10. Every Coincidence

6.8K 728 17
                                    

Katakanlah Song Da In gadis paling malang. Seringkali berdoa untuk kehidupan baik-baik saja, namun keberuntungan jarang berpihak padanya. Orang bilang, beruntung dan sial datang nyaris bersamaan. Sampai detik ini, Da In kembali merasakan sendiri hal itu. Duduk di depan meja kerja dalam ruangan Direktur galeri Future, merupakan salah satu sebuah impian Song Da In. Terima kasih pada Kim Taehyung yang membuat keinginan Da In terwujud. Akan tetapi, Da In tidak mampu menahan makian dalam benak yang ingin sekali disuarakan sejak tadi. Sebab yang ada dihadapannya kini, pria sialan tampan bertopang dagu dengan seringai diwajahnya. Seperti sedang menertawai Da In dan kehidupan sial yang menimpa. Kim Taehyung, nama yang terukir jelas pada plakat kaca diatas meja.

Ini bukan hal bagus manakala Da In baru saja mengetahui Kim Taehyung adalah atasan langsungnya, sekaligus pemimpin utama galeri Future. Song Da In menjadi pening, namun tidak memiliki tenaga untuk sekedar mengurut pelipisnya. Lebih ingin mencecar habis-habisan pria yang masih menatapnya lamat. Sedikitnya, Da In menyesali meminta bantuan pada Taehyung. Sebab jika dia mengetahui posisi Taehyung lebih awal, dia tidak akan memiliki keberanian untuk berpikir buruk tentang Taehyung. Sehingga dia tidak perlu merasa menjadi satu-satunya yang canggung di ruangan ini. Lagipula, salahkan Taehyung yang juga sering kali memprovokasi Da In dengan kelakuan absurd. Ini akan menjadi sulit bagi Da In kedepannya, sebab ini terlihat seperti sekuel dari 'Dosen Sialan' dikehidupan kampus menjadi 'Bos Sialan' dikehidupan pekerjaannya satu bulan kedepan.

"Intern Song, jika sudah tidak ada yang perlu ditanyakan kau dipersilahkan kembali ke ruangan," suara bariton Taehyung menguar ke seluruh sudut ruangan. Menegakkan punggung dan menyatukan dua tangan ke atas meja. Terlihat berwibawa sekali. Sangat berbeda dengan Taehyung si tetangga gila.

"Ada satu pertanyaan lagi," sergah Da In cepat, "kenapa kau tidak mengatakan kau adalah Direktur galeri ini?"

Taehyung terkekeh. Lebih terdengar seperti menertawakan Da In dan kepolosan gadis itu, "kau tidak pernah bertanya." Jawabnya ringan.

Rasanya Da In enggan berlama-lama lagi di ruangan ini. Maka Da In segera meninggalkan Taehyung disana. Bagaimanapun, mereka akan menjadi rekan kerja sekarang—atasan dan bawahan. Mau tidak mau, Da In harus bersikap profesional dan tetap menghormati Taehyung sebagaimana layaknya seorang bawahan. Apalagi dia hanya pegawai magang. Meski Taehyung mengatakan untuk tetap seperti biasa saat berdua, tetap saja Da In memegang profesionalitas dalam pekerjaan.

Berada diruangan dengan beberapa kubikel tersusun rapi, Da In mendengarkan penjelasan kurator Choi dengan tekun. Choi Soo Ah, kurator utama galeri Future. Penampilannya jelas berbeda dengan karyawan lain. Menunjukkan sekali kedudukannya disini cukup tinggi. Berkharisma dan anggun. Begitulah impresi pertama Da In pada kurator Choi. Selain kurator Choi, ada kurator lain di ruangan yang sama. Kurator Han Yerim. Juga ada satu pegawai magang lain yang masih belum terlihat sama sekali.

"Intern Song, kau bisa menata barang-barang dimejamu. Setelah ini kau bisa berkeliling bersama intern Jung. Dia akan mengenalkanmu dengan galeri ini," ujar kurator Choi dengan senyuman yang selalu menghiasi paras cantiknya. Da In menunduk sekilas, memberi hormat sekaligus berterima kasih.

Tak berselang lama, kehadiran seseorang membuat Da In mengalihkan pandang pada pintu masuk, tertegun sesaat. "J-jung Jaehyun?"

"Oh, Song Da In." seru Jaehyun yang tiba-tiba duduk di meja sebelah Da In, membawakan beberapa minuman untuk rekan-rekannya.

Jelas kedatangan Jaehyun membuat Da In bertanya-tanya bagaimana pria itu bisa ada disini. Pun jawaban dari kurator Choi sedikit mengejutkannya. Jung Jaehyun, pewaris tunggal perusahaan besar di Valley Hills, menjadi pegawai magang di sebuah galeri seni. Menariknya, perusahaan keluarga Jung tidak bergerak di bidang yang sedang Jaehyun jalani.

Jaehyun mendekatkan diri pada Da In. Terhalang sekat tipis diantara dua meja, kepala Jaehyun terlihat mengintip sekilas, menilik Da In yang terdiam terlihat sedang berpikir.

"Hei, mau berkeliling galeri? Kau pasti penasaran bagaimana aku bisa ada disini kan?" tawar Jaehyun kemudian mengulas senyum. Tidak lupa lesung pipi yang selalu menjadi pusat perhatian Da In kala pemuda Jung itu tersenyum. Jung Jaehyun manis sekali. Maka Da In mengangguk antusias sebagai jawaban. Menyiapkan beberapa pertanyaan dalam benak tentang Jaehyun yang menjadi pegawai magang galeri. Sebab seharusnya saat ini Jaehyun sedang menempuh pendidikan di luar negeri dan menyiapkan bekal untuk menjadi pewaris tunggal JH Holdings. Kemudian mereka meninggalkan ruangan berdua. Berjalan melewati ruang Direktur yang berhasil mencuri perhatian seseorang di dalam sana. Menatap tidak suka.


Hi, guys! Go check out my new story, Something's Gotta Give👀💜 Sebagai ganti Dangerous Choice yang diunpub sementara

Don't forget to vote!🥰

Make It RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang