DISASTER LOVE [TERBIT]

[32] BERDEKATAN

Vomentnya jangan lupa 🏴‍☠️ jangan jadi sider yaa😉

Follow akun wattpad aku ya!❤️
cahyaadellaa

Yang nungguin? Ah enggak ada ya?

"Aku tidak pernah hilang, aku hanya bersembunyi dan akan keluar di saat yang tepat."

🏍️🏍️🏍️🏍️

“Lo—ini gak mungkin!” ujar Zela sambil memundurkan badannya, orang yang memakai pakaian serba hitam itu semakin menyeringai, ia semakin maju mendekat.

“Kamu lupa sama me my girl?” ujar orang itu sambil memegang lengan Zela. Ini nyata, Zela tidak berhalusinasi, di depannya memang orang yang paling ia sayang setelah Alexsa.

“Bang Resa...” cicit Zela dengan airmata yang sudah mulai terjun bebas di pipi mulusnya.

“Ya, ini Abang, gimana kabar kamu my girl?” Balas Resa sambil menghapus air mata Zela yang terus mengalir. Zela menggeleng kuat, tangannya mengepal, ia tidak berhalusinasi kan?

BRUK!

Zela memeluk Resa, ia menumpahkan airmata nya semua, ternyata Resa nyata, dia masih hidup, apakah ini yang dinamakan adanya secercah harapan untuk mengetahui siapa dalang dibalik ini semua?

“Abang masih hidup?” Tanya Zela dengan bibir getar.

“Jadi kamu maunya Abang mati nih?” Ujar Resa dengan dagu yang menumpu pada kepala Zela. Dia sangat rindu kepada ratu-ratu nya, sangat rindu.

“Zee!”

Seluruh anggota Fregon menatap nyalang orang yang sedang memeluk Zela, dan Zela kenapa tidak memberontak? Semuanya kembali melihat aura kebengisan keluar dari Alexsa, Kila, Cella dan Veva.

Semuanya memusatkan perhatiannya kepada Zela yang malah tersenyum merekah, adik bungsu Fregon itu kenapa? Kenapa Zela malah pelukkan sama penjahat?!

“Lepas Zee!” Ujar Alexsa dengan wajah merah padamnya, sebisa mungkin Alexsa menahan emosinya, bagaiamab tidak? Zela malah memeluk orang itu!
Bukannya dibunuh malah dipeluk.

“Kak, orang ini—” Ucapan Zela terpotong, Resa menahan lengan Zela, ia memberi arahan lewat matanya, seolah faham apa yang disampaikan oleh Resa, Zela malah mundur.

“Zelalia! Kesini! Jangan buat kakak marah!” Alexsa meninggikan suaranya, tangan kirinya terkepal, apa-apaan Zela ini? Pikirnya.

“Waw, sekarang udah berani nih ceritanya?” Balas Resa dengan nada menggoda, Alexsa semakin naik pitam, ia melangkah maju, cukup! Emosi Alexsa sekarang sudah mencapai puncaknya.

BUGH!

“Yah gak kena, masih bocil jangan mau coba ngelawan pelatih deh!” Ujar Resa yang lagi-lagi membuat Alexsa geram, diambilnya pistol dari saku jaketnya, sebenarnya Alexsa sudah tak ingin bermain-main dengan senjata api lagi, tapi karna orang itu membuatnya jengkel, terpaksalah Alexsa menggunakannya lagi.

“Diam atau Lo mati ditempat!” Balas Alexsa dengan wajah serius.

“Ih pada lupa ingatan apa begimana sih?! Masa pada gak ngenalin gue?” Balas Resa sambil membuka kupluknya. Dan benar saja, semuanya memandang dirinya dengan kosong.

“Resa.”

BRUK!

Pistol yang dibawa Alexsa kini jatuh ke aspal jalanan, pandangannya terpusat pada Resa yang sedang bersedekap dada, jantung mereka bergemuruh hebat, airmata mengalir dengan deras membasahi pipi mereka.