DISASTER LOVE [TERBIT]

[37] THE ENDING

Kita berada di akhir cerita Disaster love ☺️☺️ Aku harap ending ini sesuai sama keinginan kalian, hehehe☺️

Gimana ekspresi kalian setelah baca cerita ini? Komen ya😘

Oh iya, setelah selesai baca jangan lupa klik Vote dan coment 🔥🔥

Jangan lupa juga untuk share cerita Disaster love di semua sosial media yang kalian punya🦋😘

Terakhir, boleh ngak spam emotiken ini? '🏴‍☠️🏍️' biar inget terus sama cerita Disaster love.

3125 kata woii😭🏴‍☠️

Let's go!

“Kunci menjadi petunjuk, Kegelisahan dan amarah menyatu, saling mencari akan terjawab teka-teki, raja dan ratu akan kembali.” — Disaster Love

🏍️🏍️🏍️🏍️

“Zee!”

Panggilan itu menggema di koridor rumah sakit. Kila ini emang demen banget deh teriak-teriak, bikin orang was-was aja.

“Why? Lo kemana aja sih?” Balas Zela sambil berdiri dari duduknya.

Kila cuma nyengir, setelah itu dia menunjukan sesuatu kepada Zela yang dibalas pekikan tertahan dari Zela.

“Oh God! Lo dapet ini dari mana?! Gue nyari banget nih senapan!” Pekik Zela sambil mengambil alih senapan yang sejak dulu Zela inginkan.

“Mau tau gue dapet dari siapa? Noh dari si Unyil.” Balas Kila sembari menunjuk Cindy dengan dagunya. Zela langsung menatap Cindy.

“L-lo—”

“Gue tau semua kesukaan lo kak, bahkan ukuran sepatu lo aja tau, gue bener-bener seniat itu untuk menjadi adek lo.” Ujar Cindy sambil tersenyum manis kepada Zela, ia merentangkan kedua tangannya bertanda ingin berpelukkan, tentu dengan senang hati Zela memeluk adik angkatnya itu.

“Makasih, makasih, makasih, lo bener-bener buat gue ngelupain semua masalah gue,” Balas Zela sambil memeluk Cindy dengan erat, Cindy menepuk-nepuk punggung Zela memberi kehangatan dari perbuatannya.

“Gue bakal ngelakuin apapun demi lo kak, sekalipun harus bertaruh dengan nyawa.”

🏍️🏍️🏍️🏍️

Ke-enam gadis ini memasuki area gedung besar itu lagi, Cella dari tadi ribet banget sama laptopnya membuat Zela tertarik untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh inteligen Cella.

“Lo lagi ngapain si Cell? Serius amat?” Tegur Zela sambil melihat sekilas laptop Cella, Cella yang ditanya cuma menggumam gak jelas, ialah orang dia lagi buka laptop sembari jalan.

Cindy menyatukan ibu jarinya di suatu benda, setelah itu suara dari alat canggih itu terdengar bersamaan terbukanya pintu besar itu.

“Cindy— ini serius punya lo?” Tanya Zela sambil melihat isi seluruh gedung ini, yang ternyata terisi dengan segala macam senapan. Mulai dari yang paling kecil tapi mematikan sampai yang paling besar untuk memborbardir.

“Iya kak, lo boleh coba yang mana aja, tapi gue saranin pakek yang dari gue tadi. Itu gue beli secara khusus dan tersembunyi hanya untuk lo.” Balas Cindy, ia berlalu mengambil beberapa minuman dan makanan yang sengaja ia beli kemarin.

“Iya Zee! Gue liat-liat ya, senapan lo paling mantep deh dari pada punya kita-kita, si Cindy mah pilkah nih!” Gerutu Alexsa sambil memainkan beberapa senapan yang berada di depannya.