[16] BRAM SIALAN

10.4K 866 48
                                    


"Lo bermain dengan api"



Enjoy guys! And happy reading!

____________________________________

Matahari mulai tenggelam membawa kesunyian malam.
Dan hembusan angin mulai menerpa tubuh iblis yang menyerupai dewa ini.

Karna mereka akan Touring ke puncak, maka mereka semua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan mobil masing masing, ya seperti sekarang, Gerlo dengan Veva, Cella dengan Dio, Kila dengan Gio, Alexsa dengan Tirza itu juga karna paksaan dari Tirza. Dan Zela? Tentu dengan Bram.

"Bisa gak gue gak semobil sama si iblis?! Gerah gue Deket dia!" Ujar Zela sambil memakan jagung bakar yang ada ditangannya.

"Zela! Kalo ngomong di jaga! Udah tau kalo Lo ngomong suka bener" timpal Kila dengan wajah tanpa dosanya.

"Yee dasar Lo!" Timpal Zela sambil berdiri dari duduknya dan membuang bonggol jagung yang ia makan tadi.

Ya semua anggota memilih mampir sebentar di warung terdekat di kaki gunung, hawa yang dingin membuat perut mereka menjadi lapar.

Zela berjalan mengambil tasnya, ia mencari ponselnya, ia ingin mengabari mama dan papanya.

"Ck! Ini kan puncak! Pasti gaada sinyal lah! Aduh bego banget sih gue" gumamnya, lalu memasukkan kembali ponselnya kedalam tas.

Zela kembali menghampiri ke-empat sahabatnya yang masih asik makan jagung bakar nya, si Kila aja nambah Ampe 3 kali.

"Kila! Lo doyan apa laper?" Tanya Alexsa sambil memasang wajah kesalnya.

"Dua-duanya, abisnya dingin banget sih disini, makanya gue mau isi tenaga dulu, biar bisa marathon movie nanti di mobil sama Gio" ujar Kila setelah itu ia nyamperin Gio dan meninggalkan ke-empat sahabatnya itu tanpa sepatah kata lagi.

" Gila ya si Kila! Liat aja tuh anak" ujar Veva dengan geram

"By masuk ke mobil yuk, udaranya makin dingin nih" ujar Gerlo dengan Veva

"Yaudah yuu" sambil gandengan tangan, Veva dan Gerlo masuk kedalam mobil sport Gerlo

"Sayangnya Dio, ke mobil yuu aku dingin nih" ujar Dio sambil bergelayut manja di lengan Cella, membuat Zela Memutar bola matanya dengan malas.

"Ayukk by, lexsa, Zee gue duluan yaa bye bye" ujar Cella, setelah itu ia masuk kedalam mobil sport Dio

"Yah tinggal berdua kita Zee, si iblis belom jemput Lo? Dia kemana emang?" Alexsa membenarkan posisi badannya, jadi ia sepenuhnya menghadap Zela.

"Mana gue tau Palingan juga dia nongkrong sama anak anak yang lain" ujar Zela dengan pelan, entah mengapa udara malam di puncak membuatnya sedikit menggigil.

"Zee Lo gak apa apa? Kok Lo keliatannya menggigil gitu?" Alexsa menempelkan telapak tangannya ke tangan Zela, memberi kehangatan untuk sahabat cantiknya itu.

"Udah anget?" Tanya Alexsa dengan khawatir

"Udah kok lexsa, tuh prince Lo Dateng" ujar Zela sembari tertawa kecil.

Dan datanglah Tirza dengan muka dinginnya, kemudian ia menarik Alexsa.

"Apaan sih Lo?! Bisa santai kan?" Ujar Alexsa dengan sengit.

"Mending Lo masuk ke dalem mobil gue, udaranya makin dingin, Bram juga otw kesini jemput Zela so Lo gak usah khawatir" detik berikutnya Alexsa ditarik untuk masuk kedalam mobil sport milik Tirza.

Tinggallah Zela seorang, ia memeluk tubuhnya yang mulai mendingin, ia merasa sangat kedinginan disini.

"Bram mana sih? Gue udah dingin banget, beku juga dah gue disini" ujar Zela sambil melihat kearah Tenda penjual jagung bakar yang tadi ia beli berharap iblis itu cepat datang dan membawanya kedalam mobilnya.

DISASTER LOVE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang