e m p a t b e l a s

966 151 30
                                    

[Sebelum baca, biasakan untuk memberikan vote dan comment di setiap paragraph supaya author makin semangat melanjutkan ceritanya]


Tolong ya sayang, hargai cerita ini!!!

~H a p p y r e a d i n g e v e r y o n e~
❤️

***


Hari ini lorong kelas 11 lebih ramai dari biasanya. Tidak tahu apa yang terjadi semalam yang jelas, setiap orang yang melewatinya pagi ini terus tersenyum ramah dan memberikan sepucuk bunga mawar.

Garisa sampai kewalahan karena tangannya tidak bisa menampung lebih lagi. Hingga sampai di kelas, Garisa tidak mendapati siapapun didalam. Hanya bangku kosong dengan tas yang tersampirkan. Garisa mengamati deretan huruf yang merangkai kalimat dipapan tulis, keningnya berkerut.

Coba lihat meja guru!

Refleks, Garisa menoleh pada meja guru. Sebuah tulisan besar yang tertulis dikertas putih menempel itu membuatnya kebingungan.

Taruh bunganya! Jalan ke lapangan ya.
Garisa menurut, ia menaruh bunga-bunga tersebut dimeja yang ia tempati. Dimejanya tadi juga terdapat sebuah surat bertuliskan 'Cepet jalannya! Jangan mikirin yang lain'.

Garisa menahan senyum, sepertinya ia tahu siapa pelaku dibalik semua ini. Langkahnya menggiring menuju lapangan, taburan bunga mawar membentuk tiga huruf itu terlihat mengagumkan saat Garisa sampai. Ily, tiga huruf yang mengandung makna.

Ketiga sahabatnya juga Geladis menuntun Garisa untuk berdiri ditengah lapangan, sama-sama menahan senyum dan menatap penuh binar setelah itu mereka meninggalkan Garisa sendiri.

Alunan musik melodis berputar menggema sorakan murid lain turut andil menyorak. Pekikan heboh itu terdengar nyaring di seluruh penjuru. Garisa menahan suara saat matanya menangkap seseorang berjalan mendekat. Skala datang dengan petikan gitar yang ia mainkan. Beriringan serirama dengan musik yang mengalun.

Bahagianya diriku telah milikki mu
Tak pernah ku meragu
Tak lagi ku mencari cinta selain mu...
Tak kan ku tinggalkan kamu
Jika ku dapat menata jalan ku...
Ku inginkan kau selamanya denganku
Engkau wanita tercantik ku. Ku ingin kau tahu
Mau kah kau jadi teman cintaku?

Suara berat tapi merdu milik Skala menghanyutkan beberapa murid perempuan yang terpana. Lelaki itu terus memetik gitarnya, sambil menahan senyum ketika pandangannya bertemu dengan sang gadis.

Tak akan ku mencari cinta selain mu, tak kan ku tinggalkan kamu.
Jika ku dapat menata jalan ku, ku ingin kau selamanya denganku.
Engkau lelaki terbaik ku.
Ku ingin kau tahu ku ingin kau jadi teman cintaku.

Tatapan Skala lurus dan dalam memandang Garisa yang membalas liriknya, suara gadis itu begitu lembut dan merdu ditelinga. Lalu keduanya sama-sama memadukan suara. Skala yang memetik gitar terus menatap Garisa yang menghanyutkan lewat suara, membuat mereka yang mendengar terpesona.

Jangan pergi dari hidupku
Tetap disini temaniku
Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku, jangan tak setia padaku.
Kau hanya untukku.

SKALA (ACHILLEAS) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang