30

127 6 1
                                    

"Sehuunnnn....! Ya Allah, Nak. Sooya gimana? Udah ketemu??"

Mami datang dengan wajah seribu khawatir.

Sehun menggeleng lemah.

"Aduh.. Ya Tuhan, semoga Sooya selamat.." doa Mami.

"Ibu jangan panik ya. Kita bakal usahakan mencarinya sampai ketemu," ketua tim SAR berempati pada Mami.

"Iya tolong Pak ya.." balas Mami dengan nada dan gestur memohon.

Anggota tim SAR yang sudah sampai langsung melakukan pencarian. Sehun dan ibunya menunggu dengan terus berdoa dalam hati.

Melihat warga pada berkerumun menonton Tim SAR yang sedang mencari Sooya, Jennie balik menghampiri adiknya yang kini tengah bersama ibunda.

"Jennie?" Mami melongo melihat Jennie datang menemui mereka dalam keadaan setengah basah.

"Kamu kok basah kuyup? Jangan bilang kamu tadi nekat nolongin Sooya!"

Jennie tak menyahut. Mami pun langsung memukul lengan Jennie. "Kalau kamu ikut tenggelam gimana?!"

Kini tatapan Mami beralih ke Sehun. "Kamu nggak cegah Kakak kamu?"

Mami ingin memarahi Sehun juga, tapi ia terdiam menyadari suatu hal.

"Kamu juga basah kuyup. Kamu juga nekat nolongin Sooya, hah?!!"

Sehun juga tak menyahut.

"Jawab kata Mami! Kalian berdua.."

"Iya," potong Jennie. "Kita berdua nekat."

Mami membulatkan mulutnya. Dia tak habis pikir kedua anaknya telah melakukan hal yang membahayakan. Untungnya, mereka berdua masih diselamatkan oleh Tuhan.

"Kalian nggak tau perasaan Mami kalau nanti kalian berdua kenapa-kenapa hah??! Dengar kabar Sooya tenggelam aja Mami udah syok berat, apalagi kalau itu anak kandung Mami!"

"Kamu kenapa malah ikutan berenang sih! Kamu kan nggak bisa berenang!" Mami memarahi Sehun.

"Sehun udah larang dia, Mih. Tapi dianya aja nggak mau dengar gara-gara lihat mermaid!"

"Mermaid?" Mami menekuk alis. Pandangannya beralih lagi ke anak perempuannya.

"Kamu bisa nggak jangan mikirin mermaid terus? Ini tuh lagi dalam keadaan bahaya tapi kamu malah nyari bahaya lagi! Hal-hal kayak gitu tuh nggak ada, nggak usah dicari!"

"Sampai kapanpun mermaid itu nggak bakal bisa kamu temui! Mereka cuma mitos! Pikiran kamu itu udah dicuci sama film-film kartun nggak berfaedah! Jangan kayak anak kecil lagi, Jennie!"

Air mata Jennie mulai membendung. Tapi Jennie mampu menahannya. Tidak tahu sampai berapa lama. Ia diam saja ketika ibunda memarahinya tanpa henti.

"Anu, Bu.. Maaf ikut campur. Tapi mermaid itu beneran ada kok."

Salah seorang warga yang mungkin sebaya dengan Mami itu tiba-tiba berkomentar.

"Ada?" Mami melipat dahi. Sepertinya pikiran warga sekitar sudah terkontaminasi oleh Jennie.

"Iya, Bu. Benar. Sewaktu itu kita-kita pernah lihat mermaid berkeliaran di pantai ini," sahut seorang bapak-bapak yang usianya sudah memasuki senja. Terlihat dari uban dan kulitnya—cokelat mengkeriput.

"...dan kalau nggak salah adik ini juga ikut sama temannya ya buat nangkap mermaid?" sambungnya menunjuk Jennie.

Jennie mengangguk tanpa ekspresi.

"Nah. Tapi pas kami udah mau nangkap tu mermaid ehh mermaidnya malah kabur."

"Masa sih ada mermaid?" balas Mami masih tak percaya.

Kisah di Kerajaan Mermaid || BLACKPINK x EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang