DISASTER LOVE [TERBIT]

[34] MEMORY LOSS?

Bisa dibilang ini chapter ter-ter mewek menurut aku, gatau deh menurut kalian, semoga syuuka😘😘

[Play playlist diatas, karna playlist diatas sangat berhubungan dengan chapter ini, so jangan lupa di setel]

Amnesia— Al Ghazali.

Please sambil diputer ya songnya♥️

🏍️🏍️🏍️🏍️

Zela menghentikan motornya disalah satu cafe, bisa dibilang cafe ini cafe favoritnya, cafe jaya kencana, langkah kakinya menuntun Zela untuk duduk di salah satu meja yang paling depan, meja khusus untuk Zela.

“Sistah! Hoo! Dateng juga lo, cafe gue jadi lucky kalo lo Dateng!” Ujar Rejun, teman masa-masa jailnya dulu.

Zela menatap malas orang didepannya ini, selain cosplay jadi komedian, Rejun itu suka cosplay jadi orang pea, kan Zela kesel jadinya, udah mana suasana hatinya lagi gundah.

“Banyak bacod lo! Bawain gue cappucino, yang spesial ya!” Balas Zela sambil mengeluarkan handphonenya.

“Siap my sist! Btw penyanyi solo cafe gue lagi cuti nih, lo mau kayak biasa gak? Gih Sono,” Balas Rejun lalu berlalu dari Zela.

Zela berfikir sebentar, mungkin gak ada salahnya dia bernyanyi disini, mungkin itu bisa melepaskan bebannya kan?

Dengan langkah panjangnya, Zela mulai menaiki panggung yang disediakan di cafe jaya kencana, yang tak lain milik Rejun.

“Em, Hai semua sebelumnya maaf ya gue menganggu acara makan kalian, tapi gue cuma ingin menyampaikan isi hati gue aja kok,” Ujar Zela sambil melempar senyum sendunya.

Semua orang yang ada disana langsung memberi tepuk tangan, Zela langsung mengambil alih microphone yang ada disana.

Suasana mendadak hening, lampu sorot kini menyorot Zela yang terduduk di kursi sambil memegang microphone,  wajahnya menggambarkan kesedihan yang mendalam, gadis ini sangat pintar menyembunyikan maslahnya yang pelik.

Zela menarik nafasnya dalam-dalam, tatapannya kini menyayu, di dalam hatinya hanya mengingat wajah Bram.

Tak percaya ini telah terjadi
Kau tersenyum mesra dan genggam tangannya...
Siapakah dia yang bersamamu

Zela berusaha menahan air mata yang kini mendesak untuk keluar.

Bukankah diriku ini masih kekasihmu
Ku hampiri ku tanya apa yang terjadi
Sedangkan kau gugup dan mengelak tak kenaliku
Kau pungkiri dari semua pertanyaanku

Mestinya ku marah malah ku terlihat bersalah
Apa kau amnesia apa kau amnesia
Terus kerutkan kening dan geleng kepala
Tak percaya ini telah terjadi

Airmata itu kini sudah turun di pipinya, tangannya mulai mendingin, hatinya sesak saat membayangkan Bram didekat perempuan itu.

Kau tersenyum mesra dan genggam tangannya
Siapakah dia yang bersamamu
Bukankah diriku ini masih kekasihmu
Apa kau amnesia apa kau amnesia

Terus kerutkan kening dan geleng kepala
Apa kau amnesia apa kau amnesia
Dan berlagak mengingat tak kunjung kau ingat aku
Hoo ooh