.
.
.
.
.
.Ten menepis tangan jaemin "pergi kau menyakiti ku" jaemin memeluk perut ten erat "aku mengaku salah ten-ah aku memang salah dan kau boleh melakukan apapun"
Setelah menjelaskan Jaemin bangkit dan berjalan keluar namun sebelum itu jaemin memakai celana training.
Ten menangis menutup wajah dengan tangan "jaem... sakit hiks apa salah ku ya tuhan.."
Tak lama jaemin datang membawa baskom berisi air, jaemin berlutut di hadapan ten yang posisi nya duduk di tepi ranjang
"Pergi" "......" jaemin tak bergeming, tetap fokus pada tujuan nya
Jaemin merendam kaki ten, darah keluar banyak begitupun jaemin yang mencabut pelan bekas pecahan gelas di kaki ten "kenapa kau masih di sini?" tanya ten melihat ke arah lain
"Membersihkan luka di kaki istri ku"
Jaemin terus membersihkan luka ten telaten dan sabar, ten terkadang menarik kaki nya agar si kecil tak menyentuh nya setelah selesai jaemin membereskan kotak obat yang berantakan.Cup. Ten terkejut merasakan jaemin mencium kaki nya. Tidak hanya sekali namun berkali kali "menjauh...a-aku membenci mu" "....."
"Menjauh jaem" "ini bukan jaemin"
Ten menatap jaemin tajam "brengsek hiks kau brengsek nana! Kau membuat jaemin berselingkuh!" jaemin menahan pergelangan tangan ten agar tidak terus mengamuk, jhonny menyusul tenmin setelah selesai membantu lucas memakai baju nyaJhonny terus memperhatikan ten menolak pelukkan jaemin
"Seo chitta dengar!" ten terdiam menunduk "aku...minta maaf membuat mu membenci jaemin, aku memang salah tapi jangan seperti ini sayang... Jangan melukai diri mu sendiri"
Grep. "Aku janji ini terakhir kali nya sayang" ten menangis keras.
Istri nya bercinta dengan pria lain lebih parah nya dengan adik dari suami nya sendiri!
"Nana hiks kau juga dengan jungwoo kan hiks aku t-tau itu" jaemin ingin mengelak tapi memang dia yang salah
"Beri aku kesempatan ten-ah"Jaemin mencium kening ten lembut
"You're my everything seo chitta tolong beri aku kesempatan, kau boleh memukul ku, menghukum bahkan menyiksa ku tidak apa asal jangan membenci ku sayang... Jaemin tidak salah tapi nana. Aku"Johnny berjalan ke arah tenmin
Memeluk ten yang menangis di pundak nya. Jaemin menghela nafas"Aku minta maaf john, chitta hyung"
Jaemin berlutut di hadapan johnten.Johnny menatap ten sebentar. Tatapan nya begitu lembut dan dalam walau
pun hanya sebentar namun ten faham maksud dari johnny"Hyung memaafkan mu..." jaemin mendangak melihat johnny tersenyum
"Manusia tidak luput dari kesalahan bukan? Aku pernah menyiksa kalian hingga kau dan ten harus berpisah, bahkan aku dan ten pernah membuat mu masuk rumah sakit. Kau benar jaem.... Aku,kau,ten bukan kah kita terkadang egois?" johnny tertawa kering"Kau ingin menjadi dominant walaupun jaemin tetap di pihak bawah, ten yang ingin memiliki mu begitupun aku yang ingin memiliki mu sendiri. Kita sama sama egois dan saling menyakiti... Aku ingin setelah ini hubungan kita baik baik saja. chitta....please" mohon johnny
jaemin memeluk ten seperti johnny. bibir ten bergetar "aku mencintaimu seo chitta" bisik jaemin mencium pipi kanan ten "aku mencintaimu sayang" ujar johnny lembut
kata - kata mereka terasa tulus
"Aku juga hiks...t-tapi hiks aku"
Cup. "Cantik mu hilang jika menangis sayang" "sekali lagi maafkan istri mu yang jahat ini berikan aku kesempatan kedua untuk membahagiakan mu" jaemin mengecup kening ten dan memeluk nya seerat mungkinLucas tersenyum tipis di balik pintu.
Dada nya sesak "hahh lucas kuat"
Jujur saja jaemin adalah cinta pertama lucas"Mereka cocok, lucas jangan jadi jahat"
Ujar nya berbicara sendiri. Berjalan kembali ke kamar dengan senyum yang di paksakan "mungkin memang ini sudah takdir ku, tuhan begitu baik pada luke karena tidak menjadikan luke anak yang nakal...setidak nya luke masih ada pangeran uwu hehe"Lucas kembali berbaring menarik selimut sedada dan memejamkan mata
"Selamat malam luke"
