Menjelang sepasang

1.2K 164 5
                                    

Waktu yang dilalui Gun untuk memperoleh simpati dari Ayah Off tidaklah mudah. Butuh waktu hampir  satu tahun usaha Gun untuk mulai bisa di terima seutuhnya oleh keluarga Off

Waktu waktu pendekatan ini juga tidak mudah bagi Off. Mau tidak mau dia juga harus membuka diri dan menurunkan egonya saat berhadapan dengan Ayahnya itu. Memahami sifat anak dan ayah yang sama sama keras itu, Gun tidak pernah terlalu memaksakan dirinya. Ia tidak mau merusak hubungan orang lain

Kadang Gun merasa sakit hati dengan Ayah Off, ia sering kali tidak di perlakukan dengan baik. Gun selalu akan di cap merusak masa depan Off dan beragam makian lain yang muncul dari ayah kekasihnya itu, ia terima dengan santai saja.

Mengetahui kekasihnya diperlakukan tidak baik, tentu saja Off marah. Tapi demi restunya, Off semakin bisa menahan egonya. Off dan Gun berusaha saling menguatkan untuk mewujudkan harapan mereka bisa menikah

...
Gun pov

New yang pada siang itu sedang mengunjungi cafe Gun, tiba tiba membuka topik obrolan terkait ayah kekasihnya itu

"Jadi, bagaimana hubungan mu dengan keluarga Off? Kalian sudah pacaran hampir 2 tahun lo" tanya New

"Ya sudah lumayan sih phi. Tapi kami masih belum berani melangkah lebih jauh. Aku juga malah ragu akhir-akhir ini" kata Gun

"Ragu? Memang apa sih yang masih kamu ragukan Gun?" Tanya New penasaran

"Aku takut menyakiti papi jika terus di paksakan phi. Mereka masih sering bertengkar karna aku. Ayahnya masih menginginkan cucu untuk melanjutkan keturunannya. Aku jelas tak bisa memberikan itu kan? Aku takut papi akan dihantui rasa bersalah nantinya" kata Gun dengan raut wajah bersedih 

"Gunn, C'mon, ada banyak cara yang bisa dilakukan saat ini untuk punya anak. Jika sangat ingin punya anak dari keturunanmu sendiri, kita bisa cari "ibu pengganti" kan? Dunia sudah berkembang, Gun. Atau paling tidak, kau bisa adopsi anak nantinya. Ketika aku dan Tay sudah siap, aku juga ingin adopsi anak kok" kata New memberikan pilihan solusi dari kegalauan Gun

"Tapi orang tua tidak akan semudah itu menerima hal hal tabu seperti ini kan?" Tanya Gun lagi. Kali ini justru makin bersedih

"Aku tau itu memang hal yang cukup sulit diterima. Tapi jika di komunikasikan dengan baik. Mungkin mereka akan mengerti nantinya Gun" kata Newwie lagi menenangkan

"Phi, apa orang tua mu dan phi Tay tidak papa dengan kalian mengadopsi anak nantinya?" Tanya Gun penasaran

"Yaaa. Tentu saja. Orang tua kami juga ingin kelak ada yang merawat kami ketika tua. Siapa lagi yangbakan merawat orang tua kalau bukan anak kan Gun? Syukurnya orang tua kami cukup santai dalam hal ini. Selama kami bertanggung jawab dan bahagia dengan pilihan kami, maka tidak papa" jawab New menjelaskan

"Auu, hidupmu sangat beruntung phi. Phi Tay sangat mencintaimu, keluargamu juga selalu ada untukmu. Aku jadi iri" kata Gun sambil sedikit menggoda sahabatnya itu

"Ahh. Semua orang juga akan mencintaimu Gun" jawab Newwie kini sambil memeluk sahabat yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu.

Setelah mengobrol dengan New, Gun jadi merasa lebih lega. Setidaknya akhirnya dia meluapkan semua kekhawatirannya yang masih ia pendam dari papi
.....

Minggu ini Gun kembali ke Pattaya, sudah hampir satu bulan ia tidak menengok ayahnya. Tapi kali ini Gun berangkat sendirian. Papi sedang ada perjalanan bisnis ke Jepang

Gun menginap dua hari di Pattaya. Menghabiskan waktu bersama Ayah, Mae dan adik kecilnya Win. Gun sekarang sudah lebih terbuka pada bibi Nam. Ia sudah menyadari ketulusan ibu sambungnya itu pada ia, pim dan ayahnya. Kini Gun sudah tidak canggung lagi untuk menyebut bibi Nam sebagai Mae

Sweet Corner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang