d u a p u l u h d u a

698 80 25
                                    

NEW! very lucky new readers😍

Biar gak lupa, sebelum baca vote dulu yuk! ^^ biasakan menghargai karya orang dri hal sederhana.
Tpi... terserah klian sih, cape ngingetin ujungnya sama aja gk digubris huft.
/Bye! mau pacaran sama Jaemin dulu/

***

Venusion datang ke markas besar Alastor, dibawah pimpinan Arga geng yang sama besarnya dengan pimpinan Skala itu secara terbuka mengundang ketua Alastor untuk ikut serta dalam perlombaan, tentu saja balapan motor.

Suara klakson motor besar yang saling menyahut itu membuat anggota didalam terganggu, setengah dari mereka memaki secara lantang. Masih diposisi yang sama, enggan beralih sebelum perintah ketua dikeluarkan.

"Bangsat! Ganggu amat sih." Barka uring-uringan diatas sopa panjang, menutupi wajahnya dengan bantal sopa. Sialan, niatnya ke sini buat santai-santai malah dapet gangguan.

"Anjing banget! Kuping gue bisa budek nih, tuh geng planet ngapain sih." Aditya memejamkan matanya, menahan kesal.

Edgar baru saja kembali dari teras depan, "Bang Skala mana? Di depan udah rame banget nih."

Tak lama setelah itu suara langkah menuruni tangga terdengar, Skala turun dengan raut wajah bingung disusul kelima sahabatnya. Mereka berada dilantai atas, sedang membincangkan perihal sesuatu. "Diluar kenapa?"

"Venusion bang," sahut Dewa, berdiri dari duduknya. Skala mengangguk lantas berjalan ke arah pintu, namun sebelum itu ia menatap anggotanya. "Jangan keluar."

Kompak anggotanya menyahut lantang, "Siap, komandan!"

"Ngapain lo kemari?" Skala sudah berhadapan dengan Arga sekarang. Cowok dengan turtleneck hitam itu memandang Arga dan gerombolannya.

"Ternyata lo pacarnya si cantik," ucap Arga pandangannya menilai penampilan Skala dari ujung rambut hingga mata kaki. Masih kalah jauh.

Skala diam karena ucapan Arga yang kurang jelas, hingga beberapa saat setelahnya ucapan Arga membuat satu tangannya terkepal kuat. "Garisa itu pacar lo kan?"

"Urusannya sama lo apa," ujar Skala nampak tidak senang gadisnya dibicarakan laki-laki lain.

Arga tersenyum menantang, "Gue bakal rebut dia dari lo..., kecuali kalo lo bisa kalahin gue dalam balapan besok pagi."

Skala ingin maju menonjok Arga namun Sadega menahannya, Skala menyentak, menatap Arga penuh amarah. "Cewek gue bukan barang taruhan, bangsat!"

Arga tertawa tidak lucu tapi terkesan menyeramkan. "Bacot anjing! Gue gak minta persetujuan lo, kalo masih mau cewek lo besok pagi dateng ke jalan mawar."

"Gue pastiin lo nyesal nantang gue!" tekan Skala. Ini peringatan, dan Skala akan memastikan dirinya yang menang.

"Omongan lo gak ngejamin lo bakal menang besok," ucap Arga, senyum sinisnya mengudang bendera perang. Skala tentu saja tidak akan membiarkan cowok itu memang dengan mudah, ia akan mempertahankan miliknya. Cowok itu dalam masalah karena berani mengusik kepunyaan ketua Alastor.

"Nanti kalah nangis," cibir Lintang diikuti tawa Pandu dan Canda. Berani sekali laki-laki itu menyindir Arga dan kebengisannya. Untungnya Arga beserta rombongan sudah pergi saat itu.

SKALA (ACHILLEAS) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang