[28] BERTEMU

9.4K 854 29
                                    

Vomentnya dulu darling😉🏴‍☠️

🏍️🏍️🏍️🏍️

“Aw— gu—gue dimana ya?” gumam Zela sambil melihat sekelilingnya, kepalanya berdenyut, ia beranjak dari ranjangnya, ia mengambil selang infusnya, ah ia sekarang ingat, waktu itu ia berada di sirkuit tapi ia malah tertabrak orang yang tak dikenalnya.

“Gue harus jalanin rencana itu” gumamnya sambil melihat kaca rumah sakit yang terbuka lebar, udara pagi ini entah kenapa menjadi lebih segar dan menyejukkan. Apa karna ia baru bangun dari koma saja, makanya selebay ini?.

PRANG!

Zela membalikkan badannya, matanya memanas, emosinya meluap-luap, orang itu, orang yang membuat dirinya kacau pada malam hari itu. Dilihatnya orang itu sudah menangis didepan pintu sana, entah apa yang Zela rasakan, ia malah memalingkan wajahnya.

“Zee” Ujar orang itu sambil melangkah mendekat kearah Zela, ia sangat rindu dengan Zela, ia ingin sekali memeluk Zela, tapi itu tidak akan dibiarkan Zela, pasti Zela akan menolaknya mentah-mentah.

“Stop! Please menjauh dari gue!” sentak Zela sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba saja berdenyut hebat. Ia menangis, ia benci orang itu, ia benci.

“Zee, please listen to me, gue sayang sama Lo, please” orang itu mendekap tubuh Zela yang sudah bergetar hebat, ia tau adiknya itu takut pada dirinya.

“Don't talk to me, I want you go! Please!” Teriak Zela, sambil mendorong tubuh seseorang itu.

“Alexsa! Please! I want you go! Go!” Zela terus memberontak di pelukkan Alexsa. Ia sangat benci dengan Alexsa, kenapa semua ini harus seperti ini? Kenapa?

“Zee, i'm sorry, i'm sorry! Gue minta maaf Zee, gue sayang sama Lo gue sayang sama Lo Zela!” suara Alexsa bergetar, dadanya bergemuruh hebat, ia takut adiknya malah membencinya.

“Maaf” Lirih Zela, ia membalas pelukkan Alexsa, ia sebenarnya juga rindu dengan Alexsa, bagaimanapun Alexsa sangat-sangat menyayangi nya.

Adik-kakak itu berpelukkan dengan erat, entah sejak kapan Bagas dan Marta sudah ada di depan pintu ruangan Zela, tangis bahagia menyertai mereka, akhirnya kedua putrinya berbaikan.

“Zee” panggil Marta sambil melebarkan kedua tangannya.

Zela dan Alexsa merenggangkan pelukkannya, Zela menatap ke arah pintu, ia melihat ada mama-papa nya disana.

“Mama! Papa!” Zela beralih memeluk mama dan papanya, ia sangat malu sebenarnya, karna kemarin sudah berani membentak sang mama dan papa.

“Maafin Zee ya mah, pah” ujar Zela di tengah-tengah pelukkannya.

“Mama dan papa yang harusnya minta maaf, karna sudah menyembunyikan ini semua sama kamu” ujar Bagas sambil mengelus pucuk kepala Zela dan Alexsa secara bergantian.

“Mah, ayo nanti kita terlambat” ujar Bagas membuat kerutan muncul didahi Zela dan Alexsa.

“Lho, mama sama papa mau kemana?” tanya Zela sambil melepaskan pelukkannya.

“Mama sama papa akan pergi mengurus bisnis papa yang udah deadline, kalau kami gak Dateng nanti bakalan repot” jelas Marta sambil memberi pengertian kepada kedua putri cantiknya.

DISASTER LOVE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang