Judulnya memang manis, tapi isinya... Baca aja dulu deh. Frustasi nulis part ini. Siap diacak lagi ya hatinya.
Sambil dengar mulmed dipertengahan (Driver License — Olivia Rodrigo). Suka lagunya. Emosional. Sama seperti part ini.
Votenya sebelum baca ya✨
—
Da In merasa hidupnya menjadi semakin gila. Tidak dapat menentukan pilihan dengan tegas menurut kemauan sendiri. Alih-alih menuruti titah kedua sahabatnya. Mempertaruhkan harga diri dengan mengunjungi Taehyung yang sedang berada jauh di negeri orang. Keyakinan mendominasi, namun keraguan juga masih menari-nari dalam benak. Belum lagi kegelisahan yang merundung bersamaan dengan perasaan bersalah sejak kejadian dua minggu lalu. Ya, selama itu mereka benar-benar saling menjaga jarak. Terlihat tidak ada yang berusaha untuk memperbaiki keadaan. Hingga siang tadi, Da In tidak sengaja bertemu kembali dengan pria yang berhasil membolak-balikkan perasaannya.
Kendati belum memiliki alasan kuat akan keberadaannya di Jepang sekarang, yang pasti Da In membutuhkan jawaban sesungguhnya atas tanda tanya dalam hati. Kepastian akan perasaannya.
Meski terbilang masih seumur jagung, tiap detik yang terlewat bersama Taehyung memiliki arti tersendiri bagi Da In. Kebersamaan yang terjadi dengan begitu intens berhasil menciptakan kenangan-kenangan berarti. Rasanya jauh berbeda saat bersama dengan Jungkook. Pemuda Jeon memang memiliki tempat tersendiri, hanya saja ada hal lain yang selalu Da In rasakan saat bersama Taehyung. Bagian favoritnya adalah tatapan pria Kim itu. Mendominasi, tajam, menyimpan banyak rahasia. Namun seperti ada galaksi tiap kali Da In menatapnya lamat. Teduh. Membuat Da In merasa aman dan menjadi wanita paling diistimewakan.
Da In membenahi tas punggung sebelum menaiki taksi dari bandara. Memastikan lagi hotel yang Taehyung tempati dengan menanyakan pada Jung Jaehyun. Pria itu sendiri tak habis pikir. Gadis yang menurutnya begitu rapuh berani pergi lintas negara seorang diri. Terlebih demi memperjuangkan pria yang disukai. Menurutnya, Taehyung sudah pasti menjadi pria paling beruntung setelah Jungkook. Sebab Jaehyun sendiri tahu, Da In berbeda dari wanita lain. Dia begitu spesial untuk orang-orang tertentu. Bahkan Jaehyun berpikir Da In tidak layak untuk disakiti. Itu sebabnya dia begitu marah pada Jungkook saat mendengar hubungannya dan Da In berakhir karena kebodohan Jungkook sendiri.
Tiba di salah satu hotel ternama di Osaka, Da In mendongak tinggi setelah turun dari taksi. Terlihat seperti selera Taehyung sekali. Mewah. Seorang Taehyung tidak mungkin menggunakan akomodasi standar. Pun Da In meyakinkan diri lagi sebelum melangkah memasuki gedung kelewat tinggi itu. Menggosok kedua tangan sejenak guna mencari kehangatan. Dipertengahan musim dingin, udara Osaka sedang berada dipuncak. Beruntung Da In menyiapkan pakaian hangat. Mantelnya begitu tebal, menghangatkan. Syal tebal juga melilit nyaman lehernya. Tidak perlu khawatir akan mati kedinginan di kota orang.
Merogoh ponsel dalam saku setelah berada di lobi, Da In menghubungi kurator Choi. Sebelumnya, Jaehyun mengatakan untuk menghubungi kurator Choi setelah sampai di hotel, sebab Taehyung dan kurator Choi akan pergi bersama untuk menghadiri pameran lukisan besok pagi. Da In menderap kaki ke lantai selagi mengarahkan ponsel ke telinga. Harap-harap cemas menanti panggilannya terangkat. Kemudian wajahnya berubah seketika saat suara diseberang sana terdengar. Menggebu. Langsung menanyakan kamar Taehyung tanpa berbasa-basi.
Kembali menapak kaki semakin dalam ke hotel, Da In menanyakan pada resepsionis nomor kamar yang baru saja ia dengar dari kurator Choi. Sedikit terdengar mengejutkan bagi kurator muda itu mendengar Da In menanyakan kamar Taehyung tiba-tiba. Pun sama sekali tidak mengetahui keberadaan Da In disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/241659336-288-k821987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right
FanficMature Contents🔞 Mana yang lebih kau pilih? Tetangga tampan yang gila, atau kekasih seksi yang brengsek? -Make It Right- ©Casadelcisne, 2020 Story written in Bahasa Indonesia