Pukul 13.00 di ruang santai lantai 2 cafe. Offgun duduk berdekatan sambil menonton serial televisi
"Gun, apa kamu ingin melakukan sesuatu? "
"Hmmmm. Aku ingin ikut kemanapun kamu pergi phi" jawab Gun
"Mau ke condoku? Aku ingin ganti baju ehe" kata Off sambil merangkul pundak Gun
"Okee, lalu apa yang akan kita lakukan di condomu?" Tanya Gun lagi
"Hmmm. Apapun yang kau mau aku turuti" kata Off santai
"Kalau gitu mari kita tidur seharian sajaa" kata Gun sambil memeluk lelaki disampingnya dengan manja
"Jangan seperti ini Gun, kau jadi membuatku ingin melakukan lebih dari tidur bersamamu seharian" kata Off menggoda
"Phiiiiiiii" protes Gun sambil memukul pundak lelaki itu
Off mendudukan dirinya tegak dan melepaskan pelukan Gun. Kali ini lelaki itu sedang di mode serius. Ia menatap Gun lekat lekat sampai membuat lelaki mungil di depannya agak takut
"Gun, aku tau kita belum mengenal lama. Tapi aku merasa ada yang berbeda denganmu. Akhir akhir ini aku gila memikirkanmu setiap hari. Aku belum yakin sepenuhnya kalau aku jatuh cinta padamu. Yang bisa aku pastikan saat ini, aku senang ada didekatmu dan ingin terus bersamamu. Apa kamu bisa memahamiku Gun?" Kata Off pelan tapi pasti
"Hmmm" jawab Gun sambil manganggukan kepalanya
"Ini pertama kalinya aku rela meninggalkan perkerjaanku demi seseorang. Selama ini aku selalu mengutamankan perkerjaanku dibanding apapun, bahkan aku selalu meninggalkan perempuan perempuan yang mendekatiku. Dan harus ku bilang juga, ini adalah pertama kalinya aku mendekati seorang dengan usaha dan keinginanku sendiri. Dan itu kau, Gun. Kau seorang laki laki. Ini adalah pertama kalinya bagiku. Aku takut membuatmu salah paham nanti jika tak kujelaskan dari awal" jelas Off lagi
Gun masih diam
"Apa kamu mau mengatakan apa yang kamu rasakan padaku Gun?" Tanya off hati hati
"Hmmm. Aku mengerti phi. Aku sama seperti mu. Aku ragu dengan perasaanku, tapi aku juga gila terus terusan memikirkanmu. Aku belum pernah pacaran selama ini. Aku memang pernah dekat dengan laki laki. Tapi aku tidak merasakan hal spesial seperti yang kurasakan padamu phi. Aku takut dan selalu menolak untuk mengakui kalau aku gay selama ini. Tapi aku tidak peduli lagi setelah bertemu denganmu. Mungkin perasaanku sudah mantap kali ini. Aku suka padamu phi. Tapi aku juga paham dengan kondisimu. Aku tak apa kalau nanti pada ujungnya perasaan kita tidak sama dan kamu memutuskan pergi" kata Gun sambil menunduk menahan tangis
"Aku akan mencoba untuk terus jujur pada perasaanku Gun. Aku benar benar menginginkanmu. Apa kamu juga sama sepertiku? Jadilah pacarku naa?" Tanya Off memperjelas semuanya
"Hmmm" kata Gun terus menganggukan kepalanya
Melihat Gun yang sudah meneteskan air mata. Off memeluk lelaki mungil yang ada di hadapannya. Kemudian menatap mata lelaki yang mulai sembab itu dengan tatapan bahagia. Untuk mengakhiri tangis Gun, lelaki tinggi itu mengecup bibir Gun
Cupppp
"Au phiii" Gun memukul lengan lelaki yang saat ini sudah jadi pacarnya itu
"Itu caraku agar kamu berhenti menangis" kata Off menggoda
Gun tersenyum lebar, kemudian menutupi mukanya yang saat ini sudah full memerah
...........
Pukul 16.00
Mereka sampai di condo Off setelah mampir ke supermarket membeli beberapa cemilan. Gun sebenarnya ingin memasak. Tapi Off tidak mengizinkannya. Ia tidak ingin Gun sibuk melakukan sesuatu selain berbicara dengannya. Off ingin mengenal Gun lebih dalam untuk meyakinkan perasaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Corner
Fanfiction[COMPLETED] . . Gun : Seorang anak sulung dari keluarga kaya pemilik salah satu perusahaan properti di Pattaya yang merantau bersama adiknya ke Kota Bangkok Off : Seorang anak tunggal dari keluarga pemilik hotel bergensi di Thailand Mereka tingg...