[27] THE WAR

9.8K 911 23
                                    

WARNING!!

DI PART INI MENGANDUNG KEKERASAN, KARNA DI PART INI ADALAH PUNCAKNYA KEMARAHAN SEORANG REMAJA.

JADI DISINI BANYAK BAHASA KASAR! JANGAN DICONTOH! BUAT YANG MASIH KECIL, BOLEH BACA, TAPI JANGAN PERNAH DI CONTOH OKE?😉

LET'S BE A SEE RAJA JALANAN.

"Satu dari kami terhina, sejuta amarah kau terima!"

"Berani menyentuh ratunya, seribu belati harus mengenainya"

Komandan perang. Dua kata yang melebur menjadi satu kesatuan yang utuh. Kini, markas kebesaran Tersac menjadi tempat paling menyeramkan bagi semua orang. Peralatan tempur dengan segala macam jenis sudah terpajang dengan asal disana.

Bendera berlambang mahkota raja sudah berkibar jelas disana, aura mengintimidasi menguar dengan jelas dari markas itu, satu dari mereka terhina, sejuta balasan harus diterima.

"Ready?" Tanya laki-laki berperawakan layaknya dewa, seluruh pasang mata menghadap kepadanya. Semuanya merasakan aura berbeda menguar sangat jelas dari laki-laki itu.

"Pasukan semua udah siap, kubu lawan juga masih belum mengetahui, 'perlawanan ganda' bisa bergerak" ujar Tirza selaku wakil ketua Tersac.

Laki-laki itu menyeringai, simbol yang ia keluarkan tidak pernah salah, orang itu, akan habis olehnya sampai akar-akarnya. Berani menyentuh ratunya, seribu belati harus mengenainya.

Kelima anggota inti ini, berjalan lebih dulu, strategi penyerangan sudah dalam genggaman mereka, tak perduli seberapa banyaknya mulut masyarakat yang memberi mereka umpatan maupun pujian.

Jalan Merpati raya, akan menjadi saksi bisu puncak kemarahan seorang remaja yang menjelma menjadi anggota Tersac.

"Peralatan semua udah siap, tinggal tunggu perintah dari Lo" ujar Dio sambil memandang ratusan bahkan ribuan anggota Tersac yang sudah siap dengan senjatanya masing-masing. Dan tak sedikit juga yang memakai tangan kosong.

Laki-laki yang yang menjabat sebagai ketua, langsung mengangkat tangannya berbentuk seperti kepalan tangan. Lalu berseru kencang

"HABISI MEREKA SAMPAI TUMBANG!" Ujarnya dengan beringas, setelah itu seluruh pasukan langsung menaiki motornya masing-masing dengan dibawah pimpinan Bram.

Bram, laki-laki yang dikenal cuek akan cewek, sekarang malah sangat-sangat peduli dengan satu cewek yang dibilang sangat misterius kehidupannya, dan terselimuti berbagai macam teka-teki.

"Jalan!" Seru Bram, memimpin pasukan yang jumlahnya mencapai ratusan orang. Mereka semua mulai menstater motor ninjanya, mereka semua sangat menyadari raut keberingasan dan kegelapan dari wajah Bram.

Ratusan motor mulai membelah jalanan ibukota yang padat, banyak masyarakat yang mengabadikan momen itu, bahkan mereka menyeru untuk menyemangati raja jalanan itu.

Sesampainya di jalan Merpati Raya, Bram mengangkat tangannya berupaya mencegah anak-anak tersac yang sudah lapar akan mangsa didepannya ini.

Tirza, Gerlo, Dio, dan Gio mensejajarkan badannya disamping Bram, kelima laki-laki ini memandang lawannya dengan nyalang.

Gemeletuk dari mulut Bram terdengar sangat jelas, laki-laki itu menahan emosinya yang sudah tak terkendali. Ia kembali mengingat wajah pucat pasi Zela, wajah yang selalu menarik dirinya untuk terus memandanginya.

DISASTER LOVE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang