[22] MENGINGAT

9.2K 888 183
                                    

Ayoo yang lagi baca dalem hati, klik bintangnya dulu dong🤪 senggol aja gak rugi kok sayy😂😂

Udah siap buat bernalar??

Udah siap juga buat menguak fakta tentang Bram? Dan teka-teki Zela?

Coment jangan lupa yaa💛💛

Ikuti alurnya, dan rasakan ketegangannya🔥

_________________________________________


"Biarkan rindu menjadi teman sendu ku"

Gelak tawa memenuhi ruangan kamar yang bernuansa Eropa ini. Entah membicarakan tentang bisnis maupun masalah yang terus menghantam ibu kota.

"Bagaimana keadaan anak mu Rivaf?" Tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah Bagas.

"Anakku baik, tapi ya seperti dua tahun yang lalu, ia masih belum terlalu pulih" ujar Rivaf yang kini tampak sedih dan letih.

Verry yang melihat sahabat karibnya melamun langsung menepuk pundak sahabat lamanya itu.

"Rivaf, kau tak perlu khawatir, Bram akan tau lama-kelamaan, dan kau jangan memperlakukan dia dengan dingin, cobalah untuk lembut kepadanya" ujar Bagas yang dibalas dengan helaan panjang dari Rivaf.

"Tapi Bagas, semakin aku dan istriku memaksa Bram mengingat semuanya, semakin sulit untuk Bram mengingat semuanya." Ujar Rivaf dengan pelan namun tersirat rasa letih disana.

"Bagaimana dengan putri mu?" Tanya Rivaf dengan pelan.

"Putriku baik, tapi entahlah kalau dia mengetahui semuanya, apa dia masih mau tinggal dengan ku dan Marta, sungguh aku ingin membicarakan ini, tapi aku takut Zela malah marah kepada ku dan Marta, ditambah lagi Marta tidak ingin melihat Zela sedih" keluh Bagas yang dibalas anggukan kecil dari Rivaf.

"Kini, kita tunggu waktu yang menjelaskan"

🏍️🏍️🏍️🏍️

Dilain tempat, Bram sedang memandang kosong sebuah sapu tangan yang telah usang karna termakan usia.

Sapu tangan itu terlihat indah, Bram membolak-balik sapu tangan berwarna merah muda itu dengan heran.

"Gue gak inget siapa yang ngasih sapu tangan ini" gumamnya.

Flashback on

"Ma! Kata mama, aku mau diajak jalan-jalan, ayo dong ma kita jalan-jalan! Zee mau beli boneka" ujar Zela kecil sambil menunjukkan deretan gigi susunya.

"Iya sayang, ayo kita masuk ke dalam mall, kamu boleh beli boneka sepuasnya oke?" Ujar marta sambil mengelus dengan sayang pucuk kepala Zela kecil.

"YEAY!!! makasih mama"

Didalam mall tersebut Zela kecil dan Marta memasuki sebuah toko boneka terbesar disana.

"Zee mama ke sana sebentar ya sayang" ujar Marta sambil menunjuk sebuah toko butik ternama.

"Iya mama, Zee liat liat bonekanya dulu yaa"

DISASTER LOVE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang