Sisi lain

1.9K 204 0
                                    

Gun pov

Gun minggu ini full berkerja di cafe. Tandanya, ia tidak begitu sibuk dan bisa bersantai. Gun sering menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Off di kantor membawakan makan siang. Tapi tidak untuk hari ini. Entah apa yang terjadi, Gun menerima pesan dari kekasihnya itu sambil terheran heran

Papi : Aku akan pulang siang hari ini. Aku ke condomu ya Gun?

Gun merasa heran dengan kelakuan kekasihnya yang hobi kerja itu. Tidak biasanya dia pulang sebelum waktu pulang kantor walaupun dia adalah seorang bos

"Auu kenapa telponku tidak diangkat papiii? " tanya Gun pada dirinya sendiri khawatir

Jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Karna tak ada jawaban apapun dari kekasihnya itu, akhirnya ia menuruti permintaan kekasihnya pulang ke condo

Gun baru sampai di lobby condonnya. Ia berjalan masuk kedalam lift dan segera menuju ke lantai 4, tempat dimana condonya berada. Keluar dari lift, Gun melihat seorang laki laki yang terduduk di depan pintu condonya. Kepalanya tertelungkup kebawah. Tangannya memeluk lututnya sendiri. Lelaki itu terlihat sedang bersedih. Gun yang penasaran segera mendatangi lelaki itu dan dibuat kaget setelah menyadari siapa lelaki di depan pintu condonya itu

"Papiiiiii" panggil Gun kaget

Papinya itu tidak bergerak sama sekali. Gun memeluk kekasihnya itu tanpa bicara apa apa.

..........

Off pov

Off sedang bersiap menuju kantornya. Semalam dia tidur di condonya sendirian. Pim sedang menginap di condo Gun sebelum adik kekasihnya itu berangkat ke korea. Ia sedang libur semester dan memutuskan untuk liburan bersama teman temannya

Kring kringgg

Handphone Off sudah berbunyi berkali kali. Tapi off sengaja tak mengangkat telponnya. Dari layar hpnya terlihat notifikasi ada 4 panggilan tidak terjawab dari ayahnya

Off teringat kembali pada pesan ayahnya beberapa hari lalu. Pikirannya saat ini juga penuh dengan moment moment ia bersiteru oleh ayahnya beberapa tahun silam.  Off memang tidak pernah akur oleh ayahnya. Karna itu, Off pergi dari rumah dan membangun sendiri bisnisnya tanpa bantuan apapun dari ayahnya. Off hanya sesekali bertemu Ibunya. Off dan ibunya sesekali bertemu di hotel keluarganya tetapi hanya untuk makan bersama. Pertemuan yang sangat singkat. Off juga tidak pernah pulang ke rumah

Kring kring kringgg

Handphone Off berbunyi bukan karena telepon ayahnya. Kali ini ibunya menelpon. Off mengangkatnya dengan hati yang gusar

"Off, hallo?" panggil Mae

"Swadikhrap maee" ucap salam Off kepada ibunya singkat

"Sehat luk? " tanya Mae

"Hmm. Mae, aku tidak ingin mendengar apapun kata Pho saat ini. Ini hidup Off. Aku tak ingin diatur oleh siapapun" kata Off  langsung pada intinya. Dia tau Mae nya pasti akan membela suaminya itu

"Mae cuma mau bilang. Mae mendukung semua keputusanmu. Pho hanya butuh waktu untuk bisa memahamimu. Aku yakin pho tidak marah. Kau boleh mencintai siapa saja luk" kata Mae nya dengan penuh kesabaran

"Pulanglah luk. Atau paling tidak temukan Mae dengan kekasihmu. Mae bisa bantu bicara pada pho nanti" kata Mae melanjutkan

"Entahlah mae. Aku belum ingin membahas ini. Tolong bilang pada pho untuk tidak menguntit kehidupan pribadiku lagi" kata Off datar dan langsung memutus sambungan telponnya

*beberapa hari sebelum Off di telpon oleh mae nya. Ia menerima pesan dari ayahnya

Pho : Kau memang benar benar anak yang membangkang! Kau tak mau meneruskan usaha keluarga, pergi dari rumah selama bertahun tahun tak pernah memikirkan perasaan ibumu. Dan sekarang kau malah berpacaran dengan laki laki ha? Kau tidak memikirkan ayah ibumu? Keluargamu? Kau anak tunggal Off!  Silsilah dan citra keluarga yang selama ini kubangun dengan baik akan berhenti dan tercoreng jika kau masih terus bersama lelaki itu. Tinggalkanlah dia Off, percayalah pada pho kali ini.

Membaca pesan itu. Off merasa kepalanya berapi api. Dia sangat marah dengan segala kelakuan ayahnya yang selalu ingin mengatur kehidupan Off

.........

Gun pov

Gun memapah kekasihnya yang sedang lunglai masuk kedalam condonya. Off tidak membawa hpnya saat itu, ia tidak ingat kunci pasword condo Gun

Gun mendudukan papinya itu di sofa ruang santai. Ia membuatkan coklat hangat dengan maksud untuk menenangkan kekasihnnya itu

"Phi minumlah dulu. Agar kau lebih rileks" kata Gun yang masih kebingungan

Off mengambil cangkir itu dari tangan Gun dan meletakan di meja. Off malah memeluk Gun lagi dengan sangat kuat. Lelaki tinggi itu menangis sekarang

"Gun, kamu mencintaiku kan?" Tanya Off sambil sesenggukan

"Iya papiii" jawab Gun tegas sambil mengusap punggung papinya

"Kamu tidak akan pernah meninggalkanku kan?" Tanya papi yang masih menangis

"Aku mungkin tidak akan memiliki siapa siapa lagi setelah ini Gun. Jangan pernah tinggalkan aku naa?" Lanjut Papii yang kini menatap mata Gun lekat lekat

"Gun janji papiii. Aku sangat mencintaimu" jawab Gun sambil memeluk lagi papinya

Gun tidak pernah melihat papinya menangis. Ia tidak tau apa yang terjadi. Ia tak berani bertanya langsung sebelum papinya benar benar tenang

Off tertidur di pangkuan Gun. Ia pasti merasa lelah menangis berjam jam. Untuk seorang Off Jumpol, menangis jauh lebih menguras tenaga daripada marah marah ke staff kantornya yang melakukan kesalahan

Malamnya Off menceritakan semua kejadian yang ia lalui akhir akhir ini pada Gun. Ia menutupi hatinya yang dongkol dari Gun selama beberapa hari dengan bertingkah seperti biasanya, seakan tidak terjadi apa apa. Ia tidak ingin terlihat lemah di mata siapapun. Tapi hari ini dia sudah terlalu kelelahan. Konflik batin dan cerita masa lalu tentang hubungan ia dan orang tuanya terus menumpuk dan mencapai puncaknya kali ini. Dia merasa marah, sedih, dan kecewa pada orang tuanya

"Papii. Semua ini pasti ada jalan keluarnya. Nanti akan ada waktunya mereka mengerti" kata Gun merespon cerita papinya

Off hanya tersenyum masam mendengar kata kata kekasihnya. Dia tidak yakin orang tuanya itu akan luluh dan menerima anaknya apa adanya

"Kita bisa melaluinya bersama. Aku janji papi" ucap Gun menegaskan dan memeluk papinya sangat erat 

Dalam hati Gun ia bersyukur atas kejadian hari ini. Ini adalah pengalaman baru baginya. Melihat sisi lain Off Jumpol yang tidak pernah ditunjukan sebelumnya membuat ia yakin bahwa papi sangat mencintainya. Papi membutuhkan Gun dalam hidupnya. Gun semakin mengenal papinya hari ini

Sweet Corner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang