Trigger Warning!🔞
Explicit Mature ContentAkan sangat disturbing bagi yang tidak suka. Lebih baik di skip kalau kalian tidak merasa nyaman. Aku gak tau harus kasih TW seperti apa lagi, jadi aku harap kalian bisa memilah bacaan kalian sendiri. Aku tahu kok yang baca cerita aku sudah ngerti. Ambil yang baik saja dari cerita ini, buruknya bisa dibuang.
I'm sorry kalau kalian gak dapat feel dari cerita ini, karena memang banyak time skip dan aku buat seringan mungkin. Tidak ada konflik yang terlalu berat. Kalau mau baca cerita yang agak berat, bisa lihat Something's Gotta Give, ya!
Peace out and happy reading. Bisa baca sambil dengar mulmednya👀
✨Don't forget to vote✨
—
Harusnya Da In tahu, melihat perangai Taehyung sejak awal, pria itu akan berbahaya untuk dirinya. Bukan hanya sekadar kalimat godaan yang kerap Taehyung ucap, tapi juga pesona mematikan seorang Kim Taehyung yang mampu membuat wanita bertekuk lutut dengan mudah. Pun Da In adalah salah satunya—berhasil terjerat. Diatas tawa kemenangan Taehyung, gadis itu berhasil ditaklukan.
Sejujurnya, tidak hanya pesona Taehyung yang membuat Da In berakhir di ranjang tetangganya itu, tapi juga rasa penasaran yang memenuhi pikiran Da In sejak mimpi itu datang. Kendati pada akhirnya rasa itu terbayar. Bahkan lebih dari ekspektasi Da In. Dia pikir bibir lembut Taehyung yang memeta tubuhnya akan memberi kenikmatan seperti yang Jungkook pernah lakukan. Namun lebih dari itu, kenikmatan yang Taehyung berikan jauh lebih intens. Lidahnya tahu betul bagian-bagian sensitif tubuh Da In. Mungkin karena banyaknya wanita yang sering dimanjakan.
Masih dengan tubuh tertutup underware, Da In terus bergerak resah dan frustasi. Kedua tangan meremas seprai hingga berantakan. Matanya terpejam merasakan sentuhan Taehyung pada tiap inci kulit. Pun tepat seperti yang Taehyung bayangkan, tubuh Da In begitu candu. Aroma tubuh Da In mampu membangkitkan feromon pada tubuh Taehyung sendiri. Tidak ingin berhenti menyesap rasa manis yang terus menguar.
Kembali meraih bibir Da In yang tak henti mendesah, Taehyung memperdalam ciuman. Dia tahu Da In sudah diujung tanduk. Dengan sengaja semakin mempermainkan gadis itu. Perlahan tangannya menelusup pada kaitan bra dan membukanya. Kelewat lihai. Lalu penutup gundukan kenyal dan bulat itu terlepas seketika. Taehyung menikmati pemandangan dada Da In yang menantang. Seakan melambai-lambai untuk segera dikulum bergantian. Tanpa membuang waktu, Taehyung melancarkan aksi. Mendekatkan bibir pada payudara Da In dan menghisap kuat-kuat. Berhasil menyebabkan sang empu melenguh panjang. Da In akui Taehyung sangat ahli melakukan foreplay. Membawa Da In keangkasa bertemu bintang-bintang.
"Ah—n.. Tae.." desahnya tak tertahankan tepat saat tangan Taehyung menelusur paha dalamnya. Berhenti dipangkal dan menggesek perlahan kewanitaan Da In dari luar celana dalam. Sekali tarik, Taehyung berhasil membuka sisa fabrik pada tubuh Da In.
Tanpa perlu diperintah, Da In membuka paha lebar. Mempersilahkan Taehyung untuk memainkan miliknya kapan saja. "Kau sangat ingin dimasuki ya?" goda Taehyung setelah mendapati jarinya basah karena cairan precum Da In. Pipi gadis itu bersemu seketika. Menggigit bibir bawah menahan malu sebab pertanyaan retorik Taehyung sudah jelas terjawab. Dia khawatir Taehyung tidak menyukai hal ini. Meski asumsinya berbanding terbalik dengan kenyataan, sebab Taehyung semakin mudah menelusupkan jari tengahnya dalam sekali coba. Sukses membuat tubuh Da In menggelinjang.
"Sensitif sekali. Aku suka. Kau cantik sekali saat sedang terangsang," godanya lagi dengan nada begitu seduktif setelah merasakan dinding vagina Da In mengetat. Matanya tajam menyorot Da In, sementara jarinya mengacak-acak dibawah sana. Pun Da In semakin melayang akibat racauan Taehyung yang ikut memanaskan aliran darah. Sedikit lagi mencapai pelepasan, Taehyung menarik jarinya dari liang Da In. Menyisakan gurat kecewa dari wajah gadis dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right
أدب الهواةMature Contents🔞 Mana yang lebih kau pilih? Tetangga tampan yang gila, atau kekasih seksi yang brengsek? -Make It Right- ©Casadelcisne, 2020 Story written in Bahasa Indonesia