Gun pov
"Phi ini baju tidur paling besar yang aku punya disini" kata gun sambil menyodorkan satu set baju tidur
"Oya, aku juga sudah siapkan handuk di kamar mandi" kata gun
"Oke, aku mandi dulu" kata off tersenyum pada gun
Selama lelaki tinggi itu mandi, gun merasa jantungnya sangat tidak beraturan saat ini.
"Dia akan tidur disini, dia akan tidur disini, bagaimana iniii? Kata gun pelan sambil berjalan kesana kemari dan memukuli kepalanya sendiri
"Apa lebih baik aku bilang aku tidur di sofa saja? Mana mungkin aku suruh dia tidur di sofa? " batin gun seakan menyusun strategi
.....
Off povOff sudah selesai mandi. Ia sedang mengajak dirinya sendiri beekompromi dengan bercermin
"Kau bisa menahannya off. Jangan lakukan apa apa dan bertingkah biasa" kata off tegas berbicara pada dirinya sendiri
"Auuuuuuu" keluh off sambil mengacak acak rambutnya tidak karuan
Saat ini jantungnya seakan tak bisa diajak kompromi. Jantungnya seakan mau meledak hancur berkeping keping
......
Gun povCklek
Suara pintu terbuka dari arah kamar mandi mengagetkan gun
"Hmmmm. Sebaiknya segera tidur phi. Tidurlah di kamar. Aku tidur di sofa saja. Besok pagi aku bangunkan jam 5 pagi" kata gun sambil menunduk
"Kamu takut padaku gun? Sebaiknya aku pulang saja" Tanya off datar
"Ohhhh. Tidak phiiii. Aku tidak takut. Aku takut kamu tidak nyaman kalau tidur bersamaku" jawab gun panik menjelaskan
Off tidak langsung menjawab. Ia mendekati gun dan menarik lengannya menuju ke kamar
"Dah tidurlah. Aku baik baik saja tidur bersama denganmu" kata off
Mereka berdua membaringkan badannya di kasur bersebelahan. Awalnya terasa kikuk. Gun mencoba mencairkan suasana
"Phii. Baju itu sangat cocok denganmu" kata gun disusul dengan tawanya
"Hmm. Sangat ketat di badanku iyaa" kata off memalingkan tubuhnya menghadap gun dengan muka datar
Mereka mengobrol sejenak. Mencoba mencairkan suasana. Perasaan gugup dua laki laki itu mulai berubah dengan rasa nyaman. Seakan akan mereka sudah sering melakukan ini bersama
Jam menunjukan pukul 1 malam. Hujan deras masih terdengar dari dalam ruangan itu. Mereka masih mengobrol dengan posisi saling berhadapan meskipun sebetulnya sudah sudah mulai mengantuk
Off mulai menutup matanya. Gun memperhatikan wajah lelaki tampan itu secara mendetail sampai ia tak sadar kalau lelaki itu sudah balik menatap wajah gun lekat lekat
"Boleh aku memelukmu gun?" Tanya off dengan suara mengantuk
Tanpa berbicara gun hanya menjawab pertanyaan lelaki itu dengan mengangguk
Off mendekatkan dirinya pada gun dan memeluknya. Saat ini gun berada di dekapan lelaki tinggi itu. Tidak ada jarak diantara mereka saat ini. Saking dekatnya gun bisa mencium aroma tubuh lelaki di dekapannya itu
"Phii"
"Hmmm"
"Kamu terasa seperti bukan orang asing bagiku"
"Hmm. Aku juga merasa begitu"
Gun melepas dekapannya, mendongak dan menatap wajah off
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya phi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Corner
Fanfiction[COMPLETED] . . Gun : Seorang anak sulung dari keluarga kaya pemilik salah satu perusahaan properti di Pattaya yang merantau bersama adiknya ke Kota Bangkok Off : Seorang anak tunggal dari keluarga pemilik hotel bergensi di Thailand Mereka tingg...