▪Turn into Reality - 24|Manis, tapi Cemburu▪

199 29 0
                                    

Update cepet, nih. Vote sebelum baca, ya!😚

-------------------------

"Jo!"

Zahra yang memang masih berada dekat dengan meja kafetaria yang sekarang diisi Farhan pun masih mendengar teriakan Farhan yang memanggil seseorang bernama Jo. Ia melambatkan langkahnya.

"Kenapa?" teriak mahasiswa bernama Jo dari kejauhan.

"Udah sarapan belum?"

Ya, ampun! Apa harus, ya, teriak-teriak di tengah orang-orang yang sedang menikmati sarapannya?

"Belum, nih! Mau beli makan dulu."

"Nggak perlu, ini ada makanan!"

Langkah Zahra benar-benar terhenti. Tunggu dulu, setahunya tadi Farhan tidak membawa makanan apa-apa selain bekal buatan Kirana. Apa maksudnya-

Orang bernama Jo itu berlari ke arah Farhan. "Mana? Gratis?"

"Iya gratis. Makan aja semuanya. Saya lagi nggak pengin makan nasi goreng."

Jo mengangguk dan mengambil duduk di depan Farhan, diraihnya kotak makan berisi sarapan buatan Kirana.

Zahra menatap Sashi. "Makanannya dikasih ke orang?"

"Iya," jawab Sashi sama berbisik dengan Zahra.

Ada rasa bahagia menelusup ke hatinya. Membuat senyum bahagia tergaris indah di wajahnya. Ya, ampun! Mengapa hal kecil begini mampu membuatnya teramat senang?!

Tapi, sungguh! Ia tak menyangka jika Farhan akan memberikan sarapan yang dibuat khusus oleh Kirana untuknya kepada orang lain.

Tak ingin terlalu tenggelam dalam kebahagiaannya, Zahra pun menarik Sashi untuk melanjutkan langkahnya menuju kelas. Karena beberapa menit lagi akan ada mata kuliah.

*****

Pukul satu siang, setelah mata kuliah telah berakhir seluruhnya. Zahra berniat mengembalikan buku pinjamannya ke perpustakaan fakultasnya lebih dulu.

Kali ini dirinya sendiri. Karena Sashi sudah pulang satu jam lebih awal darinya.

Setibanya di ruangan besar berisi banyak buku yang ditata rapi. Zahra menghampiri meja di mana di sana terdapat dua orang pustakawan.

"Saya mau mengembalikan buku, Pak!" ujarnya setelah mengucap salam.

Sebuah buku lumayan tebal ia letakkan di atas meja. Setelah mencatat beberapa hal di dalam sebuah buku catatan khusus, buku itu dikembalikan kepada Zahra.

"Tolong letakkan di tempat semula, ya."

Zahra mengangguk. "Permisi, Pak."

Ia berjalan menuju sebuah rak yang cukup tinggi di bagian ujung perpustakaan. Saat hendak berbalik selepas meletakkan buku tadi, sekilas ia melihat seorang mahasiswa berperawakan mirip dengan Farhan.

Lelaki itu tengah membereskan tas. Posisinya berada membelakangi posisi Zahra. Antara dirinya dengan lelaki itu tersekat kaca lumayan tebal tetapi tembus pandang.

Saat lelaki itu menoleh ke arahnya, saat itulah Zahra bisa melihat bahwa yang ia lihat memanglah Farhan. Oke, baiklah. Penglihatannya selalu saja menemukan Farhan di mana pun.

Turn into Reality [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang