14. MENEMUI MADAM GI

338 31 7
                                    

Sooya membuka matanya. Keadaan gelap gulita dan sunyi. Benaknya bertanya-tanya di manakah dirinya sekarang? Apa kawanan hiu telah memakannya?

"Akh!" Sooya merintih ketiga mencoba bergerak. Tubuhnya ternyata masih terasa sakit.

"Gu-gue ada di mana sih?"

"Tenanglah. Kamu ada di perutku."

"Ha???" Sooya mendadak stres mendengar ucapan tersebut. Apa benar ia telah masuk ke dalam perut hiu yang katanya mau mengoyak dagingnya?

"Hahahah! Aku bercanda. Selamat datang di rumahku!"

"Rumahmu?" Sooya melipat dahi.

"Masuklah, wahai tamu spesialku. Sebelum para hiu tersebut berhasil menerobos benteng pertahanan milikku."

Sooya membalikkan badannya. Ia melihat cahaya terang benderang, menyilaukan matanya. "Apa itu?"

"Ayo, kemarilah. Kutuntun kau menemui Madam Gi, penyihir legendaris yang kau incar."

Sooya tertegun sejenak, kemudian ia terkejut mendengar suara hiu yang berusaha menghantam pintu yang melidunginya saat ini.

"Cepat, kemarilah!"

Takut hiu-hiu itu akan mengejar dan memakannya, Sooya dengan polos mengikuti perintah dari sosok yang tak menampakkan wujudnya itu. Sooya berenang dengan hati-hati. Bagaimana pun, tak seharusnya ia percaya begitu saja. Ia tetap harus waspada.

Tak lama, Sooya menemukan sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat sesosok makhluk berjubah hitam. Sooya menghentikan dirinya di depan sana.

"Masuklah. Madam Gi telah menunggumu di dalam sana," tutur suara yang menggema itu lagi.

Sooya pun hati-hati masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan yang penuh dengan botol-botol berisi cairan yang berbeda-beda warna dan kegunaan. Dilihatnya sosok berjubah hitam itu tengah meramu sebuah cairan yang tak diketahuinya.

"Egh.. Selamat siang, Madam Gi," sapa Sooya rada canggung.

Sosok berjubah hitam itu berbalik menghadapnya. Sooya sedikit terkejut melihat wujud asli dari Madam Gi. Rupanya ia hanya seekor penyu tua berkumis.

"Aku bukanlah Madam Gi yang kau maksud," ungkapnya.

"Eh? Trus? Madam Gi itu siapa?"

"Ada keperluan apa kamu ingin menemuinya?"

"Egh.. Ada sesuatu yang mau aku minta."

"Kau pikir akan semudah itu? He?"

"Eh?" Sooya kebingungan melihat penyu tua ini sedang ancang-ancang hendak menyerangnya.

"Hentikan, Ayah. Dia tamuku."

Suara lembut itu terdengar dekat di telinga Sooya. Sooya menoleh ke samping. Ia terhenyak melihat sesosok perempuan cantik berjalan mendekat.

"Ma-manusia.."

~♥~

Di bawah pancuran air yang keluar dari keran shower, Loey terdiam mengingat mimpinya barusan. "Tadi itu cuma mimpi ya?"

Loey masih memikirkan maksud dari mimpi aneh tersebut. Mengapa dirinya justru memimpikan seseorang yang baru ia jumpai beberapa hari yang lalu?

"Kenapa mimpi itu terasa nyata ya?" Loey melihat punggungnya di depan cermin. Punggungnya bersih, tak tergores noda atau luka sedikitpun.

"Ah! Lagian itu cuma mimpi. Ngapain dipikirin!" Loey akhirnya menggubris pikirannya yang sedari tak tenang karena memikirkan arti mimpi tersebut.

Loey pun melanjutkan acara bebersih dirinya sebelum akhirnya ia berteriak, "WEN..! TOLONG AMBILIN HANDUK GUE DONG!"

Kisah di Kerajaan Mermaid || BLACKPINK x EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang