Di tengah pantai yang sedikit jauh dari kerumunan, Loey duduk seorang diri sambil mengipas-ngipas ikan yang sedang dibakar. Loey tampak sibuk mengecek kematangan ikan yang sedang dibakarnya malam itu. Kala itu pula, Rose kembali ke pantai dan bersembunyi tidak jauh dari Loey. Ia mengintip aktifitas yang tengah dilakukan Loey saat ini. Matanya kemudian menangkap sebuah selimut yang berada di samping Loey. Senyumnya pun mengembang melihat benda tersebut.
"Yosh! Ikannya udah matang!" seru Loey lalu menata tiga ekor ikan bakarnya di atas piring.
Loey mencicipi sedikit rasa ikan bikinannya. Tapi dirinya malah tersedak duri dan membuatnya panik mencari-cari air minum di sekitar. "Alamak gue lupa beli minum lagi!" teringatnya.
Karena dirinya hanya seorang diri, Loey pun terpaksa meninggalkan ikan bakarnya untuk membeli minum. "Eh ikan, kamu hati-hati ya! Jangan sampe ada kucing yang makan kamu. Oke!?" peringat Loey kemudian berlalu pergi.
Melihat Loey pergi, Rose mencuri kesempatan untuk mengambil barang incarannya. Ia buru-buru menyeret tubuhnya sendiri ke tempat Loey meletakkan selimut. Kepala Rose tak henti bergerak kanan-kiri, begitu juga dengan matanya. Rose tetap waspada agar tidak ketahuan. Setelah sampai, segera ia ambil selimut tersebut. Tak lupa juga dirinya mengambil beberapa ekor ikan bakar milik Loey.
Rose lalu tergesa-gesa balik ke tempat persembunyiannya. Ia segera menutupi ekornya dengan selimut yang baru saja dirinya curi. Untung saja ukuran selimut itu besar dan panjang, sehingga cukup menutupi seluruh tubuh Rose.
"Akhirnya bisa nyobain makanan manusia juga! Hihihi" seru Rose kegirangan kemudian melahap habis ikan bakar milik Loey.
"Loh kok ikannya nggak ada?" Usai membeli minum, Loey malah dibuat kaget mengetahui ikan bakarnya hilang tanpa jejak.
"Alamak! Kenapa bisa ilang pula sih? Emang ada kucing di sini?" Loey memeriksa kolong kursi dan keadaan sekitar. Tidak ada jejak kaki kucing ataupun sisa-sisa ikan di sana.
"Aduh, ikan.. Kan udah dibilangin hati-hati jangan sampe ada yang nyuri!" omelnya sambil terus mengamati keadaan sekitarannya. Loey kemudian menyadari jejak aneh yang berbekas dari tempatnya berada. Ia pun memantau dan mengikuti jejak tersebut dengan hati-hati sampai ke tempat persembunyian Rose.
Manik mata Loey membesar ketika mendapati Rose tengah asyik menyantap ikan bakar yang diduga miliknya.
"Ohh.. Jadi elo yang nyuri ikan gue?!"
Rose yang sedang lahap-lahapnya langsung tersedak karena dikejutkan dengan suara Loey. Kepalanya refleks tertoleh ke samping. Rose ciut seketika dirinya tertangkap basah. Ia hanya bisa nyengir dengan mulutnya yang celemotan.
"Hehe.. Maaf.."
"Maaf maaf.. Dasar pencuri!"
"Maafin dong! Habisnya gue lapar," ungkap Rose memanyunkan bibirnya.
"Lapar-lapar.. Gue juga lapar! Gue dari tadi nungguin ikannya mateng. Eh pas udah mateng malah lo curi! Kalau lo lapar kan lo bisa beli sendiri ngapa harus nyuri punya orang!"
"Tapi gue nggak tau beli di mana.." Rose memasang raut sedih.
Loey sangat sebal. Ia hanya bisa berkacak pinggang sambil menahan amarahnya. Matanya pun kemudian melirik selimut yang menyelimuti tubuh Rose.
"Lah, ini? Ini selimut gue kan? Lo curi juga?"
Belum sempat Rose menjawab, Loey sudah menerobos duluan. "Ohh.. Jadi lo pencuri ya? Trus pasang muka sedih gitu supaya gue nggak jadi ngelaporin lo ke warga karna kasian? Iya?"
"Eh, eng–enggak kok! Gue bukan pencuri," sahut Rose.
"Trus ini semua apa?"
Rose memelas. "Iya, gue tau gue salah. Gue udah nyuri selimut dan ikan lo. Tapi gue kayak gini karna ada alasannya. Gue lapar dan gue kedinginan. Gue nggak tau mau beli makanan di mana dan pakai apa," jelas Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah di Kerajaan Mermaid || BLACKPINK x EXO
FanficSiapa sangka ada tiga putri duyung cantik yang diam-diam menjelma menjadi manusia hanya karena untuk mendapatkan cinta sejati? Berawal dari salah satu di antara mereka yang naksir dengan salah seorang manusia hingga melibatkan banyak pertikaian di d...