Senioritas

499 87 17
                                    

Teruntuk jodoh gue yang masih dijagain orang lain. Cepet datang dong. Keburu gue diambil orang lain lho.

-Aditya Cakra Jauzan-


Suasana kantin sudah ramai sejak rombongannya Vano tiba dikantin sepuluh menit yang lalu. Seperti biasa mereka akan membuat gaduh dengan adanya konser gratis. Vano yang mempunyai bakat bermain gitar juga menyumbangkan keahliannya. Karena bang Mamad si penjual mie ayam mempunyai gitar, jadinya Vano sering bermain gitar miliknya.

Vano bermain gitar. Cakra bermain botol yang telah diisi batu kerikil. Kenzo bertepuk tangan. Dan Galih memukul meja. Mereka berempat bermain musik sembari bernyanyi bersama. Sedangkan Zafran seperti biasa hanya diam bermain game online.

"Aku ingin..."
"Mempersuntingmu..."
"Tuk yang pertama..."
"Dan terakhir..."

Sesaat mereka berempat terdiam beberapa detik. Hingga Vano memberikan aba-aba dengan jari tangannya. Dan mereka kembali bernyanyi bersama.

"Jangan kau tolak dan buatku hancur."
"Kutakkan mengulang tuk meminta."
"Satu keyakinan hatiku ini."
"Kamulah yang terbaik untukku...."

Hingga nyanyian merdu mereka selesai dengan dihadiahi tepuk tangan dari cewek-cewek fansnya Vano.

"Kak Vano.... Lagi dong kak," pinta seorang cewek yang duduk didepan Vano.

"Iya kak lagi dong," sela cewek didekatnya.

Vano menengok, melihat kedua cewek tadi. Dan otaknya berjalan.

"Kalian tahu nggak, minyak apa yang bikin mabuk?" tanya Vano kepada dua cewek tadi.

"Enggak tahu. Minyak apa?" tanya dua cewek itu.

"Minyak yang bikin mabuk itu, minyaksikan kalian setiap hari," gombal Vano yang sukses membuat cewek itu tersipu malu.

"Kakak bisa aja," ucap salah satu cewek itu dan Vano hanya terseyum.

"Besok lagi aja ya," balas Vano menjawab perpintaan kedua cewek itu sembari diiringi senyum manis dan kerlingan mata genit mautnya.

"Yahhh!" teriak semua fansnya Vano.

Hingga semua cewek-cewek membubarkan dirinya, Vano mengambil permen milk kita dan langsung memasukkannya ke dlaam mulut.

"Cak, beliin gue es jeruk lagi," pinta Vano.

"Kok gue mulu sih yang disuruh?" gerutu Cakra.

"Karena-" perkataan Vano terpotong oleh Cakra.

"Karena gue maunya elo," tebak Cakra yang sudah hafal kebiasaannya Vano.

"Nah itu lo tahu. Uangnya minta Kenzo. Zo, jatah gue masih satu hari kan. Gue minta sekarang aja," kata Vano kepada Kenzo.

Kalian masih ingatkan soal tantangan kemarin. Jika Vano bisa mendapatkan nama Vani otomatis Kenzo akan mentraktir Vano selama satu minggu. Dan traktiran ini sudah berjalan selama enam hari.

"Ya udah nih," balas Kenzo sembari mengeluarkan uang sepuluh ribuan.

"Udah sono Cak, lo beli!" perintah Vano.

"Tapi gue juga beli satu ya?" pinta Cakra.

"Terserah lo deh," balas Vano.

Sepeninggalkan Cakra, mereka berempat cuma diam melanjutkan acara makan mereka. Vano sangat boring  banget. Akhirnya Vano berkata.

"Makanya pacaran sama satpam," ujar Vano. Galih dan Kenzo yang pahampun mulai menjawab.

"Cakep," balas Galih dan Kenzo.

I Love You My Pawang [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang