Seperti biasa, vote dulu baru baca.
Rekomendasi lagu; BTS - Love Is Not Over (Play on mulmed)
•
"Aku sengaja tidak pulang ke Tokyo, ingin lebih lama disini dulu." Itu alasan Jungkook berada di hotel ini. Hal pertama yang Da In tangkap adalah perubahan penampilan Jungkook. Rambutnya diganti warna jadi blonde. Tatonya semakin banyak, penuh menutup seluruh lengan sebelah kanan. Outfitnya tetap sama, favorit Jungkook—monokrom. Tapi sedikit lebih nyentrik. Menambahkan aksen lain dengan warna lebih cerah. Berbeda sekali dengan Jungkook yang dulu. Sekarang memakai kalung, gelang, tindik ditelinganya juga bertambah banyak. Tipikal bad boy crush.
Beberapa menit dihabiskan bersama, banyak hal yang Jungkook ceritakan pada Da In. Dari kepindahannya tiba-tiba ke Tokyo, orang tuanya mempertahankan satu-satunya perusahaan yang tersisa, juga Jungkook yang sekarang menjadi gamer profesional. Mengingat orang tuanya yang kembali merintis usaha, Jungkook tidak ingin lagi membebani mereka. Dia lebih memilih menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan. Mengikuti turnamen-turnamen game online dan akhirnya berhasil di rekrut oleh tim E-sport ternama di Jepang karena kepiawaiannya.
Menjadi pro gamer merupakan keinginan Jungkook sedari dulu. Kemampuannya juga mumpuni. Persentase berhasil hingga sembilan puluh persen, delapan persen untuk keberuntungan dan persentase kalah hanya dua persen. Jarang sekali kalah. Dia tidak suka kekalahan. Selalu bertekad untuk menang dan mendapat yang diinginkan. Kompetitif sekali. Itu sebabnya dia tergabung dalam tim terbesar di Jepang hanya dalam waktu singkat.
"Terima kasih, Koo," ujar Da In membuat Jungkook terdiam. Koo, panggilan itu. Jungkook merindukan nama itu di sebut dari mulut Da In. Keberadaan Da In dikamar hotelnya jadi membuat pikiran Jungkook kemana-mana. Namun setelah mendengar alasan Da In alasan dia berada disini, Jungkook merasa ada jembatan panjang menghalangi kedekatan mereka.
"Aku merindukanmu," Jungkook masih saja berusaha. Menyebabkan Da In termangu menatap gelas berisi coklat hangat di atas meja yang Jungkook berikan beberapa saat lalu. Meninggalkan Da In bukan kemauan Jungkook sejak awal. Keadaan yang membuat Jungkook harus berhenti di tengah usaha mendapatkan Da In kembali. Sayangnya, dia gagal sebelum membuat Da In kembali kepelukan. Hal yang dia tidak suka—kekalahan.
Da In tertunduk penuh sesal. Pikirannya sedang kalut. Kejadian menyakitkan yang terulang membuatnya patah hati lagi. Pun pertemuan dengan Jungkook hari ini tidak membuat keadaan lebih baik. Bukan menambah masalah, hanya saja menambah beban pikiran Da In dengan cara yang berbeda.
"Maafkan aku, Jungkook. Seharusnya aku tidak memintamu pergi saat itu. Aku tidak tahu kau—"
"Hei," Jungkook memotong kalimat Da In dengan segera, menggeser tubuh agar duduk lebih dekat dan meraih wajah Da In yang tertunduk. Sialnya, sengatan itu masih ada. Sentuhan antar kulit yang membuat aliran darah mengalir dengan cepat tiba-tiba dan jantung berdegup dua kali lipat. Hanya Jungkook yang merasakan. "Jangan meminta maaf, ini bukan salahmu."
Menenangkan. Hingga sekarang, kalimat Jungkook masih berhasil membuat Da In merasa lebih tenang. Da In jadi menangis. Air matanya mengalir menyentuh tangan Jungkook yang masih melekat di pipinya. Terisak. Jungkook tidak tahan untuk tidak memeluk. Menarik tubuh yang tengah bergetar karena isakan ke dalam rengkuhan.
"Koo, maafkan aku. Aku mencintai Taehyung," entah mengapa Da In merasa harus menegaskan hal itu pada Jungkook. Terlebih saat dia tahu Jungkook masih memiliki perasaan untuknya.
Sementara Jungkook, benar-benar patah. Kalimat itu menohok hingga relung hati. Tanpa Da In mengatakan, dia tahu Da In sudah mencintai Taehyung. Melihat Da In ada disini hanya untuk mengatakan hal itu pada pria yang dimaksud, tentu Jungkook tahu begitu dalam Da In sudah terjatuh. Pun dengan Da In terisak kuat hingga meremas ujung bajunya, Jungkook memikirkan betapa Da In menderita saat dia menyakitinya kala itu. Ini lebih menyakitkan daripada melihat Da In jatuh kepelukan orang lain. Seketika Jungkook tidak lagi merasa pantas untuk memperjuangkan cintanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right
FanfictionMature Contents🔞 Mana yang lebih kau pilih? Tetangga tampan yang gila, atau kekasih seksi yang brengsek? -Make It Right- ©Casadelcisne, 2020 Story written in Bahasa Indonesia