9

7.2K 487 30
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku kakak nya nama ku na jungwoo dan aku ingin mengambil milik ku kembali"

Johnny menatap jungwoo tak percaya
"Bohong! Dia hanya anak tunggal"

"Kau percaya pada pak tua itu? Jaemin adik ku yang telah di jual oleh si tua itu dan sekarang aku akan mengambil nya ah
Lihat betapa terluka nya adik ku di sini"

"Jaemin jangan pergi!!" ten memegang tangan jaemin erat memohon agar tidak ikut dengan jungwoo kakak nya

"Urusan hutang akan ku lunasi"
"Hyung hiks nana takut" jaemin memeluk jungwoo semakin erat setelah melepaskan genggaman tangan ten "baiklah kami pamit" "tidak!!! Dia milik ku dia istri ku seo jaemin"

"Tuan seo yang terhormat anda sudah memiliki istri kenapa anda ingin menikah lagi? Ahh~ aku sepertinya harus pamit"
Jungwoo dan jaemin keluar dari kediaman seo lalu masuk ke dalam mobil dan pergi

"John kenapa kau diam saja hiks kenapa!?" ten memukuli johnny brutal

Walaupun tidak seberapa untuk johnny
"Aku membenci mu seo hiks jaemin istri ku"

Jeno masih diam mematung dan mingyu yang menenangkan ten "t-tuan jangan menangis tuan sabar" bujuk mingyu

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungwoo menggenggam tangan sang adik sambil fokus menyetir "sayang, apa kau baik baik saja" jungwoo tau kalau adik nya kini sedang dalam masa sulit tapi ia tau sifat memendam perasaan itu jadi ia hanya mencoba menenangkan

"Mulai hari ini kau akan tinggal bersama hyung dan apapun kemauan mu akan hyung kabulkan" jelas yang lebih tua lembut "hiks nana rindu eomma"

Mobil jungwoo berhenti di rumah yang mewah namun terlihat damai
"Nanti kita akan menemui eomma saat nana sudah baik oke sekarang ayo turun karena kita sudah sampai"

Jaemin keluar dari mobil, jungwoo lari ke arah si kecil lalu mengajak nya untuk masuk ke dalam "ini rumah hyung tapi sekarang menjadi rumah mu juga, kamar nana bisa pilih tidak usah takut"

Sebenarnya jaemin ingin bersama jungwoo tidur bersama hyung nya tapi dia ragu sangat takut jika jungwoo akan membenci nya "kenapa masih diam? Pilih saja ah apa nana takut? Ingin bersama hyung?" tawar nya
"Nana sudah besar eum nana di kamar samping hyung saja" jawab si kecil pelan

Jungwoo tertawa, mengapa adik nya sangat manis

Ia berjanji akan membuat jaemin bahagia dan melupakan semua rasa sakit itu "sayang kenapa masih di sini ayo ke kamar baru mu" ajak jungwoo

Jaemin mengikuti dari belakang, tangan nya di genggam erat oleh jungwoo "hyung"
"Ini rumah mu na apapun yang ingin kau lakukan maka lakukan saja"

Bibir si kecil bergetar segera jaemin memeluk kakaknya erat "hiks uwu hyung"
Jungwoo tersenyum tipis

'Apa yang terjadi padamu na' jungwoo

"Sudah ayo istirahat" saat memasuki kamar jaemin terus menunduk

"Kalau ada apa apa kau bisa ke kamar hyung oke" setelah jungwoo meninggalkan kamar

Jaemin mengusap luka di bibirnya
Dia belum selesai menuntaskan hasratnya saat bersama ten

"Ahh umhh chittahh hyung eumm..." badan si kecil bergetar kembali "touch me" jaemin menanggalkan seluruh pakaian

Mengusap nipple nya yang kini keras
"

Na hyung obati lu-ka-mu..." jungwoo membantu melihat kondisi jaemin

"Hy-ung..ahh" si kecil terkejut ketika jungwoo menyentuh pipinya "kau kenapa"

Tanya jungwoo penasaran "hiks badan ku ingin hiks ten hyung hiks" kali ini jaemin berdiri menutupi dirinya dengan selimut
"Chitta hyung eumm hiks" isakan tertahan
Jaemin membuat jungwoo iba

"A-hh hyung hiks gelihh"
Erang jaemin merasakan jari jungwoo memainkan nipple nya hingga memerah
"Jangan di tahan" jungwoo mengukung jaemin "umm...hyunghh" tangan jaemin meremas rambut jungwoo saat jungwoo menghisap dadanya kuat "jangan di tahan cukup keluarkan apa yang kau rasakan"

Si kecil menggeliat gelisah "berhenti hyung shhhh nyahh jangan di-aahhh" jungwoo memasukkan jarinya ke dalam lubang jaemin yang semakin mengetat

'Sempit sekali..' batin jungwoo

"Umhh hyunumhhh" ciuman jungwoo membuat jaemin pusing, kepala nya berdenyut nyeri karena ciuman sang kakak

Jungwoo itu dominant dan dia seorang good kisser itu kenapa ciuman nya sangat lihai "damn na, tubuh mu banyak bekas luka" setelah melepaskan ciuman nya jaemin kembali menarik tengkuk jungwoo

Ia terbuai dengan ciuman yang lebih tua
"I want you hyung" jaemin meremas kemeja jungwoo kuat "no jaemin hyung tidak ingin lebih dari ini" takut bermain terlalu jauh

"Jungwoo hyung hiks" rengek jaemin

Jungwoo menjilat bibir bimbang "sayang"
"Jebbal hyung-ah hiks"

"Shit jangan menghisap nya na" jari jungwoo di hisap sensual oleh jaemin membuat jungwoo tidak tahan

"Baiklah, jika sakit katakan"

Jaemin mengalungkan tangan di leher jungwoo, memeluknya erat "umhh hyumhh"

.
.
.
.
.
.

Tok tok tok. "Ten..."

"Ten buka pintu nya jangan seperti ini"
Johnny masih membujuk ten yang terus menangis "johnny bodoh hiks aku tidak ingin menemui mu jika belum  menemukan jaemin!" teriak ten dari dalam kamar

Setelah kepergian jeno mingyu
Ten masuk ke kamar mengunci diri
Dia sangat kecewa dengan johnny yang tidak menahan istrinya untuk tetap tinggal

"Ten..buka hyung ingin berbicara"
"Bodoh johnny idiot!! Kembalikan nana ku hiks kau benar benar bodoh tidak menahan nya"

Johnny berjalan ke arah ruang tamu
Meninggalkan ten di kamar

Dia sadar kalau dirinya egois "kenapa kaparat tua itu bilang jika jaemin anak tunggal.." ujar johnny frustasi

Masih dengan ego nya johnny berfikir agar bisa mengambil jaemin tanpa jungwoo tau

'Apa aku harus menculik nya?' johnny

moonlight✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang