29

101 11 0
                                    

Sooya melangkahkan kakinya menyisir pantai. Ia berjalan-jalan seorang diri tanpa tujuan yang jelas.

Rambutnya berkibar indah diayun angin sore. Kulitnya mengilat disirami sinar senja. Entah mengapa gadis berambut violet itu tiba-tiba rindu pada rumahnya. Gadis itu ingin pulang, tapi ia malu untuk kembali. Egonya pun tak dapat ditakhluk.

Sooya bergeming sejenak. Binarnya tertuju pada gulungan ombak yang semakin membesar—menampar keras bebatuan yang diam tak melawan. Oh, rasanya ia ingin bermain dengan ombak itu. Menari-nari di dalamnya bersama penyu. Itu pasti menyenangkan.

"Badan gua jadi gatal. Rasanya pengen banget main ke dalam laut," gumamnya dengan raut sedih.

Agak lama ia berdiam diri di sana. Hingga tiba-tiba dirinya mendekat ke laut.

Entah apa yang merasuki Sooya untuk ke sana. Padahal dia terus menahan diri untuk tidak dekat-dekat dengan air. Mungkin suara hatinya kali ini berhasil menghasut pikirannya.

Sooya pergi menghampiri ombak yang hendak menerjang. Kakinya sudah mulai lemas karena terkena air.

Ia pejam matanya—menghirup dalam aroma laut yang sudah lama tak terlintas di penciumannya, menunggu dirinya digulung ombak besar.

"SOOOYAAAAAA!!!!"

Sooya refleks membuka mata. Ia terkejut mendengar seseorang meneriaki namanya. Namun, tepat di saat ia membuka mata, ia langsung dilahap ombak. Tubuhnya pun diseret ke tengah laut.

Tak lama, ekornya tumbuh. Wujudnya kembali seperti semula. Sooya takjub. Sudah lama ia tak bermain-bermain di dalam air. Selama ini, ia hanya berendam di dalam bathup yang ukurannya tak seluas lautan, bahkan tidak seluas aquarium ikan cupang yang dipelihara kebanyakan orang.

Sooya kegirangan. Ia menari-nari di dalam air. Menciptakan gelembung-gelembung udara berkat dirinya yang berkeluk-keluk seperti penari balet.

Di sisi lain, di daratan sana, Sehun mematung melihat peristiwa yang baru saja ia saksikan tepat di depan matanya.

Lelaki itu memang panik, tapi tubuhnya tak merespon cepat. Hingga dua puluh detik kemudian, barulah ia berlari ke bibir pantai.

"SOOOYAAAA LO DI MANAAAA???"

"SOOYAAAAA!!!"

Berkali-kali ia memanggil nama itu. Tapi sosok yang ia panggil tak muncul jua. Sehun pun jadi khawatir. Ia takut gadis itu tenggelam. Dengan cepat ia pun berlari hendak memanggil kakak perempuannya yang juga tengah di pantai.

"Kak, Sooya Kak!" katanya dengan wajah penuh panik.

"Kenapa si Sooya?"

"Sooya tenggelam!"

"HAH?? KOK BISA?"

"Dia bunuh diri."

"APA??"

Terkaget-kaget Jennie mendengarnya. Wanita itu pun langsung berlari ke laut. Disusuli Sehun yang lama-lama berhasil mengungguli kakaknya.

"Di sini. Tadi gua lihat dia di sini dibawa ombak." Sehun menunjuk.

"Aduh Hun lo kok nggak nolongin sihh?"

"Gua kan nggak bisa berenang. Kalau gua ikut tenggelam gimana?"

Jennie ikut risau. Tanpa pikir panjang dia pun hendak masuk ke air tapi dicegat langsung oleh Sehun.

"Ombaknya lagi gede. Lo jangan cari mati deh."

"Gua harus nolongin dia!"

"Biar tim SAR aja yang nolongin. Lo nggak usah ikut-ikutan nyari."

Kisah di Kerajaan Mermaid || BLACKPINK x EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang