, Vani merasa sedikit beda dengan rungan yang dia tempati. Dengan segera Vani bangun dari posisi tidurnya. Menelusuri setiap sudut ruangan. Tak lama kemudian, wajah bingungnya memudar. Tersadar jika sekarang dirinya sedang holiday bersama Vano. Vani bangun dari kasur, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk memulai ritual mandi paginya.
Setelah mandi dan sarapan, kini Vano dan Vani sedang duduk di dekat kolam lagi. Menikmati pemandangan alam yang tiada tara. Udara sejuk, pohon dimana-mana, tak ada polusi, dan pegunungan yang menyebar dimana-mana. Kali ini ditemani dengan secangkir teh melati. Mereka hanya duduk diam dan sesekali menyesap teh. Tak ada yang membuka suara. Karena mereka lebih menikmati pemandangan yang sangat mengagumkan.
"Vano?" panggil Vani setelah menyesap tehnya.
Vano menengok ke arah Vani berada, "Iya?"
"Pemandangannya keren. Ini dimana?"
"Dibumi," balas Vano yang merusak wajah cerianya vani, vani mencebik kesal, Vano nyengir lebar. "Canda canda. Ini di Magelang."
"Magelang?" cicit Vani dan Vano mengangguk. "Namanya seperti awam. Hem, gelang?"
Vano menjentikkan jarinya, "Benar sekali. Magelang adalah sebuah kabupaten yang ada di provinsi Jawa Tengah. Dikelilingi oleh beberapa gunung yang melingkar seperti gelang. Itulah sebabnya namanya Magelang. Tapi nggak tahu juga sih, cuma asumsi orang-orang begitu."
Vani hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham. Menelusuri dua gunung yang ada didepannya. Kata Vano, itu gunung Merapi dan Merbabu. Gunungnya masih aktif, tapi yang paling aktif adalah gunung Merapi. Tahun dua ribu sepuluh kemarin, gunung Merapi meletus, banyak korban yang berjatuhan. Vano sempat memperlihatkan videonya. Vani hanya bergidik ngeri saat melihat magma panas keluar dari mulut gunung dan diikuti awan panas.
Kini sudah memasuki pukul delapan pagi. Mereka akan berwisata ke dua tempat. Yang pertama adalah Candi Borobudur. Saat ini Vani sedang menyiapkan barangnya. Setelah semuanya siap, Vani mematut sekali lagi didepan cermin.
Penampilannya sempurna, hanya memakai kaos hitam dengan tulisan Rival, celana jeans panjang dan sepatu Nike putih. Tak lupa tas hitam selempangan yang Vani tenggerkan dibahu kirinya. Sangat sederhana, tapi mengagumkan secara bersamaan. Saat Vani akan beranjak dari kamarnya, sebuah pesan masuk di handphonenya. Dengan segera Vani mengambil handphonenya dari dalam tas selempangannya.
Hai, good morning baby girl. Gimana holidaynya? Gue harap lo suka dengan pemandangan disekitar sana. Gue punya kejutan buat lo. Nanti, nanti lo pasti tahu. Tunggu saja.
Ketua The D.
From 081XXXVani mengernyit bingung, saat mendapat pesan dari orang yang tak dikenalnya. Ini kedua kali dirinya pendapat pesan dari orang asing atas nama 'Ketua The D'. Vani tak tahu apa arti dari pesan itu. Memilih untuk mengabaikan, Vani memasukkan kembali handphonenya dan beranjak keluar dari kamar.
Vano dan Vani sudah sampai dihalaman parkir. Mereka bukan menuju ke tempat parkir mobil, tapi Vano malah mengajaknya ke tempat parkir motor. Vani hanya mengernyit bingung dan terus mengikuti Vano di belakangnya. Menghentikan langkahnya, saat melihat Vano berhenti disamping sebuah motor. Sebuah motor jenis Kawasaki KLX 150. Memakai helm full face, kemudian naik ke motor. Sedangkan Vani masih diam mematung disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Pawang [REVISI]
Teen Fiction"Lo jangan seperti magnet. Jika menarik, ya menarik saja. Jangan menarik tapi juga menolak." -Devano Matteo Adhitama- -------------------------------- Ketua gengster The Draks yang merupakan cowok suka gombal, humoris dan tebar pesona berte...