Part.16 || Penolakan

8.4K 924 52
                                    

Kairav - Penolakan.

Aku pikir ini adalah akhir dari ingatanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku pikir ini adalah akhir dari ingatanku.
Hanya wajah-wajah yang takkan pernah ku lihat lagi, kembali melewati ingatanku.(Love Again)

.

.
.
💚












"Afnan salah paham, gue yakin." Raihan mengusap wajahnya kasar, rambutnya bahkan berantakan dengan dasi yang melonggar dan kemeja yang sudah tak berbentuk.

Ryan hanya menatapnya iba. Sekarang ia yakin jika Raihan benar-benar telah berubah.

"Gue harus gimana?!" atensinya beralih, menatap sendu ke arah Ryan, berharap sahabatnya itu bisa membantunya.

"Gimana lagi? Gue juga ga tau. Afnan mirip banget sama lo, kerasnya." lirihan Ryan benar-benar membuat Raihan semakin kalang kabut. Itu memang benar, Afnan putranya sangat mirip dengannya, apalagi dalam hal keras kepala. Arka bahkan tak sekeras Afnan. Sungguh.

"Sumpah ya astagfirullah." kepalanya terjatuh di atas meja. Ia kembali terisak, ayah dua anak itu benar-benar hampir putus asa sekarang. Bagaimana caranya membujuk Afnan? Percayanya anak itu bahkan sudah sepenuhnya hilang hingga ia berniat mengakhiri hidupnya.

"Han, denger-" Ryan menepuk pelan bahunya "...pelan-pelan ngomong sama dia, gue yakin Afnan bakal ngertiin lo."

"Susah, lo ga akan ngerti segimana susahnya dia. Yang ada di yakinnya dia sekarang cuman satu, dia cuman punya anindira." bisiknya pelan.

Aku pikir ini adalah akhir dari ingatanku.
Hanya wajah-wajah yang takkan pernah ku lihat lagi, kembali melewati ingatanku.(Love Again)

.
.
.
💚

Tatapan Arka tak pernah lepas dari wajah pucat sang adik. Haruskah ia berbalik dan membawa Afnan ke rumah sakit saja ketimbang membawanya ke rumah sang Nenek?

Lagipula, ia juga tak tau reaksi apa yang akan di berikan Nenek dan Kakeknya jika mereka melihat Afnan?

Arka sama sekali tak memikirkan sampai ke sana tadi.

Tiap kali arka datang ke sana tanpa Afnan saja, mereka sama sekali tak pernah menanyakan anak itu. Bukankah itu artinya respon negatif yang akan mereka berikan nantinya?

Penolakan?

Atau justru ucapan selamat datang yang hangat?

Ia hanya takut, justru pilihan pertama yang menyambut Afnan nanti. Lalu, patah hati macam apalagi yang akan anak itu dapatkan?

adiknya itu sedang tidak baik-baik saja. Afnan sedang terluka hatinya. Jika penolakan nanti yang di dapatnya, Arka bersumpah, ia tak pernah ingin membayangkan hal selanjutnya.

[✔]KAIRAV [Jaemin Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang